"Jangan mau lemah cuman gara - gara cinta. Karna hidup itu bukan hanya tentang cinta. Dan hidup ga selalu tentang cinta" - Aruna
.
.
.
.
.
-ArDellard-Kring...
Bel berbunyi, menandakan kegiatan belajar mengajar di SMA Angkasa telah selesai. Para murid berlarian keluar kelas untuk kembali ke rumah masing - masing
Sudah 30 menit bel pulang berbunyi, Namun ada seorang gadis berparas cantik yang menunggu di depan gerbang dengan raut kesal. Ya, dia Aruna Dellina Putri. Dia sedang menunggu kekasih nya di depan gerbang untuk pulang bersama.
"Dellard mana sih? Kok lama banget?" Aruna bergumam dengan kesal, karena ia sudah menunggu kurang lebih 30 menit di depan gerbang.
Ting.
Sebuah notifikasi masuk di ponsel Aruna. Aruna segera melihatnya, dan benar seperti dugaan nya bahwa pesan itu dari kekasihnya, Radellard Kristian. Aruna membacanya dan seketika raut wajahnya berubah masam.
Dellard Kristian : Aruna, lo pulang sendiri ya? Gue masih ada rapat OSIS, lo pesen ojek online aja. Nanti gue pulang sama Putri. Klo udah sampe hubungi gue.
Setelah membaca pesan dari kekasih nya itu Aruna langsung memesan ojek online untuk pulang sendiri. Sebenarnya hati Aruna sangat sedih, berarti sia-sia ia menunggu hampir 30 menit jika ujungnya ia pulang sendiri.
Di perjalanan pulang Aruna masih berpikir,
'Aku ada salah sama Dellard?'
'Lebih penting Putri daripada aku?'
'Dellard sayang aku atau Putri sebenernya sih?'
Ah, percuma ia memikirkan itu, semuanya hanya membuat dirinya semakin pusing.
-ArDellard-
Dellard sudah menyelesaikan rapat OSIS nya. Hah, sibuk memang menjadi ketua OSIS. Ia sedikit menyesal karena menyuruh Aruna pulang sendiri, namun ia juga tidak ingin Aruna menunggu nya terlalu lama.
Ting.
Sebuah pesan masuk ke ponsel Dellard. Ia pun membacanya dan tersenyum.
Aruna Putri : Dellard, aku udh sampe rmh. Km msh rapat? Pulang ny jngn sore-sore yaa. Jngn capek - capek juga:)
Dellard Kristian : Gue udh selesai rapat, in mau plng, lo istirahat y. Jngn kelayapan.
Setelah membalasnya ia mematikan ponsel nya. Ia segera menghampiri Putri, karna ia sudah berjanji mengajak Putri untuk pulang bersama.
"Put, ayo pulang." Ucap Dellard mengajak Putri. Putri menatapnya dan mengangguk. Mereka berjalan beriringan di koridor sekolah yang sepi.
-ArDellard-
Dellard dan Putri mampir sebentar ke supermarket dekat situ, karna ada yang ingin Putri beli.
Disaat yang bersamaan Aruna juga ingin ke supermarket itu karena lokasinya tak jauh dari rumah nya. Saat Aruna melihat Dellard ingin rasanya ia menghampiri Dellard, namun semua niat itu ia urungkan.
"Lard ini minum lo." Ucap Putri sembari memberikan sebuah minuman ke Dellard.
"Thanks ya Put." Ucap Dellard.
"Hehehe iya." Balas Putri. Dellard pun mencubit pipi Putri gemas.
Dellard dan Putri memang berteman cukup lama. Bahkan sebelum mengenal Aruna, Dellard lebih dahulu mengenal Putri. Jadi wajar saja jika mereka begitu dekat. Bahkan Dellard menganggap Putri seperti adik nya sendiri.
Aruna melihat itu semua dari kejauhan. Tanpa sadar ia hampir mengeluarkan air mata nya. Ia mencoba kuat, namun cewek mana sih yang tidak cemburu kalau cowoknya sedekat itu dengan cewek lain?
Melihat kejadian itu Arruna langsung berbalik badan, mengurungkan niatnya untuk ke supermarket. Namun saat Aruna berbalik ia menabrak seseorang. Aruna kaget dan berteriak.
"Aduh"
Karna teriakan nya cukup keras, semua pandangan disana mengarah kepada nya, tak terkecuali Dellard dan Putri.
Dellard yang melihat itupun langsung tersadar bahwa orang itu adalah Aruna. Ia mendekati Aruna. Dan memanggilnya.
"Aruna?"
Aruna yang sudah tahu betul itu suara siapa hanya menoleh dan membatin.
'Mampus ketauan kan gue, sialan pake nabrak orang segala lagi.' Sungutnya dalam hati.
"Aruna, lo kok disini?" Tanya Dellard sekali lagi.
"Ya, aku disini mau beli lah. Tapi ga jadi, ini udah mau pulang kok." Ujar Aruna menutupi rasa malunya dan menahan rasa cemburunya.
"Lo pulang sama gue." Ucap Dellard dengan nada yang sedikit datar.
"Ga usah, kamu pulang sama Putri aja. Kamu anterin itu sahabat kamu dulu. Aku gak papa kok. Ya udah aku pulang dulu." Pamit Aruna mencoba tegar. Aruna berbalik, namun saat ingin melangkah tangan nya di cekal oleh Dellard.
"Lo pulang sama gue." Ucap Dellard dengan nada yang datar.
"Ga usah, kamu pulang sama Putri aja. Aku bisa kok pulang sendiri. Kamu hati - hati di jalan. Nanti klo udah sampe rumah bilang aku. Aku duluan." Ucap Aruna menutupi suara gemetarnya, namun matanya tak bisa dibohongi. Disana sudah tergenang air yang kapan saja bisa lolos. Aruna melepaskan cekalan tangan Dellard dan segera pergi dari sana.
Aruna berjalan dengan sesekali mengadah kan kepalanya agar tak membiarkan genangan air itu jatuh. Namun usaha nya sia-sia, ia sangat sakit hati melihat itu, walau ini bukan yang pertama kali selama 3 bulan ini, rasanya masih sama saja. Aruna mengusap air matanya yang jatuh di pipinya.
"Semangat Aruna! Kamu ga boleh kelihatan lemah, apalagi cuman gara-gara cinta." Ucap Aruna menyemangati dirinya sendiri. Lalu ia tersenyum mencoba melupakan semua yang barusan terjadi, menunjuk kan bahwa ia baik-baik saja. Dan melanjutkan langkah nya kembali ke rumah.
-ArDellard-
— Maaf Gais klo jelek, ini cerita pertama aku. Dan mohon maaf typo bertebaran dimana- mana:))
— Jangan lupa vote dan komen yaa:))__vandraa
KAMU SEDANG MEMBACA
ArDellard
Teen Fiction"Hubungan itu tentang dua orang yang berjuang, bukan salah satunya!" -Aruna Aruna Dellina Putri, yang selalu berjuang untuk mempertahankan hubungannya dengan Radellard Kristian walaupun banyak sekali rintangan. Sekarang ia tak perlu menahan rasa ce...