01

23 6 0
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya untuk seorang Kim Yerim. Datang ke kelas dan menemukan pemandangan sahabatnya yang sedang tidur tersebut. Bukan hal baru memang. Tapi bisa Yeri tebak kalau sahabatnya tersebut begadang bermain game semalaman.

Berjalan dengan perlahan tanpa mengeluarkan suara ke arah mejanya. Niat hati ingin mengagetkan malah dikagetkan duluan oleh orang dibelakangnya.

Puk!

"Aaaak!" Teriak Yeri terkejut sambil menolehkan kepalanya kebelakang dan mendengus.

"Dasar Dinosaurus! Ngagetin aja sih Lo. Kalo gue serangan jantung gimana? Terus kalo gue mati, mau gue gentayangin Lo Hah?!" Kata Yeri kesal kepada pemuda tersebut. Pemuda tersebut hanya terkekeh sambil memasang pose peace.

Sedangkan orang yang mulanya ingin Yeri kagetkan sudah bangun dan memandang bingung kedua orang tersebut.

"Kalian pada ngapain sih? Berisik banget gila." Katanya dengan dengan suara khas bangun tidur.

"Oh enggak ini si Yeri tadi katanya mau nraktir bakso pas istirahat Cas." Kata pemuda tersebut tanpa dosa.

Yeri yang mendengarnya menggelengkan kepalanya ribut. "Apaan?! Enggak ada ya! Lo aja kali!" Kata Yeri kesal dan berjalan ke arah bangkunya.

Sedangkan pemuda tersebut hanya bisa tertawa melihat raut wajah kesal sahabatnya tersebut. Lucu pikirnya.

Ngomong-ngomong kedua sahabat Yeri ini adalah laki-laki. Pria yang tadi mengagetkannya namanya adalah  Lee Chan yang lebih sering dipanggil Dino. Kenapa Dino? Entahlah. Biar keren saja katanya.

Sedangkan untuk teman sebangkunya sekaligus sahabatnya tersebut bernama Wong Yukhei atau Lucas.

Untuk sifat kedua sahabatnya ini rata-rata sama. Gila dan membuat malu. Eits! Bukan berarti Yeri normal sendiri. Sifatnya juga tidak jauh berbeda dengan keduanya. Tapi dirinya tidak suka saja bila disamakan dengan kedua sahabat gilanya tersebut.

Tapi bukan berarti Yeri tidak punya teman perempuan. Yeri sebenarnya mempunyai beberapa teman perempuan, tapi mereka bersekolah di sekolah sebelah.

Untuk teman perempuan lainnya yang di sekolahnya hanya bisa dihitung dengan jari saja. Jangan tanya mengapa. Karena mereka semua mendekatinya hanya untuk mendekati pada sahabat laki-lakinya serta saudara laki-lakinya.

Ngomong-ngomong soal saudara. Yeri mempunyai seorang saudara kembar beda 15 menit dengannya. Kim Yohan namanya. Mereka beda kelas. Kelasnya berada tepat di sebelah kelas Yeri.

"Eh Yer tadi ketemu Hangyul dikoridor, dia nitip ini nih katanya buat lo." Kata Dino sambil memberikan roti beserta sekotak susu strawberry.

"Oh. Bilangin makasih ya." Kata Yeri dan menerima roti beserta susu strawberry tersebut.

Tentang Hangyul. Pemuda tersebut merupakan teman dekat dari saudaranya. Tapi kenyataan lainnya ialah pemuda tersebut  menaruh hati terhadap Yeri. Tapi apalah daya, Yeri adalah seorang yang sangat cuek tentang hubungan asmara.

Soal hubungan asmara sendiri. Yeri sama sekali belum pernah pacaran. Bukan berarti Yeri tidak laku. Malahan Yeri adalah gadis populer di sekolahnya hanya saja dirinya memiliki pawang. Tentunya saja kedua sahabatnya ini dan saudaranya. Hanya beberapa yang berani mendekati Yeri secara terang-terangan. Sisanya hanya berani mengagumi secara diam-diam.

———

Tett! Tett! Tett!

"Baiklah anak-anak untuk hari saya rasa sudah cukup, saya akhiri sampai disini. Hati-hati dijalan." Kata Kim saem mengakhiri kelas hari ini.

"Baik saem!" Kata seluruh murid di kelas tersebut.

Para murid pun sudah mulai pergi dari kelas tersebut untuk kembali ke rumah tercinta mereka. Hingga tersisa hanya beberapa orang saja termasuk dengan para siswa yang piket hari ini.

"Cas nebeng ya. Yohan ada rapet dadakan soalnya." Kata Yeri sambil berjalan keluar kelasnya diikuti oleh Lucas dan Dino dibelakangnya.

"Nggak bisa deh hari ini Yer, gw ada sparing basket hari ini bareng sama Dino juga." Kata Lucas sambil merangkul bahu Dino yang ada disebelahnya.

Yeri hanya mangut-mangut saja menimpali.
"Emang bakalan ada pertandingan ya buat basketnya?"

Dino yang daritadi diam menimpali ucapan Yeri. "Ada, beberapa hari lagi di sekolah sebelah. Makannya kita sibuk akhir-akhir ini di basket."

"Oh. Kalo gitu gue duluan ya, mau mesen taxi." Kata Yeri dan langsung berjalan ke arah gerbang.

"Hati-hati boncel! Awas entar diculik om om pedo." Teriak Lucas dan Dino.

Yeri berbalik dan mengacungkan jari tengahnya kepada dua sekawan tersebut.

———

Sambil menunggu pesanannya Yeri menyempatkan diri untuk memeriksa ponselnya.

Yeri sedang di restoran dalam mall ngomong-ngomong. Sehabis pulang sekolah Yeri menyempatkan diri untuk pergi berbelanja beberapa stok buku komiknya.

Hanhanhan Kim

Kak Boncel
Boncel
P
Mana Woi?
Cel
14.50

Apasi Yohan?!
Gue nggak boncel ya asw
16.12

Oh bagus ya bagus
Jam segini baru bales
Di mana aja hah!
Ngelonte lo?
16.13

Sembarangan your Mouth_-
Gue  lagi di manggo
16.13

Nanti pulangnya
gue nitip nasgor ya
Nasgor yang di perempatan
16.14

G mau
Beli aja ndiri
16.15

Oh gitu..
Nanti gw bilangin mami
Soal kertas desain yang waktu itu
16.16

Han!
Yaudah nanti gue beliin
16.16

Dari tadi kek
Yang pedes ya
16.17

Y
16.17

Yeri mendengus kesal dengan kelakuan saudaranya tersebut. Bisa saja ancamannya itu.

Kertas desain yang tadi dibahas adalah salah satu rancangan mama mereka yang tidak sengaja Yeri tumpahkan dengan segelas teh.

Mama Yeri. Mama Irene. Yang mengetahui kertas desainnya ketumpahan teh langsung marah-marah dan mengamuk. Padahal desain baju tersebut sudah dipersiapkan untuk pembukaan cabang butik yang baru. Langsung saja mama Irene menanyakan siapa pelakunya.

Dan Yeri sebagai pelaku tentu tidak ingin kena semprot mamanya. Apalagi bisa-bisa saja uang jajannya dipotong. Dan dengan polosnya Yeri langsung menuduh Vivi. Anjing peliharaan Om Sehun yang saat itu dititip di rumahnya. Vivi yang tidak mengetahui apa-apa tiba-tiba saja di semprot dengan omelan oleh mama Irene.







TBC

Thank cu⭐️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh My! Oh My!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang