potongan kertas

21 0 0
                                    


Pada lembaran buku diary ku ada banyak coretan tinta yang mengukir nama mu. Nama yang harus aku lupakan namun juga harus ku kenang. mengutkan diri sendiri untuk selalu tersenyum di kala sakit.sudah saatnya aku melupakan kisah kisah pilu yang telah aku lewati, aku pernah mencintai seseorang dengan tangan terbuka,aku berusaha mencintainya sesempurna mungkin tanpa cacat sedikit pun,terlalu mencintainya sampai membuat ku gila padahal ia peduli pun tidak.

Dia menyakiti ku begitu sempurna tetapi hati ku yg batu ini tetap saja memaafkannya,dia tidak pernah berhianat tetapi dia adalah pecundang yang membuat janji di kala senang. Dia menghempas ku masuk kedalam jurang yang dalam dan terjal memilih meninggalkan ku untuk kesekian kalinya hanya demi orang baru yang katanya lebih baik dari ku,dia seperti terobsesi untuk menyakiti ku menjengkal ku dengan berbagai kebohongan kebohongan besarnya,aku tak sadar kala itu bahwa aku sedang di permainkan oleh api cintanya.

Sampai suatu hari kebohongan kebohongan itu terungkap, banyak fakta yang menyakiti ku namun di sisi lain dia tidak membenarkan bahwa aku yang sudah ia korban kan, dia menyangkalnya, dia tidak mau terlihat jahat,dia mengarah kan kesalahannya kepada ku,padahal luka yang ia toreh kan belum sembuh namun kini sedah bertambah menjadi 1000. Dia berfikir dengan cara ini dia akan menjadi pemenang padahal tuhan sudah merencanakan untuk tidak memenangkannya orang lain dapat melihat segala kemunafikannya,wajah polosnya, sabarnya ternyata hanya sampul belaka.

Aku bodoh telah mencintai orang sepertinya, orang munafik yang tak pernah merasa bersalah telah menyakiti ku,dia lebih memilih menghancurkan kepercayaan ku seperti potongan kertas yang bertebaran di lantai yang mungkin tak kan bisa di perbaiki.

Ku gengam kumpulan kertas yang jatuh berhamburan menerpa wajah ku di kala angin bertiup kencang, aku tersenyum mengingatnya  menghancurkan seluruh kepercayaan ku.

Rasa sakit ku, kecewa,marah, aku kemas menjadi potongan kertas yang ku buang di kala angin bertiup kencang. Sudah saatnya jiwa ku yang lelah beristirahat,sudah saatnya hati ku yang sakit
di obati, karena ini sudah berakhir.

Penderitaan ini sudah berakhir.


Hai man teman kalian pernah ga ada di posisi ini?
Kalo pernah pasti sakit banget ya?
Pasti kalian kecewa banget ya?

Argh sama deh kalo gitu hehe

Buat kalian cowo cowo yang sering masang wajah polos kalian di depan pacar kalian mending ga usah deh itu akan merusak citra kalian sendiri karena tuhan maha adil jadi jangan sok sok an jadi polos, baik, padahal dalemnya kek bangsat.

Remove the woundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang