5

10 0 0
                                    

"Hei kamu kenapa?"

Tanya seseorang yang entah dari kapan sudah berada di depan yura.

Yura menegakkan kepala nya,mencoba melihat siapa orang yang berada di depan nya ini.

"Aku gapapa kok" jawab yura sambil mencoba tersenyum bodoh.

"Gapapa gimana? Ini mata sama pipi kamu bengkak,bibir sama pelipis kamu juga luka,trus lutut kamu juga memar astaga kamu ini habis ngapain sih?" Kata orang itu yang terdengar seperti mengomel di telinga yura.

"Ayo ke uks" kata orang itu lagi

"I-iya.."

"Bisa jalan gak? Mau di gendong?"

"B-bisa jalan kok.. tapi boleh bantuin aku sedikit?"

"Iya,cepet bangun" jawab orang itu sambil membatu yura berdiri.

Orang itu memegang pinggang yura dan merangkul yura. Mengantarkan nya sampai ke uks.

"Di pukulin ya?"

Yura diam tidak menjawab,dia hanya berjalan menuju uks tanpa menjawab pertanyaan yang sudah berapa kali orang itu lontarkan untuk nya.

"Coba kamu duduk disini dulu" perintah nya ke yura.

Yura di bantu dengan seseorang tadi duduk di atas kasur uks.

"Di pukulin ya?" Tanya orang itu lagi.

"I-iya.." jawab yura

"Kamu kelas 11?"

"I-iya.."

"Aku kakak kelas kamu"

"Ah iya kak"

Orang yang mengaku kakak kelas itu duduk di kursi yang ada di depan yura. Mengoleskan alkohol dan memberikan salep pada luka nya.

"Namaku doyoung" ucap nya di sela aktivitas nya yang sedang memberikan plaster pada pelipis yura.

"Nama kamu siapa?" Tanya nya sedikit memajukan wajah nya.

Menurut yura,wajah nya itu terlalu dekat dengan wajah yura.

"Nama ku yura kak" jawab yura sambil menjauhkan sedikit wajah nya.

"Kenapa di pukulin? Kamu nyuri ya?"

Yura menggelengkan kepala nya cepat.

Yang membuat doyoung merasa gemas sendiri.

"Hahaha aku becanda kok"

"Ini udah bell masuk ke2,kamu mau aku anterin ke kelas?"

Yura menggeleng lagi.

"Gausah kak"

"Takut ya?"

Yura diam enggan menjawab pertanyaan dari doyoung.

"Kamu diginiin tiap hari?" Tanya doyoung lagi

Yura menganguk. "Iya kak"

Entah kenapa doyoung merasa iba pada gadis yang ada di depan nya.
Padahal ini bukan pertama kali nya dia melihat orang di bully, di pukuli bahkan sampai mati di depan nya.
Entahlah doyoung juga tidak mengerti.

Dia heran kenapa ada yang tega membully gadis ini? Padahal dia cukup manis dan lucu. Jika musuh yang biasa dia hadapi semanis dan selucu ini mungkin doyoung tidak akan pernah memukuli atau membunuh orang.

"Yang mukulin kamu cewe kan? Kuat juga ya dia ampe bisa bikin kamu gini" doyoung tidak bertanya pada yura,dia lebih seperti bertanya pada diri nya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DesemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang