katanya sering begadang nanti cepet tua
berarti aku cepet jadi nenek nenek dong
hppy rdingg >333333
"Kenapa?" tanya lelaki yang tengah berjalan sambil melihat lihat dokumen yang ia bawa. Dia sedang sibuk untuk sebuah acara nanti.
"nanti pulang sekolah, mau temenin aku ngga?"
"aku sibuk ra" jawaban itu terus keluar dari mulut lelaki itu sejak kemarin kemarin.
Sava tersenyum, ah dia ingin membuat banyak kenangan dengan kekasihnya namun situasi sekarang tak memihaknya. Haha ini sangat lucu.
"yaudah, kamu jangan cape cape ya, kan ada yang lain yang bisa bantu kamu. Intinya jangan kelelahan, kasian tubuh kamu ok? nanti istirahat aku-"
" aku duluan ra" potong lelaki itu dan meninggalkan sava yang terdiam.
Sava membalikkan badannya dan menundukkan kepalanya. Perasaannya terasa campur aduk, dia ingin marah tapi tidak bisa.
Feysha, sahabatnya sudah tau untuk kepergiannya nanti. Dia terkejut bagaimana feysha bisa tau? namun ternyata dia sadar bahwa dia menulis sesuatu di kertasnya dan lupa membuangnya.
"sava, kenapa lo ga bilang kalo lo mau pergi sih?? terus gue siapa lo? lo jahat banget si sav, ga bilang sama sekali ke gue" ucap feysha memeluk gadis itu erat.
Sava terlonjak kaget karena kedatangan gadis itu tiba tiba. Dia membalas pelukannya dengan hangat, ah sudah lama dia tidak memeluk sahabatnya. Gengsi bukan?
"maaf, gue belum berani jujur. gue takut buat lo sedih fey"
"apasi sav, terus kalo lo pergi gue sama siapa dong? lo ga lama kan? gue gamauu, kenapa lo harus pergi" oceh feysha dengan wajah yang hampir menangis.
"gausah nangis lo, jelek ah, gue ga bakal lama suer, kan ada temen lain masa gue doang" ucap sava mencairkan suasana.
Feysha menampol sahabatnya. "aish lo mah, aaaa savaaaa lo ish nanti gada temen halu gueeee" rengeknya menangis.
Sava tertawa kencang. "kan ada hp cok, nanti kita tetep halu bareng lah, no halu no life, udah ih cengeng dasar"
"lo juga nangis bege" Feysha dan Sava tertawa bersama dengan air mata di sekitar wajah mereka.
"ehh tuh kan gue nangis, nanti cantik gue ilanggg" ucap sava yang langsung mengecek wajahnya dengan cermin kecil yang tak sengaja ia bawa ke sekolah.
"deuh sialan sia"
*******
Perempuan itu melambaikan tangannya saat melihat cowo yang ia pikirkan sudah berada di lapangan menatapnya jauh.
Dia tersenyum pada pak satpam lalu mulai berjalan kembali namun dia malah berlari kecil.
Rambutnya tergerai indah dengan baju seragam yang tak ketat sama sekali, dia tersenyum senang saat dirinya sudah sampai di depan lelaki itu.
"Kangenn" ucap nya sambil memeluk cowok itu erat.
Althaf membalas pelukan gadis itu, sungguh dia sangat merindukan wangi dari gadis ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Yang Pupus?
Teen Fiction"kalau genggaman aku hilang, cari yang lain ya?" - Althaf, aku rindu Kalaupun waktu bisa terulang kembali, tetap saja semuanya akan berjalan sesuai takdir Ini menyakitkan, sungguh. Kita mempunyai mimpi sejak kecil untuk tetap bersama , namun mungkin...