1

17 3 1
                                    

Bosan
Hanya kata itu yang dapat menggambarkan perasaan seorang park minji saat ini, pasalnya sudah hampir 1tahun minji berada di rumah sakit
Setelah ia didiagnosis mengidap penyakit yang mematikan, masa mudanya seakan perlahan menghilang
Ia tak bisa berlibur, kencan bahkan pergi kesekolah menemui teman temannya

Tinggal dalam suasana sunyi untuk waktu yang cukup lama membuat kepribadiannya berubah, minji yang dulunya adalah gadis yang ceria kini bahkan jarang mengucapkan sepatah kata
.
..
...
....
13.00
Minji mendengar suara pintu terbuka, perlahan ia menoleh dan berharap itu adalah orang tua nya
Namun,
Tak sesuai harapannya, karena yang datang adalah laki laki seumurannya
Itu adalah jaemin, ia datang untuk menjenguk neneknya yang sakit dan kebetulan satu kamar dg minji
.
..
Begitu jaemin memasuki kamar ia langsung berteriak sambil membuka lebar tangannya
"OMAH!"

"Ohh yaampun cucukuu"
Keduanya berpelukan, untuk saling melepas rindu

Minji yang tidak ingin mood nya semakin memburuk, memutuskan untuk berbaring dan menyelimuti tubuhnya

"omah, nana bawa cheesecake kesukaan omah"

"Makasih sayaang" nenek itu mengambil alih kue nya lantas memotongnya menjadi 2 bagian

"Loh,, kok dibagi 2 omah, kan nana gak suka cheesecake"

"Pede banget kamu na, ini buat cewek disana tuh"
Nenek tsb menunjuk ranjang tempat minji berbaring

"Oohh"

Nenek tsb berjalan dengan sedikit tertatih menuju kearah minji

"Ahgashii,permisi aku mau membagikan cheesecake"

Minji memandang aneh nenek tsb karena menurutnya mereka tak sedekat itu sampai harus menerima satu sama lain
Minji hanya menoleh sebentar lalu kembali berbaring bahkan kini ia memasang earphone

"Permisii, mau tidak??" Namun minji tetap tidak merespon

Jaemin yang sedari tadi memperhatikan merasa jengkel dengan perlakuan minji lantas ia menhampiri keduanya

"Mbak" jaemin menepuk punggung minji dan itu tak hanya sekali, mengingat minji masih tidak berkutik
"MBAK WOY!" Merasa semakin jengkel jaemin dengan sengaja mencabut earphone yang menancap di telinga minji

Minji hanya berdecak, lalu membalikkan badannya

"Wah bener bener ya nih orang"
"Punya sopan santun kaga lo, orang ngomong bukannya didengerin"

"Udah naa biarin udah" sang nenek merangkul erat lengan cucunya yang sedang marah itu,
Karena takut keadaan semakin rumit ia menarik jaemin kembali ke tempatnya semula

"Kok bisa sih omah, ada orang kaya gitu" jaemin masih menatap minji dengan tajam

"Wajar na, dia udah lama disini jadi gak pernah interaksi sama orang lain"

"Ya tetep aja gak sopan omah"

"Sst udah udah"

"Gak diajarin sopan santun sama ayahnya ibunya apa"

"Sstt jangan keras keras dia tuh udah lama gak ketemu orang tuanya dia cuman tinggal sama kakaknya"
Seketika tatapan jaemin berubah sendu
Mengingat betapa menyedihkannya gadis itu

Minji merasa tak tahan lagi karena sebenarnya minji bisa mendengar percakapan mereka sedari tadi

"HOY! Klo mau ngomongin gue di tempat lain" sindirnya
Jaemin dan neneknya seketikan menutup rapat mulutnya dan tak berani berbicara lagi

.
..
...
Waktu menunjukkan pukul 18.00
Hari sudah mulai gelap, matahari kini tergantikan dengan bulan,
Minji melihat kearah jam dinding

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rainbow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang