Bab 1

373 56 14
                                    

BRUK!

Aduh! Sakit! Apa-apaan ini? Kok tiba-tiba aku jatuh?

Aku berdiri dan membersihkan debu di bajuku. Bentar, ini dimana? Aku dimana? Ini... Ikebukuro kan?

Ada beberapa bangunan yang kukenal, tapi ada juga bangunan yang sama sekali nggak kukenal. Aku masih di Ikebukuro kan? Tunggu! Seharusnya aku nggak di jalan ini! Seharusnya... aku lagi jalan mau ke tempat rap battle dan... Ah, iyaa HP-ku ketinggalan.

Aku kembali lagi ke panti dan kalau nggak salah, aku sempat membantu orang yang menanyakan alamat.

"Kamu baik ya, nak."

Heh? Aku baik? "Ah, nggak kok. Anda bisa saja," kan cuma kasih tahu alamat. Semua orang juga bisa.

"Sebagai hadiah, kuberikan sesuatu yang hebat." Dia merogoh kantungnya dan mengeluarkan bola kaca? Kelereng?

"Ah, Anda nggak perlu repot-repot."

"Oh, tak perlu malu-malu. Ini," dia meraih tanganku dan menyerahkan kelereng itu, "Ini bukan kelereng biasa. Jika kamu membuka pintu sambil menggenggam kelereng ini kuat-kuat, maka sesuatu yang ajaib akan terjadi."

Ah, iya tah?

"Tentu saja, Nak." wah, dia bisa tau pikiranku? "Nggak, nak. Kamu mudah ditebak sih."

"Ah... Hehe. Kalau begitu, terima kasih ya. Hati-hati di jalan, ya. Saya pamit dulu."

Aku pun pergi menuju ke panti. Hmm... Apa kucoba saja ya? Hitung-hitung nggak ada ruginya juga. Nanti kalau beneran ajaib bakal aku lakuin lagi bareng Samatoki-san. Hehe pasti seru!

Sebelum masuk ke panti, aku menggenggam kelereng itu kuat dan membuka pintu. Aduh! Silau anjir! Terang banget gila! Siapa sih yang beli lampu terang banget! Lagipula, memangnya ada lampu sebegini terang?!

Dan... tahu-tahu aku terjatuh dengan posisi mirip kodok.

Cih, mananya yang keajaiban? Aku cuma jatuh tanpa sebab gini! Penipu!

Karena ini bukan keajaiban, jadi ini masih di Ikebukuro. Hah... Aku kan jadi harus jalan lagi ke panti. Jadinya malah bolak-balik.

Aku berjalan sesuai rute yang biasa kulakukan. Hmm? Kok suasananya agak berbeda ya? Ah, pasti cuma perasaanku. Yeeey akhirnya sampai di panti---

Kok toko kelontong?

.....aku nyasar ya?

Kuulangi lagi rute jalanku tadi. Ah, benar kok. Aku nggak salah! Tapi kok malah nyasar ke toko kelontong?! Pantinya mana?!

Apa jangan-jangan keajaiban yang dimaksud adalah menghilangkan panti dari Bumi??? Eh gawat kalau gitu!!! Jiro dan Saburo masih di panti!!!

Atau... Jangan-jangan aku lah yang dipindah?! Jadi, ini bukan Bumi?! Ini isekai?! Eh beneran dulu ini isekai??? Tapi, ini masih mirip di Bumi dan masih mirip Ikebukuro--walau ada beberapa yang berubah. Hmm, kalau pun aku nyasar ke isekai juga nggak masalah. Toh, aku pasti selamat karena aku yang bakal jadi protagonisnya. Hah! Jangan-jangan aku bakal jadi antagonis di dunia ini?! Nggak... AKU NGGAK MAU--

"Nii-chan?"

Heh? Maksudnya aku? Kok suaranya mirip Jiro adikku sayang ya?

"Ya?" aku menengok dan--HEH? INI JIRO?! KOK NAMBAH TINGGI?!

"Nii-chan, ngapain disini?"

Uwaaaaah! Tinggi kami sama! Nggak, ini pasti bukan Jiro! Jiro nggak setinggi ini! "Umm... Maaf, kamu siapa?"

Hmm? Kok aku bisa mendengar sesuatu yang retak?

"....Nii-chan..."

Heh? Kenapa wajahnya jadi sedih begitu? Mirip anak babi yang dibuang pemiliknya. Aduh... Kasihan... Mana warna matanya mirip banget sama Jiro.

Come Back (Ichiro 17 PoV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang