Prolog

4 0 0
                                    

Januari 2036

"Ayah...Bunda.. aku mau naik komedi putar itu." Pinta Mark.

"Ohh iya ayo kita naik bertiga. Semua demi anak kita tersayang ini, ya kan sayang?" Jawab ayah Mark.

"Tentu aja, ayo kita naik." Tanggap Bunda Mark.

Keluarga bahagia, itulah yang sedang terjadi sekarang ini. Mark seorang anak laki-laki yang tampan. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya. Mereka hidup seperti keluarga pada umumnya. Ayah Mark dan sang bunda merupakan seorang pekerja kantoran di sebuah perusahaan besar.

Mark yang baru berusia 10 tahun menjadi anak yang pintar seperti kedua orang tuanya. Ia sangat senang membaca dan bertanya mengenai hal-hal baru. Hingga suatu hari ketika keluarga kecil tersebut sedang membereskan barang-barang rumah karena akan pindah ke luar negeri, Mark menemukan sebuah barang tua.

“Bundaa…. Ini buku sekolah bunda yaaa???” Tanya Mark.

“Loh mana coba sini bunda liat.” Tanya sang bunda penasaran.

Mark memberikan buku berdebu tersebut kepada bundanya, dan sang bunda yang menerima buku tersebut terdiam.

“A.. ahh.. iya bener, ini buku bunda pas masih sma. Mark buku ini berdebu, ga bagus buat pernapasan kamu biar bunda bersihin terus bunda simpen yaa. Kamu bantuin ayah aja yaa..”

“Baik bunda cantikkk” Jawab Mark.

Bunda Mark yang awalnya ceria langsung berubah diam dan segera membawa buku tersebut ke dalam kamarnya. Ia membersihkan debu tebal yang menutupi buku tersebut. Hingga halaman pertama pun terbuka. Dan kenangan lama pun terputar kembali.

Juli, 2016

"Kepada calon siswa-siswi kelas 10 SMA Rafflesia, silahkan membeli pakaian seragam di ruangan koperasi."

Itulah pengumuman dari panitia penerimaan siswa baru di SMA Rafflesia.

Azkia Lalisa yang merupakan calon siswi kelas 10 di SMA tersebut juga harus membeli seragam. Lisa diantar oleh ayahnya untuk membeli seragam hari ini. Ketika baru datang, Lisa merasa biasa saja karena ia tidak ada niatan sama sekali untuk masuk di SMA tersebut. Akan tetapi, karena orang tua yang memintanya, maka ia pun harus menurutinya. Beruntungnya Lisa bisa masuk SMA Rafflesia lewat jalur tanpa tes yang di SMPnya saja hanya 5 orang yang terpilih.

Selangkah dua langkah,

"Wah.. rame juga ya, ya iyalah masa sekolah ini cuma nerima satu murid sih, duh ahahha" Oceh Lisa dalam hati.

"Ayah aku cari dulu ruangan koperasi nya, ayah tunggu disini aja." Kata Lisa pada ayah.

Lisa pun berkeliling mencari ruang koperasi. Ketika melewati kantor guru Lisa bertemu teman-teman se SMPnya.

"Wihh ketemu lagi nih kita." Kata Lisa pada teman lamanya.

"Aku mah bosen liat kamu mulu dari SD." Kata teman Lisa menggoda.

"Bosen atau seneng nihh, kamu mah suka bohong ih, oh iya ruang koperasi dimana? Aku mau beli seragam." Tanya Lisa.

"Lurus aja ntar ketemu kok di sana lagi rame juga" jawab teman Lisa.

"Makasih ya, aku kesana dulu."

Tap tap tap, Lisa berjalan melewati ruang guru dengan berjalan santai. Hingga ia berpapasan dengan seseorang dan mereka berjalan berlawanan arah.

1.. 2.. 3.. Lisa menoleh ketika melihat seorang lelaki melewatinya begitu saja.

Siapa yang akan tahu bahwa seseorang tersebut akan memulai kisah seorang Lisa.

NEVER ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang