2. 𝑫𝒐 𝒊𝒕 𝒚𝒐𝒖𝒓𝒔𝒆𝒍𝒇.

2.3K 155 20
                                    

'Ha-anghhg sir more ple-'

Pintu toilet terbuka tiba-tiba. Win Metawin, si penjaga perpustakaan yang tadinya sedang bermain dengan dirinya dengan segera membalikkan tubuhnya dan meringkup seakan takut tubuhnya untuk diperlihatkan.

Bright- si pelaku yang membuka pintu secara tiba-tiba- hanya bisa mendengus melihat kelakuan orang yang baru ia tangkap basah itu.

"N-ngapain kamu disini, masih jam pelajaran. Siswa belum boleh keluar kelas." Tanya Metawin yang masih membelakangi Bright dan terdengar ketakutan.

"Bolos," Jawab Bright singkat dan datar.

"Lagipula harusnya saya yang nanya ke kakak. Ngapain seorang penjaga perpustakaan ada di toilet saat jam kerja dan desah nyebut nama guru."

Tambah Bright sambil berjalan perlahan memasuki toilet dan menutup pintunya rapat.

"Ah, kakak orangnya mesum ya?"
Tanya Bright dengan ekspresi kaget yang dibuat-buat.

Orang yang dibicarakan hanya bisa diam memejamkan mata dan mengutuk dirinya dalam hati. Berharap semua yang terjadi ini hanya mimpi.

"Sayang banget Sir Joss gasuka orang yang mesum kak." Lanjut Bright lagi. Sekarang dengan ekspresi sedih yang dibuat-buat.

Bright bersandar pada tembok toilet. Dua tangannya sudah ia letakkan di sebelah kanan dan kiri kantung celananya.

"Atau perlu saya tany-

"Mau kamu apa." Metawin memberanikan diri untuk membuka mulutnya. Walaupun masih terdengar sangat takut. Tangannya mengepal.

"Huh Mau saya apa?" Balas Bright setelah berdengus, sedikit terkejut dengan pertanyaan Metawin yang ia lontarkan.

"Please, don't tell anyone about this especially Sir Joss. Im begging you." Jawab Metawin yang sekarang sudah mencengkram kemejanya erat.

"I-i'll do anything but please just don-"

"Do it yourself then." Jawab Bright dengan nada dingin dan tampang datar tak berekspresi di wajahnya.

"Huh?" Seru Metawin bingung.

"I said, do it yourself again. Right here, right now, right in front of me."

Ulang Bright dengan nada yang lebih dingin menimbulkan bulu kuduk si penjaga perpustakaan itu berdiri. Tak terkecuali bagian selatannya itu.

"Tapi saya gabi-

"Or do you want me to give you another option? It'll be the worst decision if you choose it, though"

Lagi-lagi Bright memotong pembicaraan Metawin sebelum ia bisa menyelesaikannya.

Metawin terdiam. Otaknya berpikir keras. Ia paham maksud pilihan lain yang murid itu bicarakan.

Ia paham pilihan lain yang murid itu bicarakan tidak hanya akan membuatnya kehilangan pekerjaan. Tapi juga membuatnya kehilangan harga diri, yang memang sudah tidak ada sejak awal pikirnya.

Win menarik napasnya dalam.

"Okay, i'll do it."

"Good boy." Balas Bright dengan senyum menyeringai di wajahnya. Puas mendengar jawaban si penjaga perpustakaan.

 Puas mendengar jawaban si penjaga perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu menit telah berlalu. Win masih diam tak berkutik di tempatnya. Bright kembali mengambil handphonennya dan mengecek jam di layar.

"7 menit sebelum bel istirahat bunyi. My friends know that im here and i know they will come when the bell rings. If youre not doing it sooner, you know what's going to happen next."

Win membalikkan badannya perlahan. Ia tidak berani menatap mata Bright. Tangannya yang tadi mengepal, kini kembali meraih penisnya yang daritadi masih terumbar.

'Nghh'

Satu desahan berhasil lolos. Tangan kanannya kini telah melakukan gerakan naik-turun disekitar penisnya.

'Ah-hha mngh'

Tak menyangka akan mengeluarkan desahan se-'erotis' itu, Metawin segera menutup mulut dengan tangan kirinya.

"Ckck get rid of your hand, kak. Let me hear your moans." Perintah Bright yang setelah itu diikuti oleh sang lawan bicara.

Kini puncak penis Metawin telah dimainkan dengan kukunya. Ia goda puncaknya itu, sesekali ia usap dengan telapak tangan yang menyebabkan badannya membusur dan kepalanya mendongak akibat kenikmatan yang ia rasakan.

'Anghh m-mhore sir'

Ia tak peduli lagi dengan harga dirinya di depan anak murid yang tak ia kenal itu. Segala kenikmatan sudah memenuhi kepalanya.

Kepalanya sudah penuh akan imajinasi bahwa Joss lah yang melakukan hal kotor tersebut pada tubuh Metawin.

Ia bahkan tak peduli lagi jika harus menyebut nama Joss di sela desahannya. Yang terpenting ia harus mencapai puncak tepat sebelum bel berbunyi.

Kedua pasang mata Bright terus menatap betapa erotisnya tubuh si penjaga perpustakaan. Sesekali melihat ke arah handphonenya untuk mengecek sisa waktu.

"5 minutes left" Ujar Bright masih dengan nada dingin dan mata yang menatap tajam tubuh Metawin.

Si pemilik tubuh erotis yang mendengar itu pun menambah kecepatan gerakan tangannya.

'Ahng fhast- ahngmng faster sirh'

Jantung Metawin berdebar cepat. Tak hanya akibat kenikmatan yang terus menerus menyerangnya, ia juga harus berpacu dengan sisa waktu yang tak banyak itu.

Dan anehnya, hal itu malah membuat Metawin lebih bergairah.

"3 minutes left"

'Ha-anghh mhorhe please mhore'

Kini Metawin telah menggunakan kedua tangannya. Keringat bercucuran di pelipis. Pipi merah merona dan matanya bertaut.

"2 minutes left"

'chummgh im chumingh'

Nafasnya tak beraturan. Gerakan kedua tangannya makin bertambah cepat.

"1 minute left"

Jantungnya makin berdebar tak karuan. Sungguh, harus berpacu dengan waktu saat masturbasi seperti sekarang membuat Metawin sangat bergairah. Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya.

'Chumh i whangh sir Jo- Ahhngh'

Dalam hitungan detik, Metawin pun akhirnya mencapai puncak. Bersamaan dengan bunyi bel istirahat kedua.

Bright menyunggingkan senyum di sebelah kanan bibirnya. Senang melihat si penjaga perpustakaan terlihat berantakan seperti itu.

Ia pun kembali melihat handphonennya dan mematikan aplikasi voice recorder yang sedaritadi sengaja ia nyalakan.










Sawah di cup tukon!

Gimana dengan chapter kali ini??? Puas atau masih kurang?? Kayanya Sir Joss akan kumunculin di chap berikutnya.

Kritik dan saran are highly appreciated. Please kindly comment. Kalo bisa vote juga ya ehe.

-bunawinmeta


𝑳𝒊𝒃𝒓𝒊𝒓𝒊𝒂𝒏 - BrightwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang