Dear hati yang tidak bisa menjadi damai
Ingin aku menjadi seperti orang kebanyakan,bisa meluapkan apa yang menjadi beban hati dan fikiran.
Ingin aku menjadi seperti orang kebanyakan,bisa mengatakan tidak dan jangan untuk diriku sendiri.
Ingin aku menjadi egois sekali saja tapi aku sadar,tidak pernah bisa.
Aku hanya orang yang lebih memilih diam daripada berkata.
Aku hanya orang yang lebih memilih menghindar daripada bertengkar.
Aku hanya orang yang lebih memilih menjadi munafik daripada harus tersingkir.
Aku hanya ingin dipahami,namun salah diri yang tak bisa berucap pasti.
Aku hanya ingin dihargai,namun salah diri yang tak berarti.
Hati yang tak pernah damai.
Ada luapan kekesalan,amarah,sedih dan kecewa yang membuat hati ini terus bergejolak.
Aku takut saat waktunya tiba akan meletus dan membuat diriku sendiri yang kecewa.
Aku memilih diam,karena aku tahu tak ada satupun yang berpihak.
Aku memilih diam,karena aku tahu dengan diam aku bisa menyelami apa makna damai.
Hati yang tak pernah damai.
Sesak raga tak cukup berarti dengan rusaknya jiwa.
Aku tak pernah merasa damai,dan aku mulai merasa rusak.
Entah aku manusia atau hanya raga yang tak bisa kembali sempurna.
Aku mulai merasa rusak.
Aku hati yang tak pernah damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati
Non-FictionIni bukan cerita apapun Ini adalah author yang menjelma menjadi rangkaian kata dan kalimat