Bab 1

8 0 0
                                    

"Rena!"

Rena berbalik setelah mendengar namanya di panggil oleh seseorang, Ah itu Najwa. Najwa mensejajarkan langkahnya dengan Rena.

"Kau tidak datang di acara ulang tahun Dani?" Tanyanya sesekali melirik sahabatnya yang masih tak mengeluarkan ekspresi apapun, dingin.

Rena menggeleng singkat.

"Aku tau Ren, kau mau menghindari Hani kan? Seharusnya kau tunjukkan padanya, kalau kau tak takut dengan ancaman apapun dari gadis itu." Jelas Najwa

Rena masih diam

Ah, Dani, lelaki itu emang sangat gencar mendekati Rena beberapa minggu ini. Rena tidak menghindar, sungguh, tidak sama sekali. Tak ada gadis yang bisa menolak pesona lelaki itu, tidak, Dani tidak seorang most  wanted, dia tidak ketua tim basket, dia juga tidak cogan cogan sekolah yang sibuk menebar pesona.

Dani, lelaki sopan yang Rena kenal, hampir semua guru mengenalnya, otaknya cerdas, terakhir kali Dani meraih medali emas yang diadakan salah satu universitas terkenal di kota dalam bidang Matematika.

Namun, setelah kejadian di pentas drama kemarin, Rena memilih untuk sedikit menjaga jarak.

Rena memasuki kelas setelah melewati segerombolan siswi yang berteriak tidak jelas di lapangan basket. Najwa sudah tidak ada disampingnya, gadis itu memilih ikut nimbrung dengan segerombolan siswi yang saling bersorak sorai melihat beberapa deretan cogan sekolah bermain basket.

Rena duduk di bangkunya, tidak terlalu di belakang, barisan ketiga dari depan, Rena tidak terlalu pintar dalam belajar dan tidak ingin pula menghabiskan waktu dengan tidur di kursi di belakang, akhirnya disinilah Rena, duduk bersama Najwa, setelah melewati beberapa argumen dengan Najwa yang ingin duduk di belakang sehingga mempermudah untuk streaming konser band korea favoritnya, Bts.

Seseorang masuk ke kelas, Dani Wadianca, lelaki itu duduk di kursi nomor satu pojok kanan, sebaris dengan Rena. Dani tersenyum setelah melihat Rena, hanya dibalas senyum singkat oleh Rena.

Dani menghampiri Rena, duduk di depan gadis itu, meraih novel yang baru saja Rena ambil untuk menghindarinya, Dani tau itu, Rena mencoba menghindarinya, setelah kejadian Hani yang membentaknya saat pentas drama kemarin.

Dani menghela napas pelan, Rena bukan gadis yang suka basa-basi sehingga Dani yakin Rena sudah tau tujuan Dani menghampirinya kali ini.

"Masalah Hani, kau tau kan Ren, seharusnya itu tidak perlu memperburuk hubungan kita." Dani menjelaskan sambil menatap lekat Rena yang masih diam, tak berekspresi.

Tbc.

Abu abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang