Hunkai
Chansoo
Sulay
ChenBaekhyun
XiuminNature🚫
........................................................................
Silahkan dinilai sendiri cukup umur atau tidak ☺️
No plagiat 🔪🔪
Asli pemikiran Author, tidak ada unsur kesengajaan ☕☕
Sorry for Typo... ✌️✌️.....................................................................
Ketika langit tak tersentuh..
Senyumnya akan tetap dalam bayangan..
Sejatinya Cinta itu buta..
Sejatinya Cinta itu penuh kejujuran...
..............................................................................................................................................
Kadang yang namanya keadilan tidak akan datang hanya dalam sedetik. Kadang harus disertai luka atau pengorbanan. Mungkin seperti itu hidup yang sebenarnya. Meski sakit, aku akui keadilan hanya tipuan dunia.
Berjalan tanpa arah seperti ini ternyata melelahkan ya 🙂🙂
Perkenalkan namaku Jongin, Kim Jongin. Tapi kebanyakan temanku memanggilku Kai, entah apa artinya. Tapi itu lebih baik dari pada nama asliku yang sering membawa masalah.Aku mengela napas dan duduk di depan sebuah toko yg kosong. Menatap langit yang semakin gelap dan meski jalanan masih seramai siang, apalagi mendekati malam. Aku menatap kosong jalanan dan kembali berdiri. Berjalan terus tanpa tujuan pasti. Apa alasanku? Sederhana, karena aku pergi dari rumahku.
Namaku Kim Jongin, Putra Kim Taewaa dan Kim Hyun ra. Keduanya memang orang tuaku, tapi mereka menganggapku noda keluarga. Kim Family adalah sebuah keluarga terpandang dalam dunia belakang, mengingat seluruh keturunan nya adalah Alpha. Sampai aku lahir, seorang Omega dalam keluarga Kim.
Mereka merendahkan dan tidak memperdulikan ku. Puncaknya adalah malam ini saat aku ditampar dihadapan teman-teman ku. Tidak sakit sih, tapi ada bagian lain yang sakit. Aku hanya kembali kekamar dengan tangis tertahan dan dalam dua jam pergi diam-diam.
Hanya berbekal pakaian, uang yang kusimpan diam-diam, kartu pengenal, dan Ponsel. Aku berhenti di depan halte tepat pukul 21.00, melihat peta tujuan dan memutuskan menuju Incheon. Seingatku keluarga paman Junmyeon sedang berlibur disana. Mengingatnya membuatku tersenyum, Paman Junmyeon adalah satu-satunya relasi yang menerima kondisiku.
Aku menunggu bus dan melangkah memasukinya, membiarkan pemandangan malam menghiburku. Aku berjalan keluar saat tiba di stasiun kereta. Membayar dan berjalan menuju lobi tiket saat mencium harum mint yang menyegarkan, tapi harumnya membuatku pusing. Menggeleng perlahan, pasti aku terlalu lelah. Meneruskan langkah dan memesan tiket menuju Incheon.
Uh... Saat seperti ini kenapa aku merasa gerah ya??, aku berjalan menuju kamar mandi. Melihat arloji dan menghela napas tenang, masih satu jam sebelum kereta tiba. Meletakkan tas diatas wastafel dan membasuh wajahku. Menatap pantulan di cermin kamar mandi dan tersenyum miris. Kantung mata terlihat jelas kali ini, sudah berapa lama aku tidak tidur nyenyak?. Pipi yang terlihat kurus serta lebam dipipi kananku membuatku mengingat tamparan Appa.
Aku menghela napas berat saat harum mint yang sangat kuat kembali tercium. Kali ini aku sangat pusing menciumnya, selain itu tubuhku juga semakin gerah. Tepat saat aku melihat sekeliling aku mendapati seorang pria baru saja memasuki kamar mandi. Lalu masuk seorang lagi dengan jas hitam, ia mencuci tangan dan mengeluarkan ponsel disampingku. Ia bersandar pada dinding dan menghadap kearahku. Ia menelpon seseorang tapi jelas ia sedang memandangiku. Saat itu pria yg memasuki bilik keluar dan mencuci tangan disampingku. Dan sekali lagi aku menyadari pria melirik. Apa mereka tidak ada kerjaan melihatku??. Apakah b hanya karena aku Omega dan mereka Alpha?.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞Skylight [HIATUS TANPA WAKTU]🔞
WerewolfMencari Arti Hidup Dalam Luasnya Langit Bagi dibawah umur silahkan out... Yang lain dinilai sendiri...