Ketika rasa itu hadir...
Aku terpesona oleh indahnya...
Hatiku pun bertanya,
Apakah ini mimpi?
Apakah ini halusinasi?...
Pip... Pip...
Suara monitor terdengar memenuhi ruang ICU yang sunyi, tetes demi tetes infus mulai menjalar menyusuri selang yang terhubung engan jarum suntik ke tangan seorang pasien bersurai indigo yang kini tengah terbaring lemah. Deru napasnya terdengar begitu kacau, beberapa suster pun terlihat panik, langkah keputusasaan terdengar jelas, dimana tenaga medis sedang berusaha dengan memeriksa keadaan pasien serta alat-alat yang menyangkut di tubuhnya.
"Keadaannya kritis, kita harus bertindak cepat."
Suara bariton dari seorang dokter menginstruksi pendengaran pasien yang masih dalam keadaan setengah sadar, mata sayu nya kian menyipit tatkala bibirnya mengulum senyum dari balik ventilator.
Amethyst nya memandang lampu ruang disana penuh arti, membiarkan cahaya itu masuk ke dalam netra peraknya yang mulai gelap. Sepi, sunyi, hening, dan diam. Dunianya bagai mati, tak ada kehidupan. Yang ada hanyalah kebisuan, sampai bayangan seekor kumbang kuning terbang di dekatnya.
Warna itu, cahaya itu, mengingatkannya pada sosok pemuda tampan yang pernah datang menerangi dunianya. Hinata tersenyum dalam tidurnya, bayangan itu, tiap detik, tiap menit, tiap jam bahkan setiap saat... Tak sekejap mata pun dapat terlupakan.
-
-
-THE CRITICAL LOVE-
©Masahi Kishimoto
Fanfiction NaruHina
Horror/Fantasy/RomanceBerkolaborasi
dengan WatanabeNiko* * *
Enjoy it!
Byurr....
Kobaran api itu seketika padam saat seorang pria baru saja menyiraminya dengan seember air yang diambilnya dari sungai, mereka yang berada di hutan itu tampak sibuk mengemasi barang-barang mereka yang mulanya berantakan. Namun disisi lain, seorang gadis tampak menarik napasnya demi dapat menghirup oksigen di pagi hari, surainya yang tergerai membuat dirinya terlihat begitu manis. Apalagi dengan balutan jaket berwarna biru dongker yang membalut tubuhnya, membuat penampilannya terkesan manis dan sedap dipandang.
Beberapa bus pun sudah terparkir ditepi jalan, Kakashi dan para guru membimbing semua muridnya untuk masuk ke dalam bus terlebih dahulu. Dengan wajah lelah mereka semua masuk ke dalam bus, saat mobil besar itu mulai melaju meninggalkan area camping, banyak para siswa yang terhibur dengan musik yang diputar sang supir. Mereka semua bernyanyi bahkan sampai memainkan alat musik seadanya. Seperti botol, panci atau sutil.
Berbeda dengan bus barisan ke-2, bus pada barisan ke-4 terlihat begitu sunyi dengan para muridnya yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Gadis bernama Hinata itu menghela napasnya seraya bersandar pada kaca mobil, amethyst nya beredar menatap pepohonan liar dari jendela. Gadis itu lagi-lagi menghela napasnya bosan.
Ckkiiiitttttt....
Decitan rem serta suara tubrukan mengagetkan Hinata yang berusaha untuk tidur, tubuhnya yang terdorong ke depan refleks membuatnya langsung terbangun dengan wajah yang melukiskan kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CRITICAL LOVE
FanfictionKejadian sejak kepulangannya dari acara camping membuat Hinata bertemu dengan pria itu, pria yang terus berkeliaran di dekatnya dengan penuh kemisteriusan. Hanya saja Hinata tidak pernah menyadari bahwa cinta pertama bisa menjadi semenyedihkan itu...