Bila ada yang meminta Detta untuk menceritakan kisah cintanya, maka ia hanya akan tersenyum. Bukan senyum malu-malu teringat kisah cinta romantis, bukan juga senyum bahagia teringat momen manis bersama yang terkasih. Detta hanya akan tersenyum sopan, lalu menggelengkan kepala dan segera membahas topik lain yang sama sekali tidak berhubungan.
Detta tidak pernah suka membahas masalah cintanya. Alasannya mudah saja, dan tentunya merupakan alasan yang paling membosankan. Detta tidak pernah mempunyai kisah cinta apapun. Ah kecuali kisah cinta selama dua bulan bersama satu-satunya mantan pacar yang ia punya bisa dihitung. Hanya sebatas itulah pengalaman cinta Detta.
Seperti siang ini, saat ia dan sahabatnya Lita sedang menikmati santap siang mereka di kantin kampus yang mulai beranjak sepi. Lita, walaupun sudah tahu Detta membenci topik merah jambu, tetap memberanikan diri menanyakan pertanyaan terlarang itu saat melihat sepasang kekasih yang duduk lumayan jauh dari meja mereka.
"Gue dengar mereka udah jadian."
Detta yang tengah berkonsentrasi memisahkan tulang ikan bakar di piring makan siangnya mengangkat kepala. Lita memandangnya dengan pandangan menyelidik, membuat Detta mengangkat kedua alisnya tanda tak mengerti dengan obyek yang di maksud oleh temannya itu.
"Dion." Lita secara tak ketara melempar pandangannya pada arah kanan Detta, tempat obyek pembicaraan mereka berada. Gadis itu segera memutar matanya jengah ketika melihat respon yang ia dapat hanya berupa anggukan tidak peduli dari Detta, "Gue pikir dia sama lo, Det?"
"Enggak. Kata siapa?"
"Dulu kan kalian deket, malah terakhir kali gue ingat Dion kan pernah curhat soal lo sama si Kala? Bener ga sih? Yang waktu itu Kala ceritain pas kita lagi main di kosannya?" Lita masih belum menyerah membuat sahabatnya itu bercerita.
"Cerita lama banget Ta, berbulan-bulan yang lalu."
"Kenapa ga jadi? Malah tiba-tiba udah jadian sama cewek lain? Lo ga pernah cerita apa-apa lagi sama kita?"
Detta mulai jengah menanggapi pertanyaan beruntun dari Lita, tapi ia tetap mempertahankan wajah datarnya, "Karena ga ada apapun yang bisa diceritain, kita cuma chat basa basi doang, ga pernah jalan bareng atau ngapa-ngapain, end of story."
"Dion kurang apa lagi sih, Det? Dulu perasaan lo lumayan senang deket sama dia? Kenapa tiba-tiba jadi jauh?" Lita menggelengkan kepalanya, heran dengan sikap antipati Detta dengan makhluk berspesies lelaki.
"Engga ada, kita cuma ga cocok aja. Udah ah ga usah dibahas. He already found the one, and I am happy for them."
Detta melanjutkan santap siangnya, tak memperdulikan Lita yang masih menatapnya dengan pandangan kesal. Biarlah, Detta tak ingin memikirkan perkara Dion dan pacar barunya. Dion mungkin menemukan apa yang dia cari pada gadis itu. Karena Detta jelas bukan seseorang yang memenuhi kriteria itu.
YOU ARE READING
Let Me Tell You A Secret
FanfictionPotongan cerita hidup. Tentang sebuah rahasia dan juga sebuah kisah. Let me tell you their secret.