Seorang gadis baru saja masuk ke kamarnya dia bencana tidur lebih awal agar tidak kesiangan besok pagi. Gadis bernamakan Tirza Alexa Aschilovi ini lalu menarik selimut menyelimuti dirinya dan langsung terlelap.
# # # #
Tirza mengucek-ngucek mata coklatnya. Saat mata gadis itu sudah benar-benar terbuka, ia terpelonjat kaget karena sinar matahari sudah menembus dinding kamarnya. Dengan semangat empat lima dia segera masuk kamar mandi.
Tiga puluh menit berlalu gadis itu sudah siap untuk ke sekolah.Tirza menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, berharap kedua orang tuanya belum berangkat kerja, tapi ternyata dia terlambat orang tuanya sudah berangkat duluan.
"Sarapan dulu non, sudah bibi siapin roti sama susunya" ucap Bi suti
"Dibekal aja Bi, sarapannya nanti di sekolah" balas Tirza sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok della sahabatnya.
Della memang sengaja datang pagi-pagi sekali ke rumah Tirza, mereka akan berangkat bareng.
"Bi, lihat Della gak?" tanya Tirza
" Non Della, lagi ke toilet Non" jawab Bi suti"Berangkat sekarang?" tanya Della mengagetkan Tirza
"Eh, iya sekarang aja takut terlambat"
"Non, ini bekal nya" ucap Bi suti sambil memberikan bekal yang telah ia siapkan untuk Tirza
" Makasih Bi, Tirza berangkat dulu" "
Hati-hati dijalan Non," ujar Bi suti
"Iya Bi" sahut Tirza
Bi suti telah di anggap seperti keluarga sendiri di rumah Tirza. Sudah sejak lama ia bekerja untuk keluarga ini.# # # # #
Tirza dan Della baru saja sampai di sekolah. Mereka langsung menuju ke mading, melihat kelas mana yang akan mereka tempati.
"HAY GUYS, MOORRNINGGG," suara cewek bertubuh mungil yang tak lain dan tak bukan adalah Rara Itreula. Cewek dengan pita pink, tas pink, dan jam tangan pink ini sudah berdiri di lobi sekolah sambiil melambaikan tangan kepada kedua sahabatnya.
" kalau ada yang nyapa tuh balas, jangan malah di kacangin, sakit tahu," ucap Rara merasa kesal dengan kedua sahabatnya karena tak menggubris sapaannya tadi.
"Lagian lo juga, kalau mau nyapa tuh suara nya jangan kek toa masjid, untung cuma ada kita di sini," cetus Tirza
"Trus gue tuh harus nyapa kek gimana?"
"Gimana kek yang penting gak usa teriak-teriak kaya tadi, gendang telinga gue bisa pecah," ucap Tirza
"Ya udah rara ulangi lagi" ucap Rara
"Hai guyss,, morning." sapa Rara mengulangi ucapan nya dengan nada lembut yang dibuat-buat# # # #
Sekarang mereka sudah tahu kelas mana yang akan mereka tempati.
"Akhirnya kita sekelas juga, gue bahagia banget bisa sekelas lagi sama kalian" ucap rara penuh semangat
"Tapi gue nggak bahagia sekelas sama lo, uda cukup pas kelas sepuluh doang""Bodoh amat yang penting gue bahagia" balas Rara
Rara dan Tirza bisa di ibaratkan Tom dan Jerry, tidak pernah bisa akur.
"Ngomong-ngomong Si Enjel kok belum datang ya?" tanya Tirza merasa resah karena dari tadi belum melihat batang hidung sahabatnya yang satu itu
"Iya yahh, biasanya dia paling duluan datang ke sekolah" timpal Della
"Mungkin dia masih liburan kali" tambah Rara
"Oh iya, dia kan pulang kampung!!" ucap Tirza dan Della bersamaan
Para siswa SMA Tunggal Jaya, kini telah menempati kelas baru mereka.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap siswa di acak agar tidak sekelas dengan teman lama. Tradisi ini dilakukan supaya setiap siswa saling mengenal satu sama lain."Gue duduk sama siapa?" tanya Rara saat balik dari toilet
"Sendiri aja dulu, nanti juga ada teman kok" ucap Della
"Siapa?" tanya Rara lagi
"Murid baru" balas Della
"Lo tahu dari mana Za?" tanya Tirza
"Denger dari Mitha, anak kelas sebelah"
"Bagus dong, berarti gue ada teman" ucap Rara
"Jangan bahagia dulu, belum tentu benar dia masuk kelas ini" ucap Tirza
"Lo mah paling suka liat gua menderita ya" kata Rara kepada Tirza
"Suka aja, lagian lo juga ngapain dapet kelas ini, uda tahu ini tuh kelas buat orang pintar doang. Orang kaya lo gak bisa" ucap Tirza sengaja membuat Rara kesal
"Itu artinya gue uda pinter, makanya di masukin ke kelas ini" balas Rara
" kalian kenapa sih gak bisa diem? Pusing gua denger kalian debat mulu" kesal Della dengan tingkah dua sahabatnya ini
"Iye-iye, diam skarang" ucap kedua nya bersamaan
"Jangan sekarang aja, selamanya biar perlu"
"Lo nyump...-" ucapan Tirza terpotong karena kedatangan By Rina, sang guru killer
"Anak-anak, hari ini kalian kedatangan teman baru" ucap sang guru
Siswa-siswi kelas 12 IPA1 yang tadinya berisik seketika bersaat teduh.
"Ayo perkenalkan namamu" pinta Bu Rina
"Iya Bu" jawab murid baru ituGadis itu pun mulai memperkenalkan dirinya. "Hai semuanya, perkenalkan nama gue Sefanya. Kalian boleh panggil Fanya atau Anya. Semoga kita bisa berteman baik"
Setelah memperkenalkan diri, Sefanya disuruh duduk di samping Rara
"Hai Fanya, nama gue Rara"
ucap Rara"Hai Rara"
"Lo pindahan dari mana?" tanya Rara"Dari SMA Pertiwi"
"Semoga betah duduk sama Rara" ucap Tirza
"kenapa memangnya"
"Nanti juga tahu sendiri kok"
"Soal tanya menanya nanti saja dulu. Sekarang Ibu mau membagikan jadwal piket dan jadwal pelajaran untuk satu semester ini" ucap sang guru.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ini cerita pertamaku guys, jadi maklum kalau gaje atau masih banyak salahintinya aku masih dalam tahap belajar
Semoga suka sama cerita Tirza yaaaw
jangan lupa vote dan komen juga
loopyuu
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRZA
Teen FictionLuka yang tergores dalam membuat ku sulit menerima dia sebagai orang baru dalam hidupku. Sedangkan Hati selalu meronta ingin bersamanya. Aku dilanda kebingungan. Jika di beri pilihan , aku akan memilih berjalan dalam kesendirian.