Aku selalu menyendiri. Aku selalu menutup kamarku, menghindari akses cahaya. Ruangan suram nan gelap.
Aku selalu mencoba seperti biasanya.
Namun aku tak bisa. Suara kelam itu.. Suara yang membuatku bahkan malas bernafas sekalipun meski aku butuh."A-ma-ne"
Hentikan.. Kumohon... Hentikan suara itu.
Siapa saja, tolong.
Keluarkan aku dari penjara siksaan ini. Keluarkan aku."yo.. Amane... "
"AAARRRRGGGHHHH"
Aku berlari. Aku tak peduli harus kemana.
Aku hanya perlu menghilangkan suara ini.
Tapi bagaimana? Harus kubenturkan kepalaku? Tidak. Sebanyak apapun aku membenturkan kepalaku suara ini tidak pernah hilang.Tolong aku... Tolong aku...
Aku berhenti, berpegangan pada pohon. Memendam rasa sakit kepala yang begitu dalam.
Sekarang aku harus apa, Tsukasa...?
Kau lihat sendiri kan bagaimana aku tersiksa. Kau lihat sendiri aku ketergantungan obat penenang. Kau lihat sendiri kan aku harus melukai anggota tubuhku sedikit demi sedikit untuk menghilangkan bisikanmu didalam kepalaku? Apa kematianmu jauh lebih menyakitkan daripada ini? Apa yang aku rasakan selama berbulan bulan ini tidak sebanding dengan kematianmu yang penuh rasa sakit?Kumohon.. Hentikan...
"Hentikan!! Kamu bisa menyakiti dirimu sendiri!!"
Eh?
Siapa?
Wanita?"Perkenalkan! Aku Yashiro Nene! Aku pindahan kota lain! Uhm.. Kenapa kamu membenturkan kepalamu? Itu.. Menyakitkan bukan?"
"Pergilah! Jangan ikut urusanku! Aku tidak membutuhkan mu!"
Sebenarnya ini bohong. Suara gadis itu seakan merenggut semua kegelapan yang ada di kepalaku.
Aku juga tidak berani melihat wajahnya.
"Tentu saja aku harus peduli! Kamu kan.. Uhm.. Calon temanku!!" ada nada berharap dari suaranya.
"aku tidak sudi"
"jangan jual mahal bodoh!" nada ketus itu juga menyenangkan sekali.
"oh yea? Aku tidak peduli"
"Aku Yahsiro Nene, kamu?"
"aku tidak menanyakan namamu, dan aku tidak mau memberi tahu namaku"
"Sialan! IBUUUU"
Aku membelalak. Mengangkat wajahku agar bisa melihat wajahnya.
"Hey! Jangan mengadu pada ibumu!! "
"so? Ibuku seorang psikolog. Mungkin dia bisa membantumu" ucapnya ramah.
Kurasakan wajahku panas sekali. Apa aku demam? Apa karena aku membenturkan kepalaku? Apa karena gadis ini? Siapa namanya? Yorishiro? Siapa..?
"wah... Pipimu bersemu merah muda, kenapa? Apa kau bahagia karena aku membantumu? "
Ternyata dia polos sekali.
"A.. A-aku! Tentu sa-ja...."
Sial. Aku tidak bisa menemukan nada ketusku. Gadis ini menelan semua keburukanku bagai malaikat.
"Tentu saja apa?"
"A-ma-ne"
Suara itu..
"ARGGHH"
"HEI! KAU KENAPA?! IBU!!! AYAH!!"
"PERGI KAU!! PERGI!!"
"IBU!! AYAH!!!"
Aku melihat 2 orang dewasa mendekat. Tapi suara kelam itu tetap berusaha menguasai pikiranku.
Sakit.
Kurasakan seseorang memelukku sambil menangis.
Berhenti!! Aku tambah kesakitan bodoh!
Ada sesuatu menembus kulitku.
Apa itu?Perlahan kurasakan nafasku sesak, badanku mati rasa. Aku terjatuh tersungkur ke tanah.
Tidak.
Gadis itu membopongku.
Tepat sebelum aku tertidur, aku mendengar suara lirih gadis itu.
"Sunimasen...""Yashiro.. Nene.. "
Ucapku pelan sebelum terlelap.----------------------------------------------------------------
So.. Uhm.. Guys!! Jdi disini Pixiv ama Damien mau cba bkin cerita HanaNene. Tpi unbucin:v
Sebenrnya ada si cerita kita yg UnBucin jga, tpi ada beberapa permintaan bikin cerita HanaNene sad song—
Eh—
SadStory maksudnya kk. Jdi, ya karena kita gapinter bkin sad Story ya.. Maap bila kurang puas<3Kita tu keseringan nya bkin Action / Fantasy gtu. Salah satu contohnya cerita "Save your life" . Yea.. Emang si Damien Ahlinya bkin Bucin. Smph :<
So.. Kita tetep gapinter bkin sad Story. Jdi monmaap klo kurang puas ya, semoga kalian menikmati cerita cerita yang kami buat.
Terimakasih.
Jangan lupa juga tinggalkan dukungan untuk kami, dengan cara Vote Comment Follow and.. Subscribe—
And Share cerita kami yaw!
Arigato wankawan, eaaaaa:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Chronic depression (dystimia)• [completed]
Teen FictionAkan kulakukan apapun.. Asal rasa sakit ini pergi menjauh. -Yugi Amane ©AidaIro