CHAPTER 1

8 2 0
                                    

Pagi yang begitu cerah. Kicauan burung-burung saling bersautan. Matahari terbit dengan sempurnanya, menampilkan cahaya panas yang begitu menyilaukan. Tampak seorang gadis tengah asyik bergelutat dengan mimpinya. Ia tidak ingin bangun dari tidurnya dan masih ingin melanjutkan mimpi indahnya. Ia terbangun kala mendengar suara yang tidak asing, ia dengar setiap paginya. Bisa dibilang itu seperti alarm baginya.

"Keyira bangun" ucap sang mama mencoba membuka selimut sang anak.

"Iya mah bentar lima menit lagi" jawabnya menarik selimut kembali.

"Mama hitung sampai tiga, kalau tidak bangun juga mama siram pakai air got satu, du..." ucap sang mama dengan langkah perlahan ingin keluar kamar.

"Ehhh iya mah iya gak usah berhitung emang lagi belajar matematika apa, Key udah bangun kok" jawabnya berjalan sedikit cepat menuju kamar mandi.

"Ckk sih mama ganggu aja lagi mimpi oppa Lee Min Hoo pun" batinnya dengan memanyunkan bibir.

"Nah gitu dong mama tunggu di bawah, jangan manyun-manyun nanti cantiknya hilang" ucap sang mama tertawa dan pergi meninggalkan kamar anaknya.

KEYIRA POV

Haiii, seperti itulah pagi ku cukup penuh dengan drama. Tapi hidupku tidak penuh drama. Hidupnya Aila tu yang penuh dengan drama. Bahkan mau makan saja ngedrama dulu. Ettss kenapa pagi-pagi jadi ngegibahin Aila. Astaga aku ini berdosa banget. Kalau kalian ingin tau siapa Aila, ntar aku ceritain bukan cuman Aila aja tapi ada 2 sahabat aku yang lain.

Oh iya aku lupa perkenalan dulu, pasti kalian udah tau nama aku. Karena tadi mama sudah menyebutkan nama ku. Tapi itu versi pendeknya. Nama lengkapku Keyira Grenya Jordan. Aku merupakan anak tunggal dari seorang pengusaha ternama, bahkan perusahaan keluargaku sudah sampai ke kanca internasional. Keluargaku juga yang memiliki Jordan High School, tempat dimana aku menimbah ilmu bersama dengan ketiga sahabatku. Dan aku belasteran Papa Amerika dan Mama Indonesia. Tetapi aku tetap cinta Indonesia walaupun aku tidak lahir di negara demokrasi ini, tapi aku tumbuh dan berkembang di sini. Oke segitu dulu aja perkenalannya nanti kalian juga tau aku gimana. Makannya jangan sampai ketinggalan cerita ini ya.

Oke balik lagi kepermasalahan tadi. Mama kalau dengan ucapannya tidak pernah main-main. Ia tak segan-segan mengambil air got beneran hanya untuk menyiramku agar mau bangun. Terkesan kejam gak sih, aku tidak tau kalian sendiri lah yang menilainya.

Setelah beberapa abad kemudian aku sudah selesai mandi.
Aku sudah lengkap dengan seragam sekolahku. Aku memakai riasan yang simpel di wajahku. Aku berjalan menuruni anak tangga, aku melihat Papa sudah berada di meja makan bersama dengan Mama.

"Selamat pagi Pah" ucapku sambil mencium pipi Papa.

"Selamat pagi kesayangan Papa" jawabnya

"Sudah cepet sarapanya nanti kamu telat" ucap Mama

"iya mah tenang aja kan Papa yang punya sekolah, jadi gak apa dong telat dikit" jawabku dengan senyum menampilkan gigi putihku.

"Iya terus kalau Papa yang punya sekolah kamu mau seenaknya aja gitu" sahut Mama dengan tatapan horornya.

"Hehehe gak Mah, bercanda doang galak amat sih"

"Iyudah key berangkat dulu. Bye Mama bye Papa",ucapku pergi meninggalkan mereka.

"Hati-hati"terikkan Mama.

Aku berangkat dengan mengendarai mobil sport kesayanganku.
Papa memberikannya padaku sebagai hadiah ulang tahunku. Setelah beberapa menit aku sudah sampai di parkiran sekolah.

Banyak pasang mata menatapku. Aku tidak heran dengan tatapan mereka. Bisa di bilang aku dan ketiga sahabatku cukup terkenal. Ada sebagain dari mereka yang sudah tau, kalau aku anak dari pemilik Jordan High School. Ada juga yang belum tau.

"KEYIRA!!!" terikkan seorang gadis yang tidak asing lagi bagiku.

Itu dia Aila Nasyillah Sunjan yang aku bilang di awal cerita tadi. Dia adalah sahabat pertama ku, kami bersahabatan mulai dari bangku SD. Dia sudah seperti saudara bagiku hidupku terasa hambar, jika tidak ada dia bersamaku. Aila berasal dari keluarga yang berkecukupan. Papanya merupakan seorang Chef dan sudah banyak memiliki cabang restauran di berbagai daerah di Indonesia. Namun sayang Aila tidak pandai masak, bisa kacau jika dia berada di dapur. Dan Aila itu anaknya gesrek, dia yang selalu memberi warna di dalam persahabatan kami.

Aku melihat kearah belakang, dan aku bergidik takut melihatnya. Ketika dia kesal akan sangat menakutkan.
Semua para siswa menatap ke arahnya.

"Gak usah teriak Aila Sunjan gue gak budek" ucapku menutup kedua telingaku.

"Loh lupa gua bilang apa kemaren haggg" jawabnya dengan kesal.

"Bilang apa perasaan gak ada deh" jawabku pura-pura mengingat.

"Aiss, gua lupa lagi kemarenkan dia minta nebeng kesekolah bareng. Aduh mampus gue alamat traktir dia selama seminggu ni" gumamku dalam hati.

"Keyira gua gak mau tau loh harus..." ucapnya

"Iya iya gua tau harus traktir nyonya Aila Nasyillah Sunjan anaknya papsky Sunjan selama seminggu, dikarenakan udah buat nyonya Aila KESAL!!!" jawabku panjang lebar dan penuh penekanan.

"Haggg gitu dong hehehe. Ayo kita ke kelas baby. Ettss bentar ngemeng-ngemeng kita kok cuman berduaan baek" ucapnya celingak-celinguk mencari seseorang.

"Hmmm, mungkin tu dua curut masih molor kali. Hahaha" ucapku tertawa.

Aku dan Aila berjalan menuju kelas. Aku tidak melihat kedua sahabatku pagi ini, dan sampai sekarang pun mereka berdua tidak muncul di kelas. Aku dan para sahabatku satu kelas. Aku duduk sebangku dengan Ratiya, sedangkan Aila dengan Indy. Soal Indy dan Ratiya aku bakal kenalin mereka di chapter selanjutnya.

.
.
.

To be continued

Haiii😁🤚 vote dan komennya jangan lupa ya and sorry typo. See you next chap

__Desember 2020

My HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang