Naruto is belong to Kishimoto-sama. I don't take any profits from this story.
This story really pure mine with inspiration from The Love I Have Never Imagined with author Sava Kaladze.
I present this story as a little gift to Sava Kaladze, my old sister. :D
I know this story is far from perfect.
Really sorry for inconvenience cause.
Enjoy it!
.
Rahasia
ItaSaku fic
M for safety :p
.
Gemerisik air terjun di dekat mereka masih terdengar jelas ketika suara Sakura menegur sosok pria yang memaksanya berdiri setelah baru sejenak beristirahat di tepi air terjun ini.
"Kita baru saja beristirahat!"
"Aku tak punya banyak waktu."
"Bukan berarti kau harus mengajakku, kan?" Sakura mendecih kesal. Kehidupannya seperti berpusat pada apa yang dan akan dilakukan oleh pria yang kini berdiri dua langkah di depannya.
Pria itu membalikan tubuh tegapnya menghadap Sakura. "Jangan banyak bicara, Kunoichi," katanya datar. Itachi Uchiha mampu membuat Sakura Haruno diam meski hanya dengan sedikit kata.
Sakura menghembuskan napasnya dengan kesal. Ia seolah terjebak di dalam ekosistem yang hanya terdiri dari dirinya, pria itu, serta hutan yang nampaknya belum lelah menunjukan tepinya kepada mereka.
Pepohonan di sekeliling mereka mulai menutupi sinar lembayung senja ini. Gesekan daun-daunnya memberikan nuansa mencekam seperti malam-malam sebelumnya. Bahkan koakan burung gagak mulai terdengar di sekeliling mereka. Bulan di ufuk bar at mulai bersinar pucat penanda waktu malam akan tiba.
Itachi sudah berada sepuluh langkah di depan Sakura ketika pemikiran untuk melarikan diri tertanam di benak gadis itu. Sakura bisa saja berusaha kabur dari Itachi saat ini. Namun pikirannya teralih pada luka di tubuh Itachi yang belum sembuh sepenuhnya. Sebagai ninja medis, ada suatu kewajiban khusus yang tertanam dalam dirinya untuk terus memantau dan menjaga pasiennya, meski itu adalah seorang Uchiha Itachi, mantan anggota Akatsuki. Memang Itachi jelas lebih kuat, jika berkonfrontasi langsung melawannya, Sakura akan kalah. Tetapi melarikan diri dari Itachi yang kini nampaknya tidak memedulikan keberadaan Sakura akan terasa lebih mudah ketimbang konfrontasi langsung dengan pria pemilik Tsukiyomi itu. Pemikiran itu cukup menggoda untuk Sakura coba saat ini. Namun lagi-lagi jiwa medisnya mengalahkan godaan untuk kabur dari Itachi.
Kini Sakura berpikir, Itachi yang telah menculiknya atau ia yang secara sadar mengizinkan dirinya diculik oleh Itachi?
"Tunggu aku!" seru Sakura yang kini hampir kehilangan jejak Itachi di sore yang semakin gelap.
Kejadiannya sangat cepat dan tiba-tiba ketika Sakura merasakan sesuatu yang licin dan panjang jatuh mengenai bahunya.
"Arghhh...!"
Seketika pandangannya terasa kabur. Ia masih bisa melihat Itachi berlari ke arahnya dan menyingkirkan sesuatu yang panjang dari tubuhnya sebelum kedua kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya. Tubuhnya jatuh terduduk, dengan punggung bersandar pada batang pohon di sampingnya. Kedua mata Sakura mengerjap, ia menggigit pelan bibir bawahnya menahan rasa nyeri dan panas yang terasa sangat cepat masuk ke dalam tubuhnya. Sepertinya yang baru saja menggigit bahu bagian dalamnya adalah seekor ular. Samar-samar ia mendengar suara berat Itachi di sekelilingnya.