#012End

2.1K 105 24
                                    

H
A
P
P
Y

R
E
A
D
I
N
G






















































































Suara mobil Ambulance begitu nyaring terdengar membelah sepanjang jalan kota Seoul dengan terburu-buru dengan kecepatan di atas rata-rata itu.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di Seoul Hospital itu adalah rumah sakit ternama di Korea dengan fasilitas memadai dengan kelengkapan yang luar biasa baik. Tak sedikit warga Korea memuji kehebatan rumah sakit tersebut karena ketepatan dan kecepatan dalam menangani korban.

Kehebatan Bukan dari rumah sakitnya melainkan dari cara dokter menangani korban sampai mereka benar-benar ter selamatkan dari maut.

Sebenarnya itu semua berkat Tuhan yang menginginkan korban tersebut belum waktunya untuk kembali ke sisinya dan menjalani kehidupan yang lebih baik setelah di beri kesempatan kedua untuk hidup kembali. Namun Tuhan yang menginginkan korban tersebut untuk saatnya kembali ke sisinya.

Itulah takdir.

Ketakutan.

Kekhwatiran.

Kesedihan.

Ketiga hal itu lah yang selalu memenuhi kehidupan kita sebagai manusia ketakutan, kekhwatiran dan kesedihan itu sudah Hukum alam yang harus kita jalani di dunia yang fana dan kejam ini.

Namun sama hal yang dialami dua anak muda yang meresakan ketakutan, kekhawatiran dan kesedihan. Setiap langkah mereka hirup adalah sepersekian detik napas kehidupan. Begitu juga nyawa gadis cantik ini yang dipenuhi luka di kepala dan darah terus saja keluar dari kepalanya membuat semua orang yang berada disampingnya panik dan khawatir.

Sebelum akhirnya mereka tiba di ruangan yang membuat semua orang takut berada disana sekadar membacanya yang disebut ICU.

Ruangan ICU adalah ruangan yang menentukan hidup mati seseorang. Tak sedikit pula selamat dan tak sedikit pula yang tak selamat. Itulah takdir.

"Eon-nie..."

"Kalian tunggu diluar! Kami akan semampu kami menyelamatkan pasien"ucap suster cantik itu menguatkan gadis yang dihadapannya. Segeralah suster menutup pintu ruangan itu.

Dan lampu bertulisan ICU berubah menjadi merah menandakan bahwa diadakan penyelamatan dari dokter serta para medis yang berada didalam sana dengan sekuat tenaga dan serta doa yang kita panjatkan perlu agar semua berjalan dengan baik. Amin.

"Eon-nie.. mianhae"gumam Eunbi terduduk lemas dilantai.

Sungguh keadaan seperti ini membuatku takut. Aku tak sanggup memberi tahu Oppa tentang semua ini.

Hitss...hitss.. eon-nie ini semua salah Eunbi? Ini salah Eunbi? Seharusnya Eunbi tak melibatkan eonnie dalam situasi seperti ini.

"Pabo..pabo..Kamu Eunbi?aku benci diriku! Jika Eonnie sampai terjadi apa-apa tak akan pernah memaafkan diriku"Eunbi terus saja menyalahkan dirinya. Membuat pria yang berada disampingnya juga merasa bersalah. Seharusnya obsesi dan Egoku aku tahan jadi tidak akan terjadi seperti ini.

WHEN I SEE YOU [Taelice]End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang