~Chapter 1~

99 5 10
                                    

~Mengenalmu adalah hal yang mudah bagiku. Tetapi, Melupakanmu adalah hal tersulit dihidupku~

"Nanda.. Nandaa.. Ayo bangun kamu mau sekolah Gak...." Teriak kesekian kalinya mamaku dari bawah.

"Iya, Ma. Ini Nanda udah bangun kok" Balasku cepat agar mama tidak berteriak lagi.
.
.
.
Ya, itu namaku Nanda. Nanda Adnan Wijaya. Dan hari ini adalah tahun ajaran baru, sekolah baru dan teman baru bagiku. Yah, sekarang aku sudah SMA, yang kata orang adalah masa paling indah. Menurutku sih iya, tapi sayangnya aku belum pernah merasakan apa itu jatuh cinta.
.
.
.
Setelah selesai mandi, aku pun turun kebawah dan melihat mama dan kakakku sedang menungguku untuk sarapan bersama. Kenapa kok ga ada papa aku?? Ya, karena papa lagi ada urusan kantor dan harus ke Bandung gitu.

Papa bernama Rizky Wijaya,
Pradita Yuli itu nama Mama dan terakhir
Resty Wijaya itu nama kakak aku sekaligus partner segalanya lah.
.
.
.
"Maaf ya Ma, Kak, tadi malem Nanda habis drakoran jadi tidurnya kemaleman deh hehehe" kataku.

"Iya gapapa Nan, selow aja tapi lain kali jangan diulangin ya. Berisik tau ga masa ya mama pagi - pagi udah teriak - teriak aja gitu, lagian kamu juga tidur kebo banget" kata kakaku. Karena mamaku hanya diam sedari tadi menikmati makanannya.

Lalu Mama pun berucap "Udah ayo dimakan makanannya dari pada telat lo"

Tanpa berucap lagi aku dan kakaku melanjutkannya.
Aku pun mengambil kunci motorku setelah berpamitan lalu menyalakan motorku dan aku pun menuju kesekolahan ku yang baru itu.
.
.
.

SEKOLAH

Setelah sampai disekolah aku pun memarkir sepeda motorku, khusus ditempat parkiran kelas X. Disitu aku bertemu dengan seorang cowok yang sedang marah - marah diparkiran. Aku pun berjalan kearah laki - laki itu, karena aku ingin mengetahui kenapa pagi - pagi sudah berbuat masalah saja pikirku. Aneh - aneh saja.
Dan ternyata, yang sedang dimarahin adalah teman dekatku waktu SMP. Ternyata, kita satu sekolah lagi dan aku pun baru mengingatnya karena liburanku hanya diisi dengan drakoran saja eheh.
.
.
.
"Lo tuh, kalo parkir sepeda itu gimana sih. Emang ga lihat apa ada sepeda gue dideket situ" Bentak laki - laki itu.

"Maaf, tadi aku buru - buru soalnya tadi aku mau langsung kekantin karena aku belum sarapan dan takutnya udah bel masuk sekolah" Kata temanku, bernama Ayu.

"Halah udahlah ga usah banyak alesan" Balasnya cepat.

Aku pun memotong omongannya
"Kamu itu ya, temen aku udah minta maaf masih aja marah - marah, eh lagian itu cuman kegores kayak gitu aja masa gitu doang marah - marah kayak gini" Potongku cepat.

"Terserahlah, emang kalo berurusan sama cewek ga ada ujungnya" Katanya, lalu dia pun berjalan menjauh.

"Udah, gapapa yu jangan nangis ah kalo ketemu cowok itu lagi ga usah diladenin anggep angin lewat aja ya" Kataku menenangkan Ayu.

"Iya, Nan"Balas Ayu dengan sesengukan.

Setelah itu....
.
.
.
Semua Siswa dan Siswi kelas 10 termasuk aku pun memasuki lapangan. Untuk menerima bimbingan dari Bapak, Ibu guru serta Panitia Osis untuk melaksanakan kegiatan MOS. Dan sialnya, aku harus satu kelompok dengan cowok yang tadi dong selama 1 minggu pula. Karena aku dan Ayu beda kelompok sih jadi males.
Malangnya nasib hamba ini pikirku. Huftt.
.
.
.
Hari Pertama Sekolah

Bagiku, ini baru hari pertama masuk sekolah setelah melalui MOS selama 1 minggu. Karna bagi aku itu MOS cuman perkenalan aja. Gimana nantinya kita di SMA ini.

"Huaa senangnya, udah ga usah MOS lagi nih dan ga usah dah ketemu cowok itu lagi deh. Dan akhirnya kita sekelas yu" Kataku kepada Ayu

"Iya seneng aku bisa sekelas sama kamu. Eh, iyaa Nan, kamu kok dari tadi panggilnya cowok itu aja sih, masa kamu ga tau nama cowok yang waktu itu. Kan kalian sekelompok tuh Nan" katanya dengan raut wajah yang binggung.

"Oh, namanya itu Rizky Adnan Pratama panggilannya Adnan.Hafal kan aku namanya. Iya lo hafal, aku ga bisa lupain jadian itu tuh waktu diparkiran, sama yang pas kegiatan MOS kemarin. Emang sih ya anaknya itu biasa aja, tapi auranya ya ampun ga nguatin deh. Tapi sayangnya aja kelakuannya itu yang kek sombong. Eman deh, tapi ya kalo dari awal aku udah ga suka ya, biasa aja sih bagiku tuh orang"Kataku

"Oh, Namanya Adnan ya. Eh bentar deh Nan,cobak kamu balik nama kamu kan jadinya "Adnan". Kalo namanya dia dibalik jadi nama kamu "Nanda" . Trus juga, yang aneh nya lagi nama papa lu kan "Rizky". Wah, kebetulan banget tau ga sih, apa jangan - jangan kalian jodoh ya, nama kamu aja ada dinamanya dia "Adnan". Itu nama tengah kamu kan" Kata Ayu dengan menertawaiku.

"Ih, lo kok gitu sih. Tapi bener juga, kok bisa kebetulan ya. Jangan gitu napa ih. Jangan sampe aku sama tuh anak lah, kamu kan tau aku ga suka sama dia. Masa bodo lah, pokoknya kita ga sekelas sama dia. Seneng banget aku, akhirnya bebas dari ruang lingkup dia ehehe, pusing gue mikirin yang kayak gitu" Kataku.

"Yaya, serah lu dah "Balas Ayu cepat.
.
.
.
Setelah perbincangan singkat tadi, aku sama Ayu digazebo sekolah, kita pun menyusuri koridor untuk mencari kelas, yang akan kita tempati selama 1 tahun ini. Sesampai dikelas, kita duduk berdua karena memang sekolah ini mempunyai peraturan penataan bangkunya seperti itu. Kami pun duduk didekat jendela.
.
.
.
Pembelajaran pun ingin dimulai karena bel sudah berbunyi. Dan wali kelas kita sudah mulai masuk kelas, karena jam pembelajaran pertama adalah mata pelajaran Kimia. Juga guru yang mengajar adalah wali kelas kami.
Tiba - tiba, Cowok itu masuk kekelas kita dengan santainya. Ia meminta maaf karena terlambat, wali kelas pun memakluminya. Ia pun duduk dibangu yang kosong itu.
Aku dan Ayu pun kaget karena pikir kami kita tidak sekelas dengan Adnan. Yah, tapi mau gimana lagi kalau memang sekelas, semoga aja aku ga pernah berurusan dengan anak itu lagi. Batinku cepat.
.
.
.
"Selamat pagi anak - anak, nama Saya Pak Wahyu. Seperti yang kalian ketahui, Saya adalah wali kelas kalian. Jam pembelajaran Saya hari ini, kita isi dengan mengakrabkan diri dengan teman sekelas ya"

"Siyap pak, kalau gitu kan enak tuh. kalau hari pertama udah jamkos aja, kalau bisa 1 harian full pak" kata seorang cowok yang kuketahui namanya Marcel.
Ia, merupakan salah satu cowok populer disekolah ini. Walau baru masuk sekolah, karena dia mempunyai wajah yang rupawan dan tubuh yang atletis.

"Sudah - sudah, sekarang kalian dengarkan nama kalian satu persatu ya. Karena Saya akan acak tempat duduk kalian, karena saya rasa, kalian semua duduk dengan teman sebangku yang sudah kalian kenal lama. Dengan cara ini, kalian akan lebih bisa berbaur dengan teman yang lainnya, sudah tidak ada yang protes lagi yaa" Kata Pak Wahyu panjang.
Teman - teman sekelas dan aku pun mulai menggerutu didalam hati.

"Sudah langsung dimulai saja ya" Kata Pak Wahyu.

"Yang pertama Bima dan Nisa"

"Kedua...."

"Ketiga..."

"Kesepuluh..."

Duh, nama aku mana sih. Dari tadi kok belom dipanggil aja nih. Ga sebangku juga sama Ayu, karena dia udah dipanggil duluan. Duduk sama Rini juga sih, tapi gapapa la kan salah satu temen pas SMP juga. Duh enak banget deh, bikin iri. Kira - kira aku duduk sama siapa ya. Pikirku.

"Kelima belas..."

"Yang terakhir Nanda dan Rizky"

Untung aja, bukan sama Adnan yang cowok itu deh. Eh, tapi tunggu deh, namanya kan awalnya Rizky jadi.... What?? Ternyata Rizky itu maksudnya Adnan. Cowok yang kemarin itu. Duh nasib banget sih aku ini.
Lalu aku pun berjalan pelan dengan muka cemberut.  Gimana bisa aku satu bangku dengan sih Adnan ini selama 1 tahun. Ga boleh pindah - pindah tempat juga tadi kata Pak Wahyu, pas menerangkan hadeuh capek deh.

"Gue yang deket jendela duduknya" Kata Adnan dingin.

"Serah kamu" Kata ku cepat.
.
.
.
Lalu, Pak Wahyu meninggalkan kelas. kami pun mengakrabkan diri dengan yang lainnya. Dengan cara mengobrol ria dengan yang lainnya. Aku pun, dengan cuek berjalan santai kebangku Ayu dan Rini. Kami bercerita banyak. Dan, tak terasa bel pun berbunyi tanda sudah memasuki istirahat. Kami pun, berjalan. Menuju kantin.

Gimana gaise?? Ini cerita aku yang pertama. Jangan lupa komen dan vote ya. Makasih:)

Yeah, It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang