Senja di sore itu, sangat indah. Dengan langit berwarna oranye perpaduan kuning. Matahari yang sudah hampir tenggelam.
Disaat semuanya sedang beristirahat sejenak dan bersiap untuk pulang, lain halnya dengan gadis bersurai pendek sebahu. Dia tak lelah terus berlatih gerakan yang sudah di berikan oleh pelatih tari nya. Di studio tari itu hanya terdapat 4 orang, pada awalnya ramai tapi yang lain sudah pulang terlebih dahulu.
"Ryu, istirahat dulu. Gue yang liat lo dari tadi masih latihan aja capek" ucap teman gadis tersebut, yang diketahui bernama chaeryeong.
"Ya ampun chaer, kamu kayak ga tau Ryujin aja deh" kini orang yang disamping kiri chaeryeong yang berbicara. Ialah nako.
"Seorang shin ryujin, kalo udah ketemu 'pacarnya' mana bisa berhenti?" Timpal jiheon, yang berada disamping kiri nako.
Pacarnya yang dimaksud adalah dance.
Gadis yang sedang dibicarakan itu hanya tersenyum, lalu menghampiri ke tiga temannya yang sedang santai di pojok studio tari tersebut. Lalu Chaeryeong memberikannya minuman.
"Sorry, 2 minggu lagi kompetisinya. Gue ga mau nanti malah ga berjalan dengan baik" ucap ryujin, sesekali menenggak air dan mengatur pernafasannya.
"Iyaa ryu, tapi lo harus jaga kesehatan lo jugalah. Jangan terlalu digeber." Jiheon menanggapi perkataan ryujin. Yang kemudian dibalas anggukan saja oleh ryujin. Dan selebihnya hanya perbincangan yang biasa. Sampai nako mengintrupsi,
"Btw kayaknya aku udah dijemput deh, aku duluan ya guys."
"Sama mashiho ko?" Tanya chaeryeong
"Umm.. iyaa sama mashiho, byeee" nako pun bergegas pergi.
"Kenapa deh lo nanya gitu ke nako chaer?" Sekarang giliran ryujin yang tanya.
"Gapapa, gue mastiin aja. Soalnya nako cerita, kemarin sempet perang dingin sama mashiho. Ada salah paham gitu" jelas chaeryeong.
"yaudah, yuk balik udah mau malem nih" ajak jiheon dan disetujui oleh chaeryeong dan ryujin.
Shin Ryujin, perempuan cantik dan sangat pekerja keras, dalam artian tidak mudah nyerah dalam melakukan sesuatu, dia akan terus berusaha sampai tercapai apa yang dia targetkan. Dia sangat suka menari, sejak duduk di bangku sekolah dasar dia sudah ikut lomba menari di sekolahnya. Awalnya hanya iseng saja, tapi kemudian menjadi hal yang dia suka. Hingga saat kelulusan SMP dia ingin masuk sekolah khusus menari, namun hal itu belum bisa ia wujudkan saat ini. Tapi dia masih tetap melakukan hal yang dia suka itu dengan masuk club modern dance.
Ryujin menyusuri jalanan yang menuju rumahnya. Sambil mendengarkan musik melalui earphonenya. Ryujin menikmati sore hari itu dengan perasaan lega. Dia bersyukur masih dapat melakukan hal yang dia suka. Menurutnya banyak orang diluar sana yang tidak bisa leluas melakukan hal yang disukai. Dikarenakan sibuk ataupun tak dapat persetujuan.
"I'm home"
"Ryu? Kamu tumben pulangnya telat?" Tanya mama.
"Iya mah, tadi latihannya ditambah durasinya."
"Ohiya, 2 minggu lagi ya lombanya? Semangat yaa sayang. Kalo gitu kamu sekarang bersih bersih terus kita makan"
"Iya mah"
Ryujin beranjak pergi ke kamarnya, saat memasuki kamar ryujin mengampiri meja belajarnya yang diatas meja belajar tersebut terdapat paket paket. Namun dia nampak bingung dengan sebuah amplop. Ryujin rasa dia tidak mempunyai sahabat pena. Ryujin terkejut saat membaca pengirim amplop itu. Dengan cekatan dia melepas tas nya dan membuka amplop itu. Dan hal yang terjadi adalah dia terkejut lagi.
"ini seriusan? Bukan prank kan???" Lalu dia membaca isi surat itu kembali guna memastikan.
"GUE KETERIMA BEASISWA!!??"
—
halo, aku bawa work baru..
Setalah lama aku hiat, akhirnya aku comeback! Wkwkwkwk.disclaimer! Cerita ini terinspirasi dari film garapan Disney, yaitu High School Musical. Namun ga semuanya sama persis dengan jalan cerita dalam film itu.
So, semoga kalian suka! Dan jangan lupa vomment nya.
Stay safe, and stay health everyone~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Dance - °felix x ryujin°
FanfictionRyujin adalah anak baru disekolah JYP High School. Dengan keterampilan menarinya yang baik, dia banyak mendapatkan pujian. Namun ada satu anak laki laki yang tidak suka akan kehadirannya. Namun, bagaimana jika mereka dipasangkan dalam sebuah pertunj...