Sejuknya malam mulai terasa, hawanya membawaku pada suasana sunyi yang dulu pernah kurasa. Menguji ingatan untuk temukan di momen seperti apa perasaan ini tercipta. Perlahan beberapa kenangan manis mulai terbuka.
Akhirnya aku teringat, hawa yang kurasakan ini sama persis ketika aku temanimu dulu ketika patah hatimu. Kamu yang rapuh karena kembali mengingat mantanmu yang kamu anggap telah mampu lupakannya, tiba-tiba kenangan kalian datang kembali, dirinya pun hadir dalam setiap mimpimu.
Ternyata kamu belum sepenuhnya dapat lupakan dia.Kamu yang bingung mencari tempat untuk dapat luapkan kegundahan hati mencoba tenangkan diri dengan mencurahkan perasaan itu di beranda soaial mediamu. Beberapa kalimat kau tuliskan akan gambaran kondisimu saat itu. Selang beberapa menit rangkaian kata itu kau hapus kembali, seakan ragu untuk berbagi gundahmu kepada dunia maya.
Aku yang terlanjur membacanya kemudian mencoba menanyakan kabarmu. Seakan dapat membaca maksudku sepertinya kamu paham bila aku mengerti bagaimana perasaanmu.
Pada awalnya kamu belum begitu terbuka saat bercerita, mungkin kamu berpikir dapatkah kumengerti apa yang sedang kau rasakan. Kumulai menceritakan bagaimana keadaanku yang juga rapuh karena seorang wanita. Memberikan sedikit gambaran bahwa sebenarnya yg kita rasakan tidak jauh berbeda.
Akhirnya kau mulai berani untuk katakan yang sesungguhnya sedang kau rasakan.
Bagai dua insan yang sedang remuk hatinya, kita meratapi perasaan yang sama, saling mencurahkan rasa yang ada, menangisinya hingga mampu menertawakannya. Perasaan yang terluka dapat kita lalui dengan mudah bila dilalui bersama.Diawali dengan malam itu kau mulai datang padaku setiap kali kau butuh pendengar. Beberapa kali kau memintaku untuk temani malam yang buatmu bersedih. Aku senang dapat membantumu, meyakinkanmu bahwa aku selalu ada untukmu di waktu yang kau butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Sementara Kusimpan Perasaan Ini
Short StoryHai, mungkin kamu lupa bahwa kita pernah berbagi cerita tentang berbagai perasaan yang sempat dirasakan masing-masing dari kita, kamu juga mungkin lupa jika pernah menangis bersamaku tentang beberapa kegagalanmu yang tidak bisa kau terima. Kamu juga...