O1

75 11 12
                                    

Dipagi yang cerah, gadis bernama Yana melakukan aktifitasnya sehari-hari. Yaitu, rebahan. Bukan-bukan, tetapi, Ritual sebelum berangkat sekolah (?).

Seperti, bangun tidur, mandi, sarapan, menyiapkan buku, dan yang pasti ribut dengan sang Adik atau Kakaknya.

"ABANG BURUAN, YANA TELAT NIH."

"BENTAR TUNGGUIN CHENLE DULU."

"Bintir tinggiin chinli dili. Gitu aja terus setiap mau 1 abad lagi." Gumam Yana kesal.

Ya, tadi adalah sedikit dari 24/7 keributan mereka.

Jika kalian bertanya, kemana orang tua Yana? Jawabannya adalah orang tua Yana sedang berbisnis ke luar negeri.

"Ayok buruan kak, gue telat nih." Ucap Chenle dari tangga rumahnya.

"Gue juga telat, emang lu doang." Ucap Yana tidak terima.

"Silahkan ribut. Gak bakal gue anterin lagi." Ancam Jaehyun.

"Iya-iya gak ribut." Ucap Yana lalu masuk ke dalam mobil.

"Punya adek kok berantem terus sih kerjaannya," Gumam Jaehyun sambil menggelengkan kepalanya.

ⒽⓎ

"Halo sayangku. Apa kabar? Akhirnya kita ketemu lagi setelah 2 hari gak ketemu."

"Halo juga sayangku. Aku baik kok, kalo kamu gimana? Aku denger denger kamu berantem ya hari sabtu?"

"Loh, kok kamu tau? Maaf ya aku berantem kemarin karena kesabaran aku udah habis."

BRAK!

"BISA GAK, GAK Usah ROMANTIS-ROMANTISAN DI DEPAN GUE?!" Tiba-tiba Yana mengebrak meja dan teriak. Membuat seisi kelas menatap ke arah Yana.

"Upss.. Maaf, gue lupa kalo ada yang iri."

Sabar yan, jangan kepancing. — Yana

"ASSALAMUALAIKUM ORANG CANTIK DATENG." Tiba-tiba sahabat Yana datang sambil teriak.

"Rin, Gak usah teriak deh!" Ucap Yana sedikit membentak

Yerin —Sahabat tersetia Yana— tebak pasti, Yana sedang bad mood.

Setelah itu Yana keluar kelas sembari membawa topi, dasi dan lain-lain untuk upacara.

"YAN, YANA! Ishh tu anak." Ucap Yerin lalu menyusul Yana. Tidak lupa ia menaruh tas dan mengambil peralatan upacara agar tidak dihukum.

ⒽⓎ

Yana POV

Sekarang aku sedang berada dilapangan untuk melakukan upacara.

Sebenernya, hari ini badanku sedang tidak enak. Tapi, dari pada ketinggalan pelajaran, ku memutuskan untuk masuk sekolah saja.

"Yana, lo sakit? Muka lo pucet banget." Bisik teman laki-lakiku.

Kebetulan aku berbaris disamping anak laki-laki.

"Hah? Enggak, gue gak sakit. Perasaan lu aja kali." Kataku sambil berbisik.

"Iya kali ya?. Yaudah, lo baik-baik ya." Katanya lalu kembali bersikap istirahat.

Iya, sekarang sedang amanat dan semuanya sedang dalam sikap istirahat. Kalian mengerti kan?







Sudah 15 benit kepala sekolah beramanat tetapi sampai sekarang-pun belum selesai.

Dan sepertinya darah rendahku kumat.

"Yan, lu gak papa?" Tanya Yerin yang ada didepan ku.

"Gue gak papa kok Rin tenang aja," Kataku sambil tersenyum

"Beneran?" Tanya Yerin memastikan.

Sejujurnya kepalaku sangat amat pusing tetapi aku harus menahan ya karena sebentar lagi akan selesai

"Iya bener—" Aku tidak kuat.

Brak

Gelap dan suara teriakan Yerin, itu yang aku rasakan.








ⒽⓎ


Next?
Jangan lupa vote dan komennya 😊.

Kalo ada kesalahan mohon diperbaiki ya.

Hope you like gais 💚

Give Me Time - Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang