Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WangXian - Wedding
Hari yang begitu sibuk dan membahagiakan, dimana seorang HanGuang-Jun yang terhormat akhirnya melangsungkan pernikahannya pada seseorang selama ini di dambanya. Sebuah pesta pernikahan yang diselenggarakan secara sederhana namun elegan, dimana hanya kerabat terdekat sajalah yang mendapatkan undangan. Meski begitu semuanya tetap tetap menyambut berita ini dengan suka cita, bahkan semua orang dengan senang hati mengulurkan tangan mereka untuk membantu dalam persiapan acara.
Di tempat lain, tepatnya di sebuah ruang rias pengantin, Wei Wuxian meremas kedua tangannya dengan gugup. Ini adalah hari pernikahannya, dan ini pertama kalinya ia segugup ini. Bahkan saat menghadapi Lan Qiren saja ia tak segugup ini. Menyadari kegugupan yang dirasakan calon adik iparnya, Lan Xichen tersenyum lembut dan berhenti sebentar dari kegiatannya merias si calon pengantin. Ia menepuk pelan kedua pundak Wei Wuxian dan berkata, "Apa kamu gugup, adik Wei?"
Jelas Wei Wuxian mengangguk, meski ia sudah berlatih dengan Jiang Cheng berulang kali, ia tetap takut melakukan kesalahan, ini lebih sulit dari sekedar menembakkan 3 panah atau ujian apapun. Wei Wuxian dengan gugup menoleh pada Lan Xichen, wajahnya benar-benar lucu dan aneh saat ia gugup, membuat Lan Xichen tak bisa menahan senyum geli. Seolah paham maksud calon pengantin itu, ia menjawab dengan nada lembut, "Tidak perlu gugup adik Wei, kamu sudah berlatih dengan Wanyin. Tenangkan dirimu pa-"
"Kau sudah berlatih denganku, apa yang kau takutkan?" Ucapan Lan Xichen terpotong oleh ucapan Jiang Cheng yang tiba-tiba masuk ke ruangan tersebut, pria itu mendekat sembari membawa sebuah kotak berisi perhiasan rambut yang terbuat dari giok berkualitas tinggi. Itu adalah perhiasan milik mendiang shijienya, Jiang Yanli, yang sempat di simpannya. Ia menyerahkan kotak itu pada Lan Xichen.
"Ini, tambahan, buat dia lebih cantik." Ucap Jiang Cheng lalu duduk di kursi yang dekat dengan kakak seperguruannya. Tentu Lan Xichen akan membuatnya menjadi pengantin terbaik, adiknya berhak mendapatkan pengantin tercantik setelah apa yang terjadi, ia tidak akan mengecewakan adik kesayangannya.
"Jiang Cheng, aku.." Tangan Wei Wuxian masih gemetar, seolah berbagi kemampuan yang sama seperti Lan Xichen, Jiang Cheng memegang tangan Wei Wuxian dengan kedua tangannya, menghela nafasnya dan menatap kakak seperguruannya itu dengan tatapan yang melembut, "Tenanglah, semua akan berjalan lancar, pasti. Kau pantas bahagia, sudah banyak kita lalui selama ini, dan ini saatnya kau bahagia. Jadi, kau tidak akan mengacaukan apapun."
Lan Xichen hanya mengangguk mengiyakan perkataan Jiang Cheng, "Sudah selesai." Ucapnya setelah menurunkan tudung merah hingga menutupi wajah Wei Wuxian, meski begitu ia masih dapat melihat karena tudung itu dibuat dari bahan yang transparan. Setelah itu, Lan Xichen pamit undur diri untuk kembali ke tempat adiknya. Acara akan segera di mulai, jadi ia harus bergegas.
"Ayo cepat, acara sudah mau di mulai." Jiang Cheng lalu membawanya, Wei Wuxian, ke meja dimana terdapat hidangan dengan 12 jenis sayur, karena hanya tersisa mereka berdua, maka Jiang Cheng menggantikan posisi kedua orang tuanya saat ini. Ia menyuapi Wei Wuxian dengan pelan. Ke-12 sayur diartikan bahwa pengantin akan menerima kondisi apapun bersama pasangannya. Tangan Jiang Cheng sedikit gemetar saat menyuapkan sayur yang terakhir, setelahnya ia menggenggam kedua tangan kakak seperguruannya itu. Hari ini ia menjadi sedikit lebih lembut, berkata dengan sebuah senyuman yang bukan senyuman angkuh, "Meski kau akan menjadi bagian klan Lan, kau tetaplah keluargaku," Jiang Cheng terdiam sebentar sebelum melanjutkan, "kau tetap memiliki tempat di Lianhua Wu."
Wei Wuxian mengangguk pelan, berusaha menahan air matanya, ini pertama kalinya mereka berdua sesentimental ini setelah sekian lama berperang dengan kesalah pahaman. Bagaimanapun mereka berdua adalah saudara, saudara yang takkan terpisahkan apapun kondisinya.
Setelah banyak hal yang membuat mereka terdiam cukup lama, Jiang Cheng bangun dan menuntun Wei Wuxian ke tandu pengantin yang akan membawanya ke tempat Lan Wangji.
Semua prosesi berjalan lancar, meski ini adalah pernikahan Lengan Potong pertama dan tidak sedikit yang tetap mencibir. Mereka tidak perduli, yang terpenting bagi mereka saat ini adalah bagaimana mereka menjalin takdir mereka kedepannya.
Lan Wangji menuntun Wei Wuxian saat hendak melakukan tiga sujud. Sujud pertama untuk Langit dan Bumi, sujud kedua untuk orang tua mereka, dan sujud terakhir adalah bersujud untuk satu sama lain. Lan Wangji bahkan sempat lupa untuk bergerak sebentar sebelum membawa Wei Wuxian untuk melakukan tiga sujud, dari balik tudung transparannya, Lan Wangji dapat melihat wajah pengantinnya yang begitu mempesona, ia sungguh bersyukur untuk hari ini. Ia tidak lagi sendiri, perjuangannya selama belasan tahun kini membuahkan hasil.
Prosesi berlanjut hingga akhirnya Lan Wangji mengambil tangan istri-nya dengan lembut dan memasangkan sebuah cincin yang terbuat dari giok. Ia secara khusus membuat cincin itu seorang diri, bahkan mengukir mantra pelindung di dalamnya. Meski mereka kini sudah bersama, ia masih tetap khawatir.
Acara perayaan begitu meriah, setelah semua kesulitan dan kesalah pahaman yang di alami, akhirnya semua berkumpul, merayakan sebuah hari yang penuh kebahagiaan, semua orang memberikan ucapan selamat dan berbahagia untuk mereka. Bahkan hanya untuk hari ini, di Yun Shen Buzhi Chu, alkohol dikeluarkan dalam perayaan. Bahkan Lan Wangji secara khusus memesan Emperor Smile untuk istrinya.
Kini Lan Wangji terbebas dari rasa sepinya setelah belasan tahun menunggu. Wei Wuxian sudah menjadi bagian dari keluarga Lan, ia tidak akan terpisah lagi dari Wangji hingga maut memisahkannya, kini ia bisa melakukan perburuan malam bersama suaminya, ia bisa terus bersama Lan Wangji dalam keadaan apapun, dan ia akan menerimanya.
Saat Lan Wangji memasuki kamar pengantin, ia sedikit bingung karena istrinya itu terlihat sedikit menunduk, dari balik tudungnya yang transparan, ia dapat melihat Wei Wuxian dengan wajah sendu, "Terima kasih, terima kasih karena sudah membawaku sampai sini." Wei Wuxian hampir menitihkan air matanya, mengingat apa yang sudah dilakukan suaminya sampai sejauh ini. Tangan Lan Wangji terangkat, menyentuh pipi sang istri dengan lembut, berusaha menenangkannya, "Di antara kita, tidak perlu ada kata terima kasih dan maaf."
Wei Wuxian mengangguk pelan dan tersenyum, wajahnya kembali cerah saat Wangji mengangkat tudung itu dan mengecup bibirnya dengan lembut dan penuh cinta kasih.
"Aku bahagia, kita bersama."
"Ya, aku juga." Balas Lan Wangji dengan sebuah senyum terukir di wajah datarnya.
Wedding - End
valeri
Valeri's Note : Cerita singkat ini aku buat untuk sepasang pengantin baru yang menikah di sebuah grup roleplay pada saat aku masih bermain di sebuah grup roleplay di telegram, dimana di sana, Wei Wuxian dan Lan Wangji menikah. Di sana aku berperan sebagai ayah Wangji, QingHeng-Jun. Dan aku ingin memberi hadiah yang yah mungkin cukup, karena itu, aku membuat cerita singkat tentang pernikahan mereka.
Semoga pasangan itu langgeng.
OS : Lan Qiren begitu menerima pesan bahwa keponakannya memesan arak :
"Ya dewa..."
/Seketika pingsan/
Bonus Gambar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.