Keluarga baru

358 36 3
                                    

"Aku Minoru [Y/N]." Ucapmu memperkenalkan diri tepat setelah ibumu menyuruhmu untuk memperkenalkan diri pada dua orang pria asing di depanmu.

"Hayato Shoichi." Kau terkejut saat Shoichi, adikmu yang berbeda tiga tahun denganmu langsung menyebut namanya cepat, beberapa detik tepat setelah kau berbicara.

Ibumu yang berdiri disebelahmu dengan cepat memarahi Shoichi.

"Shoichi! Apa apaan dengan nada bicaramu itu? Jaga sikapmu di depan keluarga barumu!!" Tekan ibumu pada Shoichi.

Shoichi sendiri tidak membalas dan hanya mendengus malas, menoleh kan kepalanya ke samping, mencoba menghindar untuk bertatap muka dengan Ibumu membuat Ibumu malah tambah kesal karna dihiraukan.

Kau yang melihat pertengkaran kecil adik dan Ibumu hanya bisa diam tanpa berniat membela salah satunya. Ah, kau iri dengan adikmu sendiri yang menyebut namanya dengan penuh percaya diri seperti itu sementara kau sendiri malah malu bahkan sepertinya mungkin mereka tidak bisa mendengar kau mengatakan hal apa.

Kau iri pada adikmu karna masih kecil, dia tidak akan pernah mengerti mengapa ayah dan ibunya berpisah dan ibu kalian yang tiba tiba membawa kalian berdua ke tempat asing dan malah memperkenalkan orang asing pada dengan berdua dengan menekan kata sebagai 'Keluarga baru'.

Jauh berbeda dengan dirimu yang terlalu memikirkan hal itu hingga sangat stress karenanya. Kamu tidak suka orang asing, memang siapa yang akan suka pada orang yang tidak dikenal dan tiba tiba merebut posisi ayahmu, pria pertama yang kau cintai dalam hidup? Kau bersumpah untuk tidak akan pernah menerima mereka sebagai keluargamu.

Ibu, ayah dan Shoichilah keluarga aslimu, kamu hanya mengungsi ke tempat orang asing, bukan pindah rumah. Rumah tempatmu berada hanya rumah yang ada ayah, ibu, dirimu dan Shoichi berada. Bukan disini.

"Ahahaha, Kouta, sudah sudah ...! Jangan terlalu keras padanya, dia kan masih kecil."

Kau langsung melirik pria tua di depanmu yang tengah mencoba menenangkan ibumu. Refleks kau berdecih kecil.

Pria brengsek ini, pria bodoh yang akan menjadi ayah barumu? Dia bahkan tidak bisa disebut sebagai seorang ayah karna tampangnya seperti orang lembek. Sebenarnya apa yang ibumu lihat dari pria bodoh sepertinya sehingga bisa terpikat seperti itu dan rela meninggalkan ayah?

Kau benci dia.

"Ta-tapi kan ..., dia sudah tidak sopan padamu!" Seketika kau melirik sinis ibumu.

Sebelah alismu terangkat, padahal setiap dirumah kerjaannya memarahi ayahmu dan terkadang melampiaskan amarahnya padamu dan Shoichi yang tak bersalah. Tapi di hadapan pria itu ... dia malah bersikap sok manis seperti gadis berusia delapan belas tahun yang baru pertama kali kasmaran.

Rasanya kau ingin muntah.

"Sudahlah ... Shoichi-kun masih kecil, cepat atau lambat dia juga akan belajar,"

Sok bijak. Sepertinya target utama pria itu adalah Shoichi, berusaha terlihat baik dengan membelanya hingga agar bisa mengambil hati Shoichi. Yah, kau tak peduli itu, dia tidak lebih dari pria menjijikan yang berusaha menjilat anak kecil di matamu.

Kau tersentak saat pria itu tiba tiba melihatmu. Dan tersenyum.

"Aku Fumio Kuroo, tidak enak rasanya tiba tiba memanggil orang asing dengan sebutan 'ayah' bukan? Jadi untuk sekarang, kalian bisa memanggilku senyaman kalian dulu," ucapnya memperkenalkan diri.

Kau mengangguk kecil sebagai jawaban. Yah, memang siapa juga yang sudi memanggilmu begitu? Bisikmu dalam hati.

"Oh, dan ini putraku. Namanya Tetsurou kuroo, dia dua tahun lebih tua darimu." Kau langsung melirik pria yang berdiri di samping Fumio.

My step sister [Kuroo x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang