Cinta Manusia akan Selalu Jatuh Hina

17 5 0
                                    

            Itu adalah sapaan terindah pagi ini Ya Allah. Sungguh tidak sia-sia bertatap mata dari jarak sekitar delapan meter. Dua koma tiga detik. Kau menghitungnya!
Lalu aku menoleh ke arah semula, dan apakah kau ingin mengerti bahwa menyembunyikan salah tingkah itu tidak semudah membuang handphone ke semak-semak.

             Jatuh cinta memang sangatlah melenakan. Coba bayangkan saja yang sederhana; orang yang kau suka membalas tatapanmu saat kau diam-diam memperhatikan. Mustahil kau tidak salah tingkah, nona. Bahkan jika ada yang mampu menyembunyikan salah tingkah itu, aku yakin hatinya tiga kali akan lebih cepat berdebar.

      
             Tapi kumohon, tutup ruang khayalmu tentang cinta-cinta yang pernah kau rasakan dibelakang meja, yang pernah kau sengaja lakukan di kantin sekolah, ataupun yang kau coba pasrahkan di tepi jalan raya? ditengah keramaian huru-hara klakson mobil dan tiga kali teriakan suara temanmu memanggil kau yang sedang mabuk tanpa alkohol.

                Tutuplah, karena aku akan mencoba mengetuk pelan bagian paling luar hatimu. Yang ternodai oleh kasarnya bahasa cinta yang telah menyakiti polosnya anganmu.
       Betapa kau telah menjadi satu diantara begitu banyak hamba-hamba yang telah terperosot kedalam tipu daya dan ujian hidup tahap awal.
      Dititik ini kau harus segera menyadari tanggung jawab yang harus kau tempuh diusiamu tahun ini. Sudah? Mungkin kau sudah waktunya untuk memberikan prestasi yang dapat membuat orang tuamu tak gagal mental percaya bahwa masadepanmu akan indah.
       Atau setidaknya kau tidak mempunyai dosa berupa keterlambatan menyadari bahwa karya masa mudamu belum sedikitpun nampak?
       Tapi aku yakin kau punya mimpi dan harapan yang boleh dibanggakan. Selagi kau akan dan selalu tetap percaya bahwa kau hidup dengan pedoman yang benar. Pedoman yang tak ada satupun makhluq yang bisa menyamainya. Pedoman yang aku yakin beribu-ribu insan akan terlena oleh kata-kata indahnya. Karena pedoman itu lahir dari kalaam Sang Ilahii. Karena pedoman itu adalah kompas menuju surga yang nyata.

                     -Al-Quran Al-Kareem-

Sajak Cinta Sang IlahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang