Bagian 3. Membaik

0 0 0
                                    

Setelah mematikan telepon nya, Yutaro kembali ke dalam rumah sakit.

"Lu nelpon siapa?" Tanya Karmila.

"Nanya Mulu lu! Demen ama gue ya?!" Yutaro agak kesal.

"Hooh, males dah ngomong ama bencong!" Bentak Karmila.

Saat Yutaro dan Karmila asik cekcok, Dokter pun keluar dari ruangan Keiko. Yutaro segera menghampiri Dokter itu dan bertanya.

"Dok, bagaimana keadaan nya?" Tanya Yutaro.

"Apa kalian kekeluargaannya?" Tanya Pak Dokter.

"Bukan Pak, kami sahabat nya. Orang tuanya berada di luar negeri." Jelas Haruka.

"Oh gitu, Keiko masih dalam kondisi yang kritis. Ia masih perlu pengobatan. Kami akan melaksanakan beberapa tindakan, untuk itu kita perlu persetujuan dan pertanggungjawaban." Jelas Pak Dokter panjang lebar.

"Untuk administrasi, biar aku yang bayar, karena ini adalah kesalahan ku." Tegas Yutaro.

"Oke, silahkan ke bagian administrasi." Balas Pak Dokter.

Akhirnya Yutaro pergi ke bagian administrasi.

"Berapa totalnya mbak?" Tanya Yutaro kepada suster administrasi.

"30 juta Dek." Jawab suster itu singkat.

"Yaudah nanti malem saya bayar." Jawab Yutaro.

Yutaro lalu pergi kembali bersama teman-temannya di UGD. Ia duduk di kursi sambil memainkan handphone nya.

"Berapa biaya administrasi nya Ro?" tanya Haruka.

"30 juta, gila kan?haha." Jawab Yutaro.

"Gila mahal banget! Lu ada duit segitu?!" Kaget Haruka.

"Ada lah." Jawab Yutaro singkat.

Tak lama kemudian, Beni datang membawa koper uang. Yutaro segera menghampiri nya.

"Nih Bro tasnya." Sambil menyerahkan tas Yutaro.

"Thanks ya, oh ya nih kasih uang 30 juta nya kasih ke suster administrasi nya." Yutaro menyodorkan uang nya ke Beni.

"Eh ini lu yang bayar?" Beni heran.

"Iya lah, kan dia ketabrak gara-gara gua. Udah cepetan tuh kasih uang nya." Yutaro mengusir Beni untuk ke ruang Administrasi.

"Iya-iya Bro, sabar dikit apa?!"nSambil berjalan ke ruang Administrasi.

"Hooh." Yutaro menghembuskan nafas.

Yutaro kembali ke depan ruangan Keiko, ia memandangi nya lewat jendela yang ada disitu.

"Maafkan aku Keiko.." Gumam Yutaro dalam hati nya.

Saat ia sedang memandangi Keiko, ia melihat kalau tangan Keiko bergerak. Terlihat dimata nya dengan jelas. Tak perlu basa-basi lagi, ia segera memanggil Dokter. Yang kebetulan lewat didepan nya.

"Pak, tangan Keiko bergerak Pak!" Jelas Yutaro senang.

"Biar saya cek dulu." Sambil berlari keruangan Keiko.

Saat dilihat, memang benar. Pak Dokter segera memanggil suster untuk mengambil obat.

Mendengar hal ini Haruka dan dua temannya terkejut senang.

"Keiko dah pulih Ro?! Serius?! Haruka histeris.

"Iya bener, gue liat dengan mata dan kepala gue sendiri." Jelas Yutaro.

"Syukurlah kalau begitu." Kyouko terharu.

*Satu jam setelah pemeriksaan Keiko~~

Pak Dokter keluar dari ruangan Keiko. Dan memberikan kabar gembira.

"Syukurlah, Kondisi Keiko mulai membaik. Detak jantung nya sudah stabil."(Pak Dokter memberikan kabar gembira)

"Serius Pak?!Horee!" Haruka gembira.

"Pak apa saya boleh masuk?" pinta Yutaro.

"Boleh, tapi bergantian ya, satu orang dulu." Tegas Pak Dokter.

"Iya pak." Sambil membuka pintu ruangan Keiko.

"Keiko..?" Panggil Yutaro dengan suara yang lembut.

Keiko menoleh, Melihat orang yang ia cintai ada diruangan nya, ia hanya bisa tersenyum kecil.

"Keiko, kenapa kamu ngedorong aku ?harusnya aku yang sakit sekarang.." Yutaro bertanya dengan nada yang sangat pelan.

"Aku ga mau kalo temanku terluka Ro." Jawab Keiko, yang suaranya masih sangat lemah.

"Tapi kenapa? Ga haruskan?" Lagi-lagi Yutaro bertanya.

"Gak papa.." Jawab Keiko lagi, singkat.

"Emmm, btw mau makan apa? Biar aku beliin."(Senyum manis terlihat di wajah Yutaro)

"Aku belum mau makan.."(jawab Keiko)

"Kamu harus makan ya, biar aku beliin dulu. Roti mau kan?"(pinta Yutaro)

"Iya."(sambil mengangguk kan kepala)

Yutaro segera keluar dari ruangan Keiko. Lalu pergi menuju kantin, dan membeli roti.

Diruangan Keiko~~~

Haruka dan kedua temannya, segera masuk ke ruang kamar Keiko. Mereka menyapa dan memeluk Keiko.

"Keikooo..."(Cengeng Kyouko)

"Syukurlah Keiko, kamu sudah baik-baik saja."(Haruka bersyukur)

Karmila tidak mengatakan apa-apa, ia hanya memandangi Keiko sambil tersenyum. Begitupun Keiko, hanya dapat tersenyum sebagai tanda mengiyakan.

The More I Stare at You,I Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang