prolog

12 4 2
                                    

Flashback on

Dorr!

Dorr!

"Ibuu"

Kini air mata mulai memenuhi pelupuk mata gadis mungil itu "Ayah! Ayah jahat sama ibu stala" Ucap dengan gaya bahasa anak umur 2 tahun.

"Ibumu itu seorang jalang!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

Seraya memeluk tubuh ibunya yang dibanjiri darah akibat tembakan yang mengenai dada dan perutnya "Ibu stala itu baik! Ayah yang jahat, jahat, jahat!" Ucapnya berteriak.

"Sini ikut ayah!" Tubuh mungil kini sepenuhnya tergores tanah akibat seretan kasar dari ayahnya.

"Gamau, Stala mau sama ibu! Ibu! Stala gak mau jauh dali ibu, Stala mohon ibu beltahan" Dengan sisa tenaganya tubuh mungil itu mulai mendekat ke pelukan sang ibu, namun nihil ia kalah telak dengan seretan kasar dari sang ayah.

Disela senggukan tangisnya ia mulai merintih kesakitan "Ayah, tangan Stela sakit, ayah sakit ayah, tangan Stela sakit" Darah segar tergambar jelas ditubuh mulus Starla.

Dibawanya kini disebuah ruangan yang tidak layak disebut kamar. Ini gudang.

"Ayah jahat! Stala benci sama ayah!" Ucapnya ditengan senggukan tangisnya.

Plak

Plak

Tamparan panas mulai mendarat dipipi mungil milik Starla. Terasa panas hingga tercetak warna merah  yang begitu jelas.

"Ayah sakit, sakit ayah" Lanjutnya.

Dilihat ayahnya yang berjalan mengambil sesuatu. Sapu. Tak mempunyai rasa kemanusiaan, Herman kembali memukuli anaknya dengan sapu yang berada ditangannya

"Ayahh, ayah ini sakitt, ayah Stela mohon" luka lebam yang membiru mulai memenuhi tubuh anaknya itu.

Angkat tangan!

Ya. Itu polisi. Herman adalah seorang koruptor di kantor milik sahabatnya. Herman juga tersandung kasus penipuan dan KDRT terhadap istrinya.

Gadis mungil itu mulai berlari menuju tempat semua ia bertemu dengan ibunya.

"Ibu, ini Stela datang sekalang ibu bangun, ayo bangun bu" sambil menggoyang goyangkan tubuh sang ibu.

"Ibu mu sudah tenang di surga nak" Ucap seseorang disamping Starla sambil memposisikan tingginya dengan gadis mungil tersebut.

Dengan mengerutkan wajah bingung "Sulga itu apa om?"

Dengan sabar ia memberi pengertian kepada gadis cantik didepannya itu "Surga itu tempat untuk orang baik seperti ibumu"

"Ibu Stala baik kan om? Ayah Stala yang jahat"

"Tapi kenapa ibu Stala tidul telus om?" Ucapnya bingung sambil mengelus lembut rambut ibunya.

Dibawanya Starla kedekapannya.

"Sekarang Starla tinggal sama om ya, om gak jahat kok, nama om Rakha"

Starla masih dengan posisi sebelumnya.

"Starla takut sama om? Gini deh, om ajak Starla beli ice cream mau?"

Mendengar kalimat ice cream mata Starla mulai berbinar, tapi ia melupakan sesuatu. Ibunya.

"Ibu bangun, bangun bu Stala kangen ibu" kembali manangis seraya memeluk ibunya.

Dibawanya kembali kedekapan Rakha.

Kau ini mengingatkanku akan anakku, aku akan menjagamu. Batinnya.

Flashback off

Selamat membaca ya kawan💖
Jangan bosen bosen mampir, dan jangan lupa tinggalkan jejak vote+komen oke🙌
Salam kenal💖💖💖






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

auristelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang