Pedoman Hidupmu

6 2 2
                                    

           Kau yang sedang berbaring, duduk, ataupun miring diatas kasur, dan sedang membaca ini.

Ini bukan cerita tentang siapapun, ini bukan novel atau cerpen yang didalamnya akan ada tokoh-tokoh pemeran. Namun ini adalah sebuah ungkapan-ungkapan yang ditujukan agar kau menjadi tokoh utama didalamnya.

           Baiklah, kali ini kau sedang terjatuh. Kau sedang merasakan masa tidak indah dalam hidupmu? Atau kebetulan kau sedang patah hati; bukan karena pacar atau teman. Melainkan dirimu sendiri yang telah bodoh dimasa lalu membuat dirimu so down and insecure.

             Kau sedang kecewa terhadap hidupmu yang seperti ini dan tak se-emas makhluq lain yang berusia sama denganmu.
Aku mengerti diposisimu. Seperti kau sedang duduk di bagian agak sudut ruangan pesta, dimana teman-temanmu sedang asik mengobrol ria sambil meminum minuman yang disajikan.

      Tanpa menghiraukan dirimu disudut ruangan dengan hati yang telah sakit sejadi-jadinya. 

Okay, if you wanna to cry. Cry. But just in your heart. If you have feel so broken beetwen happiness of other people.
Putar atur cara otakmu berpikir. Mengangislah, tak apa. Cukup menangis dalam hati, karena jagoan akan tetap tersenyum walaupun hatinya diinjak-injak.

Jika sudah mengangis maka bukalah perlahan otakmu. Saatnya hati mundur dan biarkan logika bekerja.
Itulah kerjasama dalam tubuhmu.

Hey!, Sob kau dihidupkan dan diberi nafas bukan untuk menjadi pecundang. Karena kau adalah pemenang yang berdesak-desakkan dengan ribuan sperma didalam perut ibumu yang berhasil masuk kedalam kantung rahim yang sangat nyaman. Bahkan itu terjadi sebelum kau diberi nyawa.

         Lalu apakah kau akan selalu merasa so down? no.
Please, letakkan dalam pikiranmu  that you are winner. Aku sangat yakin dengan nyawa yang telah Allah beri untukmu kau sangat mempunyai berjuta kemungkinan menjadi pemenang.

         Satu lagi bagian penting dimana kau sangat tak boleh meninggalkannya. Karena dengannyalah dirimu akan mengerti semua yang telah lewat didepan matamu. Karena dialah yang apabila kau memahaminya kau akan diberi arah menuju Sang Mahacinta.

         The Great Guide is The holy Quran.

        Kau mungkin punya teman dekat, yang telah lama menemanimu?

Suatu hari kau menemukan kesedihan dimata bulat teman baikmu. Kau berusaha mencari apa yang menjadi bagian menyakitkan itu. Kau mungkin berusaha menepis kesedihan dari hati temanmu.
          Kau membantunya untuk kembali bangkit dan bahagia. Hari yang bahagia pun datang. Kalian kembali ceria seperti hari-hari bahagia lainnya. Tak ada masalah serius diantara kalian. Semua fine. Kau sangat bahagia dengan kehidupanmu, hingga kau lupa bagaimana mengungkapkan 'terimakasih' kepada Allah. Tuhan semesta alam.

            Kali ini dirimu terjatuh. Suatu sore setelah sholat ashar, kau menelepon teman baikmu itu. Hari itu sangat menjadi bad days juga tiga hari kemarin. Entah apa masalahnya, kau merasa itu sangatlah berat untuk kau tanggung sendirian.
             Nada telpon tersambung. Sedikit ada harapan untuk menyender. Namun... lama sekali dia tak mengangkat. Sampai nada sambung habis ia tak pula menjawab telpon (penting) darimu. Kau tak menyerah.
             Dengan cepat kau klick dan meneleponnya lagi. Tiga kali nada sambung dan kau mulai mengerutkan alismu.
Tetaplah ingat bahwa Allah bersama prasangka hambaNya. Syukurlah, kali ini dia mengangkat telepon darimu. Alhamdulillah, batinmu.

              Sadisnya, ketika kau mananyakan kelonggaran waktu dia ternyata sangat sibuk. Dia meminta maaf, dan kau tak meminta lebih dan segera mengakhiri obrolan.
    Kini hatimu hancur. Kau benar-benar lelah dengan masalah-masalahmu. Bahkan ketika kau menghempaskan tubuhmu diatas kasur, kau sama sekali tak merasa nyaman. Seakan kasurmu saja tak mau dibebani olehmu.

            Kau bertanya. Hatimu sebenarnya ingin bicara. Namun rasa asingmu selalu menolaknya. Rasa asing karena tak pernah terbiasa dengan panggilan hati yang seperti itu. Hatimu berbisik pelan. Sangat halus. Dan kau mulai mendengarkannya.
           Kemudian ingatanmu dimasalalu datang. Satu minggu yang lalu kau menemukan postingan di jelajah instagram milikmu. Kau merasa nyaman dan tenang ketika membacanya.
Kurang lebih; "Sesungguhnya kepada Rabbmu-lah kau akan dikembalikan"
  inna ilaa Rabbika Ruj'aa.

            Hatimu tersenyum sedikit demi sedikit. Hati yang sedang hancur itu kembali berbisik; kau harus mencari ayat itu. Matamu memutar ke arah lemari buku.
Yap! dapat, kau terpanggil. Bak seruan hati langsung dari Sang Pencipta. Kau mulai membacanya, lupa dengan ayat yang sedang kau cari.
           
Allah begitu baik dengan caraNya. Semoga saja kau terlelap dalam kalam indah yang Allah turunkan kepada Nabi terakhir itu.
Hatimu menangis dan inilah goals nya dan kau beruntung telah mendapatkan bagian indah itu.

        Kau harus tau bahwa dunia itu buruk. Begitu buruknya untuk orang yang terlena dengan berbagai kesenangan. Itu bukan berarti kau tidak boleh terlalu bahagia. Karena aku hanya ingin mengungkapkan bahwa puncak kebahagian sebenarnya adalah bertemu dengan Rabbmu.
         

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sajak Cinta Sang IlahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang