Kupegang tubuhnya yang dingin, sedingin malam bersalju ini. Hanya cairan merah kental yang keluar dari lubang diperutnya lah yang memberikan kehangatan di saat ini.
"Yuuko, bertahanlah."
Suaraku gemetar memegangi tubuhnya seakan menggantikannya menggigil. Perlahan diangkatnya tangannya dan diulurkannya ke wajahku. Aku pun memegangi tangannya itu. Seperti biasanya dia hanya tersenyum menatapku, membuat hatiku kian tersayat dan tersakiti.
"Siapa saja, tolong dia!"
Aku berteriak pada kerumunan orang yang menatapi kami prihatin. Namun tak ada satupun dari mereka yang mengulurkan tangannya, apa yang salah dengan mereka?
"Tatsumi, sudah cukup..."
Kupalingkan kembali wajahku pada Yuuko yang berbisik pelan. Bibirnya yang membiru membuka menutup seakan ingin mengatakan sesuatu padaku. Aku pun mendekatkan telingaku pada bibirnya.
"Sudah... Cukup... Hanya bersama denganmu, membuatku senang..."
"A-apa yang kau katakan? Jangan lanjutkan, aku tidak akan membiarkanmu mati di sini."
Lagi-lagi dia tersenyum padaku. Apakah sebegitu lucunya wajah menyedihkan yang kutampakkan padanya saat ini?
"Aku mencintaimu... selamat tinggal..."
Genggaman tangannya perlahan mengendur, matanya sayup-sayup menutup, sebuah kepulan uap panjang keluar dari mulutnya, dan setelahnya tidak ada lagi kepulan uap yang keluar dari mulutnya maupun hidungnya.
"Jangan mati... bukankah besok ulang tahunmu? Lihat! Tinggal beberapa menit lagi kau berulang tahun."
Aku berusaha keras meyakinkan bahwa Yuuko belum mati, dan dia masih bisa mendengarku. Tapi tetap saja tak ada jawaban apapun dari tubuh yang dingin ini.
Saat itu. Dadaku terasa sangat sesak. Nafasku terasa berat. Berkali-kali kucoba untuk berteriak, namun suara itu tidak keluar. Dan walau sesedih apapun aku waktu itu, satu tetespun air mata tidak keluar dari peraduannya.
Kupeluk tubuh dinginnya, berharap dapat membagikan kehangatan dalam tubuhku padanya.
"Jangan mati..."
Jika ada cara untuk mengulang waktu kembali, akan kuserahkan segalanya untuk itu, dan akan kupertaruhkan segalanya untuk menyelamatkan Yuuko. Bahkan jika tindakanku akan menghancurkan hukum semesta ini, aku tidak peduli. Aku hanya ingin dia kembali di sisiku sekarang juga dan merayakan ulang tahunnya bersama.
"Kembalikan Yuuko padaku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reset Button
Science FictionJika orang yang sangat kau sayangi mati di depanmu, dan kau punya kesempatan untuk mengulang waktu kembali. Apakah kau akan menyelamatkannya?