01. finally..

29 5 2
                                    

Hari ini hari Senin, Lileana sudah siap untuk pergi ke sekolah. Karena hari ini ia akan dijemput oleh seorang laki laki yang sangat disukainya, Kak Darka a.k.a her crush.

Nama aslinya Darka Veronus. Lieana pikir, dia kelewat perfect! Hidungnya yang mancung, matanya yang indah, kulitnya yang putih hingga sesekali membuat Lileana insecure. Ditambah, Darka adalah murid yang menjadi langganan ranking 1 paralel di sekolah selama 2 tahun berturut turut. Siapa sih yang ga tau seorang Darka? Mustahil kalau tidak ada.

Darka ini satu angkatan dengan Lileana, akan tetapi Lileana lebih suka memanggilnya 'Kak Darka' karena selain dia lebih tua, Lileana suka dengan panggilan itu begitupun Darka.

-

"Lileana! Buruan sarapan, nanti Darka nungguin, katanya mau dijemput dia kan?" teriak Teresha, mama Lileana.

"Iya ma!"

Setelah mengambil tas, Lileana bergegas turun kebawah untuk sarapan. Dia hanya sarapan dengan roti+susu, karena ia adalah tipikal orang yang tidak bisa sarapan dengan nasi.

Tak lama kemudian, Darka datang dengan motor kesayangannya. Lileana tidak tahu itu motor apa, yang ia tahu pasti motor itu mahal harganya. Menurut Lileana, motor itu keren banget kalau Darka yang naikin.

"Eh Darka udah dateng, sarapan dulu nak." ujar Teresha sambil tersenyum ke arah Darka yang juga melemparkan senyuman ke Teresha.

"Gausah tante, Darka mau langsung berangkat aja. Lagian Lileana nya udah selesai sarapan." tolak kak Doy halus tak lupa dengan sunggingan senyumnya yang sangat manis.

"Yaudah hati hati ya.."

Akhirnya, Lileana dan Darka pun berangkat. Untungnya, bel masuk sekolah masih lama berdering, maka dari itu Darka membawa motornya kelewat santai.

"Kemarin ke gereja seharian ya kak?" tanya Lileana di tengah perjalanan.

Ya, dia emang berbeda keyakinan dengan Lileana. Darka non muslim, sedangkan Lileana adalah seorang muslim. Darka juga sangat amat terkenal karena ketaatannya pada agamanya, berbeda dengan Lileana yang masih suka melanggar kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Iya Na, besok Rabu kan natalan, jadi aku ikut bersihin gereja sama saudara saudara aku." jawab Darka.

Lileana yang tak sepenuhnya mengerti hanya bisa memanggutkan kepalanya. Sampai akhirnya mereka pun tiba di sekolah.

Lileana pun turun dari motor Darka sembari berusaha untuk melepaskan helm yang susahnya minta ampun.

"Nggak usah ngode gitu, modus minta di lepasin kan?" kekeh Darka lalu membantu Lileana untuk melepaskan helm.

"Enggak gitu ya!" elak Lileana sembari memicingkan matanya.

Setelah itu, mereka berdua pergi menuju kelas karena memang mereka berdua berada di satu kelas yang sama dan tempat duduk mereka yang tak jauh.

Hampir semua orang yang berada di koridor menatap mereka berdua. Kalau boleh jujur, Lileana sungguh risih akan tatapan mereka. Apalagi dengan omongan omongan mereka yang benar benar membuatnya jengkel.

Salah satunya adalah 'Lah? Mereka kapan pacaran sih? Kasian banget Lileana kejebak friendzone mulu sama Darka'.

"Nggak usah di dengerin loh Na." ucap Darka yang seolah olah paham dengan apa yang dirasakan Lileana dan dibalas dengan anggukan oleh Lileana.

-

"Pulang sekolah nanti jalan dulu gimana Na? Aku izinin sama mama kamu deh ya." tawar Darka sembari memakan bekal yang sengaja Lileana bawakan untuk dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

can't be together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang