1. Prolog

9 3 3
                                    

Hari ini, adalah hari pertama aku mulai meratapi hari-hari dengan kesendirian. Tanpa adanya kekasih yang menemani atau menyayangi.

Masih berbekas selalu di hati, rasa sakit hatiku ini kepada Nadine Hutagalung, seorang gadis yang telah mencampakkan ku, tanpa alasan yang jelas?

I love you!
I love you!
Never, never, never I love you so much!
💖💖💖 => 💔💔💔

Apakah kau mengingatnya kembali? Masa-masa kita bersama dulu?

Bahkan, setelah 3 tahun kita berpacaran? Apakah, ia melupakan semua kenangan kita dahulu?

Jujur, satu kata yang ingin aku ungkapkan padanya yaitu
" Benci".

I hate you!
I gate you!
Never, never, never, I have you!
😡😡💔💔👎👎👎

Namun, mengapa aku tak bisa? Mengapa, terlalu susah 'tuk ku lakukan?

Di dalam hatiku ini, tersirat sebuah tanya, hanya satu kata yaitu "Mengapa?"

Dan apakah hasil yang ku dapat? aku pun tak tahu dan tak mengerti.

Move on.

Dua kata yang terdengar mudah 'tuk di ucapkan, ternyata susah 'tuk dilakukan.

Kini, ku duduk sendiri meratapi hari-hari sunyi hanya ditemani gitar tuaku ini. Dan di area helipad inilah tempatku mencurahkan semua kegundahan dan kegelisahan di dalam hatiku ini.

Entah rasa marah, sedih, frustasi bahkan bahagia pun, rasanya tempat ini cocok untuk menumpahkan semua amarah yang berkecamuk dalam ragaku ini.

Huh..... 
daripada aku pusing memikirkan semua hak yang tak berguna ini, (sambil menggelengkan kepalaku dan sedikit memukul-mukul pelipisku) lebih baik, aku bernyanyi saja, untuk menghibur sejenak kekosongan hatiku ini.

Mungkin lagu ini, cocok untukku.
Kau yang memilih aku - by. Syahrini.

Cinta tak pernah sesakit ini.
Cinta tak pernah seperih ini.
Yang aku minta tulus hatimu.
Bukan kau curangi aku.

Rasa yang ada di dalam hati.
Tangis yang ada saat ku sendiri
Inilah akhir kisah cintaku.
Kisah bersamamu

Kau yang telah memilih aku
Kau juga yang sakit aku
Kau putar cerita
Sehingga aku yang salah
Kau selalu permainankan hatiku
Kau ciptakan lagu tentang cinta
Hingga semua tahu
Kau makhluk sempurna.

Mungkinkah semua mereka tahu
Saat hatiku luluh kepadamu
Kau pergi dengan kisah yang baru
Dan kusimpan di ketulusan hati.

Kau yang telah memilih aku
Kau juga yang sakit aku
Kau putar cerita
Sehingga aku yang salah
Kau selalu permainankan hatiku
Kau ciptakan lagu tentang cinta
Hingga semua tahu
Kau makhluk sempurna.

Kau yang memilih aku.

Kau yang telah memilih aku
Kau juga yang sakit aku
Kau putar cerita
Sehingga aku yang salah
Kau selalu permainankan hatiku
Kau ciptakan lagu tentang cinta
Hingga semua tahu
Kau makhluk sempurna.

Kau yang telah memilih aku
Kau juga yang sakit aku
Kau putar cerita
Sehingga aku yang salah
Kau selalu permainankan hatiku
Kau ciptakan lagu tentang cinta
Hingga semua tahu
Kau makhluk sempurna.

"Waduh... Kenapa kok gue jadi nanggis gini?". Tanpa terasa tiap lirik yang aku nyanyikan, membuat air mataku jatuh membasahi kedua pipiku ini.

"Ayolah... Men, Cowok gak boleh cenggeng seperti ini? Malu kali dilihat yang lain". Teriakku pada diriku sendiri, sembari mengusap air mata yang mengalir di pipiku.

DelfinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang