||prolog||

34 11 11
                                    

-1 juni 2018-

"abang!"

Suara lita yang terdengar oleh abangnya Arsen sedang menikmati sarapan paginya dan menyuapi si kecil Natasha adik ketiga dari tiga bersaudara.

"apaan berisik mulu dari tadi perasaan, ga liat apa lagi sarapan."

Memang dari tadi Lita merengek meminta cepat-cepat berangkat lebih awal ke sekolah padahal baru setengah 6 pagi, ya karena takut telat karena kemarin di marahin oleh pak suharto guru bk, memang Lita selalu telat berangkat sekolah karena bangun kesiangan penyebabnya adalah maraton drama korean sampai pagi hari.

"makanya ayo cepet telat nih telat"

"sabar bisa ngga sih lagian masih jam setengah 6 juga heboh banget lu." cerocos Arsen.

Lita yang mendadak kesal dengan ucapan Arsen langsung duduk di meja makan dan mengoles selai stroberi ke rotinya dan langsung memakannya dengan wajah yang murung.

"dek" panggil Arsen yang tidak dijawab oleh adiknya.

Lita tetap melanjutkan memakan roti seperti tidak terjadi apa-apa padahal dia yang sudah membuat keributan pagi pagi ini, Arsen pun kesel dengan adiknya yang diem tidak menjawab panggilan darinya.

"kamu denger ga si abang manggil, kalo tetep diem abang tinggal nih, mamah nih Natasha sudah selesai sarapan, kalo masih lama abang tinggal" sambil membereskan piring-piring dan gelas.

Meta yang sibuk melipat baju bergeleng geleng dengan sikap anaknya yang gaperna akur lalu berdiri dan menghampiri natasha.

"mah pamit ya" kata Lita pamit ke mamahnya dan mencium pipi Natsha.

"iya hati-hati, udah sana baikan sama abang kamu gih."

°°°°°

Siang hari yang panas, haus dan gerah lita pergi ke perpustakaan sekolah untuk apalagi kalo bukan ngadem karna ac di perpustakaan beda dengan ac di kelasnya, lalu Lita tak sengaja menabrak laki-laki tinggi, dengan memakai hoodie warna hitam dan earphone yang terpasang sebelah di telinga kirinya di depan pintu perpustakaan Lita menabraknya.

"eh maaf ya hehe lagian kamu tinggi banget si" cengir Lita ke laki-laki berhoodie itu. Laki-laki itu diam dan memandangi lita dari ujung kaki sampe ujung rambut dengan raut wajah yang susah ditebak lalu meluncur masuk ke dalam perpustakaan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"dih sombong banget" gumam Lita lalu masuk kedalam dan asal mengambil buku lalu duduk dan tidak sengaja duduk di sebelah laki-laki yang ditabraknya tadi, Lita pun menyadari dan bergegas berdiri namun tanganya ditarik dan terduduk lagi Lita pun kaget dan jantungnya yang deg- deg an tidak karuan entah kenapa dia seperti ini padahal sebelumnya tidak perna merasakan jantungan seperti ini kalau di dekat laki-laki.

"mau kemana, duduk di sebelah gua aja jangan kemana-mana tanggung jawab yang tadi yang lo nabrak gua." ketus si Adit yang masih memegangi pergelangan tangan Lita.

"g-gue mau pindah tempat panas banget disini" bicaranya pun terbata-bata dan berusaha bergeser.

"kenapa, lo takut ama gua? ngomong aja terbata-bata grogi ya deket sama cogan kek gua lagian adem gini mana yang panas." jawab Adit dengan santai dan memandangi wajah Lita sangat dalam sepertinya dia jatuh cinta pada pandangan pertama.

"kok gua grogi gini sih bego"

°°°°°
Lita merebahkan badanya ke kasur dengan baju tidur yang bergambar tata bt21 dan menaruh tangan kananya di dahi dengan memikirkan laki-laki yang di perpustakaan sekolah tadi siang, bingung dengan dirinya sendiri kenapa grogi di dekat laki-laki tadi.

"kenapa ya gua grogi di dekat dia, kenapa gua gabisa bicara lancar di dekat dia, dan dia siapa, dari kelas mana?" 

Lita yang bingung dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalanya lalu tidak lama tertidur pulas.

.

.



Gabisa bikin cerita hehe maafkeun ya kalo agak gmna baru pertama kali si ini.

Tinggalkan komen ya aku mau tau reaksi kalean xixi.

LITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang