> Rahasia Kamu (REVISI)

179 76 80
                                    

Ternyata benar, manusia itu penuh dengan misteri dan rahasia. Contohnya kamu.

VanesaMey

•••

Asap panas menyatu dengan udara sekitar. Saat satu kardus mini berisikan Martabak manis yang masih panas,  terbuka.

"Hemm, wangi banget" ucap gadis dengan menghirup aroma Martabak dari uapan udara panas makanan itu.

"Gak usah lebay" ketus cowok disebelah gadis itu yang tengah memakan Mie Instan yang baru ia masak beberapa menit yang lalu.

"Kenapa gak beli makan aja?, kalo makan mie terus gak baik buat kesehatan" tutur Alexsa bijak.

"Gak usah ngatur"

Alexsa otomatis berhentikan kegiatanya yang tengah menyantap makanan manis didepanya. " Idih gak sudi gue ngatur ngatur lo" ucapnya begidik ngeri.

"Lagian yah,  lo mati pun gua gak peduli" ujar Alexsa lagi,  tapi dengan nada yang datar.

Arsen mengedikkan bahu acuh.  Terlalu malas untuk melanjutkan perdebatan yang ia tau tidak akan ada ujungnya. Sebenarnya ia sadar,  sejak awal Alexsa masuk ke sekolahnya,  dirinya ini lebih sering bicara,  walau selalu berdebat dengan Alexsa.  Tapi sungguh,  dia sadar,  kehadiran Alexsa membuat jiwanya sedikit berbeda. Tapi entahlah itu,  Arsen tak mau berfikir terlalu jauh.

Kedua remaja beda jenis ini terus memakan makanan mereka masing masing.  Hingga tandas.

"Hahh,  kenyang banget gue" ucap Alexsa dan meminum air sirup yang dibuatkan Arsen.  Saat sudah merasa cukup ia mulai membereskan kardus mini itu dan berjalan menuju dapur. 

Saat semua sudah bersih,  Alexsa kembali ke sofa dan mulai bertanya pada Arsen, sungguh dia sudah tidak tahan untuk tidak mengatakanya. "Ar!" panggil Alexsa.

"Heum"

"Lo kenapa tinggal di Apart? " tanya Alexsa to the point

"Kepo" ucapnya santai

Alexsa mendengus kesal. "Sejak kapan emang? " tanya Alexsa lagi,  mengabaikkan perasaan dongkolnya. 

"Ti--"

"Jawab yang bener" tukas Alexsa dengan mengangkat bantal sofa ke atas.  Sudah mewanti wanti,  jika Arsen menjawabnya dengan asal.  Sudah ia pastikan,  bantal ini akan mendarat mulus diwajah tampam Arsen.

"Ini mau dijawab" balas Arsen malas.

"Lanjut, sejak kapan? "

"Tiga tahun lalu"

"What!?, SMP dong? Kenapa?  Sendirian?  Lo di usir ortu lo? Lo kabur?  Haa?" tanya Alexsa berturut turut.

"Yah enggak lah"

"Bahkan, ngerasain kasih sayang aja gak pernah,  Lex" batin Arsen tertawa miris.

"Trus kenapa? "

"Kepo"

"Isshh,  gue nanya baik baik juga" ucap Alexsa kesal. Hingga miminya ia gembungkan dan mulut yang maju beberapa senti.

Alexsa (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang