Assassin & Magician #01

691 63 21
                                    

"Moritonio Troupe?''

"Ya..''

"Apa itu?''

"Pertunjukan Sirkus, Illumi ingin melihat mereka?''

"Um..!''





📍📍📍📍

Saat itu Illumi masih seorang bocah berumur 6 tahun, ia berada di The Pleasure Capital, Glam Gas Land bersama ayahnya karena *urusan perkerjaan.

Kota Glam terletak di sebelah timur laut Yorkshin City dan berada di utara Benua Yorbian. Dulu Kota ini sempat menjadi tanah miskin tetapi menyimpan sumber gas alam yang cukup melimpah, hingga tanah ini kedatangan imigran dari berbagai negara untuk mengelola sumber gas alamnya. Tetapi kota ini sempat kembali terpuruk karena ditinggalkan beberapa penduduknya karena  buruknya sistem pengelolaan tambang gas alam yang membuat tanah menjadi mati. (oke, ini mengarang bebas 😭).

Namun beberapa petinggi yang di kenal sebagai Klan Glam memiliki cara tersendiri untuk membangun dan memajukan kembali kota mereka yang ditinggalkan. Sehingga nama kota Glam kembali dikenal banyak negara diluar benua Yorbian.



(∩´﹏'∩)


Malam ini akan diadakan pertunjukan spektakuler sebagai perayaan hari besar kota Glam. Yang dinamakan The Great Pleasure Capital of Glam.

Pertunjukan yang di maksudkan dalam perayaan itu adalah Pertunjukan Sirkus yang akan di adakan di Royal Glam Hotel. Hotel mewah yang dibangun oleh pendiri Klan Glam, yang merupakan salah satu sumber pendapatan kota itu, selain Bar dan Casino yang sudah terkenal seantero negeri.

Moritonio Troupe adalah kelompok sirkus profesional yang cukup terkenal disana. Mereka memiliki berbagai trik sulap dan seni pertunjukan sirkus yang khas dan berbeda dari pertunjukan sirkus lainnya.
Dan malam ini, Silva mengajak putra sulungnya yang baru berusia 6 tahun itu menonton pertunjukan mereka.

(o´艸')



Keduanya telah sampai di ruangan besar dan luas, tempat di adakannya pertunjukan. Dengan sebuah panggung besar dan megah dengan bangku-bangku yang telah terisi penuh oleh penonton yang mengelilingi panggung besar itu. Mereka semua begitu antusias menantikan Sirkus favorit mereka beraksi diatas panggung.
Silva dan Illumi terlihat duduk di deretan bangku kelima dari belakang. Meski wajah Illumi tak memperlihatkan ekspresi berbinar layaknya anak seumurannya tapi Silva tahu kalau putra kecilnya itu sedikit antusias menantikan pertunjukan itu. Meskipun ini bukan kali pertama Illumi menonton langsung pertunjukan sulap.
Yah, sesekali menikmati hiburan setelah bekerja juga tak masalah bagi Silva.

Tak berapa lama, tirai yang menutupi panggung pun di buka, dan pertunjukan pun dimulai.

Selama pertunjukan berlangsung, netra hitam Illumi tak henti-hentinya menatap takjup pada suguhan pertunjukan yang ada di hadapannya. Seperti saat ini, bocah bersurai gelap itu melihat salah satu pemainnya menggantungkan diri diatas dengan kepala berada di bawah.

Namun saat itu juga perhatiannya tiba-tiba teralihkan oleh siluet seseorang yang tak sengaja terlihat dari ujung matanya.
Illumi melihat sosok anak laki-laki tengah duduk diatas balkon lantai dua ruangan itu, sambil terlihat tengah mengunyah sesuatu.

Assassin & Magician Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang