1. Siapa Dia ?

12 13 6
                                    


"Setiap pertemuan memiliki kisah yang berbeda-beda" -RINTIK

~~~

Hari yang melelahkan bagi Rintik, sepulang sekolah Rintik berinisiatif untuk membantu Ibunya di toko. Dan disinilah Rintik berada, dengan menggayuh sepeda kesayangannya menuju alamat pemesanan bunga.

Belum sampai di tujuan nasib sial menghampiri Rintik, ban sepeda yang dia gayuh mengempes begitu saja.

Ahh, mana mau ujan lagi batinnya.

Mau tidak mau Rintik harus berjalan kaki sambil mendorong sepedanya itu hingga sampai di tujuan awalnya.

Nihil, belum juga sampai di tujuan nasib sial lagi-lagi menghampiri Rintik. Bagaimana tidak, di depannya kini berada seorang pria tua berbadan besar dan di penuhi tattoo sedang tersenyum lebar sambil menatap Rintik dengan mata yang benar-benar ingin di tusuk oleh Rintik.

Rintik diam, tidak tau harus melakukan apa percuma juga Rintik melawan toh pasti Rintik juga yang kalah. Kini Rintik hanya bisa berdoa agar nasib baik menghampirinya.

"Haii cantik" ujar pria bertattoo dengan senyum genitnya.

Ingin rasanya Rintik menghujani pria di depan ini dengan paku. Tapi untuk bergerak saja Rintik tak bisa.

Ah sial, mana sepi lagi... Ibu tolong Rintik batin Rintik.

Rintik mengambil ancang-ancang untuk berteriak dan segera lari. Tapi nihil pria bertubuh besar itu malah menahan lengangnya.

"TOLONG!!!" Teriak Rintik sembari berusaha melepaskan cekalan tangan dari pria pedofil itu.

Sial, tenaganya tidak begitu kuat. Kini Rintik merapalkan doa agar penyelamat bisa membantunya.

"Jangan mencoba lari gadis" sahut pria itu dengan mata yang di kedipkan. Rasanya ingin Rintik muntahkan seisi perutnya ke hadapan pria mesum ini.

Bugh..

"Argh!"

Rintik menutup matanya sejenak saat melihat seorang pria datang menghampirinya dan langsung memukuli si pria tua itu.

Rintik tidak berhenti bersyukur, setidaknya ada yang menolongnya dari pria bertattoo itu.

Terjadi aksi pukul memukul oleh pria tua dan pria tampan. Ah tidak, ada apa dengan Rintik.

Siapa dia?

Apakah dia malaikatku ?

"Woi! Jangan bengong, ayo naik" teriak pria tampan itu,

Rintik hanya memandanginya dengan tatapan kagum.

Ahh tampan sekali, dia benar-benar malaikatku pikirnya.

Tanpa ba bi bu lagi, pria tampan itu menarik Rintik memasuki mobilnya.

"Eh? Rintik mau di bawa kemana ?" Ucap Rintik saat sadar bahwa dia sedang di tarik menuju mobil sang pria tampan.

"Diam! Sekarang dimana rumah mu?"

"Eh bentar, sepeda Rintik ? Bunga yang di pesan ? Ahh semuanya tertinggal di sana" ucap Rintik dengan mata berkaca-kaca.

Rintik bingung, bagaimana nasibnya sekarang sepeda kesayangannya tertinggal di sana.

"Udah bagus di tolongin" desis pria tampan itu. Rintik mengangguk sekilas dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya, terima kasih.. rumah Rintik di sana"

¤¤¤

Rintik tiba di toko bunga dengan selamat, tapi dengan hati yang sedikit kacau.

Rintik benar-benar takut sekarang, Rintik tidak bisa mengantar pesanan bunga. Dan bahkan sepedanya yang ia beli dengan hasil jerih payah nya pun hilang begitu saja. Rasanya dia ingin menangis saja saat ini.

Tapi, Rintik bersyukur karna nyawanya terselamatkan. Hm uang bisa di cari, tapi tidak dengan nyawa pikirnya.

Bagaimana dengan pria tampan itu ? Ahh dia yang mengantar Rintik sampai ke rumah. Dan mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada Ibu Rintik.

"Ibu,"

"Rintik ? Gimana Nak pesanannya ?" Tanya Ibu Rintik,

"Maaf Bu, pesanannya tadi tertinggal"

"Ekhm permisi ?" Sahut Pria tampan itu.

"Eh? Iya ? Kamu siapa ?"

"Saya tadi melihat... ? Rintik di ganggu dengan preman dekat rumah saya, jadi saya membantunya dan sepertinya bunga dan sepedanya tertinggal tadi.. maaf saya tidak sempat mengambilnya tadi" jelasnya, membuat Ibu Rintik menatap anaknya dengan raut wajah khawatir.

"Kamu tidak apa-apa nak? Yasudah tidak apa-apa, kalau begitu.. terima kasih yah sudah membantu anak Ibu" ucap Ibu Rintik lagi dengan tatapan bersalah. Pria itu tersenyum sambil mengangguk.

"Ini, uang untuk mengganti sepeda yang tertinggal tadi" ucapnya dan memberikan beberapa lembar uang berwarna merah. Yang langsung di tolak oleh Rintik, yang benar saja harusnya Rintik berterima kasih kepada pria itu.

Alhasil terjadi perdebatan sedikit, pria keras kepala itu yang terlintas di pikiran Rintik. Bagaimana tidak pria tersebut malah memberikan uangnya kepada Ibu Rintik dengan alasan membeli 1 bunga dengan harga yang lebih.

Tidak ingin berdebat lebih lama lagi, akhirnya Ibu Rintik menyetujuinya.

Pria tampan itu pamit untuk pulang dan yah satu kesalahan yang di perbuat Rintik, dia lupa menanyakan nama pria tampan itu.

Ah tidak, apa ini ? Rintik begitu tertarik dengannya saat pertama kali melihatnya tadi.

Ya Ampun, malaikatku.. aku akan berdoa agar kita di pertemukan lagi pikir Rintik.


~~~

Gimana part 1 nya ? Lanjut gak ?

Jangan lupa voment💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RINTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang