I wake up

7 3 8
                                    

No eres humano. ¡Haz tu trabajo y no te equivoques!

Kata-kata itu terus menerus berulang di pikiranku 

 Argh!  kepalaku rasanya mau meledak.

"Hah... hah... hah..." Napasku tersenggal-senggal, membuat dadaku rasanya sakit sekali.

"Abigail syukurlah kamu tidak apa-apa.Sungguh sebuah keajaiban,kamu seperti hidup kembali.Ibu selalu percaya kamu akan bangun,nak."Suara lembut itu terdengar saat tubuhku ada di pelukan eratnya.

"Dasar anak gila! Bisa-bisanya kau berkata seperti itu pada cucuku."

"Apa yang salah ibu? Aku hanya sangat merindukan anakku seperti ibu merindukan suami ku yang telah meninggal."

"Itu berbeda.Kalau aku menjadi kamu,aku tidak akan berkhayal seperti itu.Sepertinya kamu harus di masukkan ke rumah sakit jiwa karna gila."

Aku tidak tau apa yang telah terjadi,sungguh.Saat aku terbangun tiba-tiba nenekku berkata ibuku gila dan kepala ku mulai terasa berat.Sepertinya sebentar lagi aku akan pingsan.

"Abigail,tubuhmu dingin dan wajahmu pucat.Abigail bicaralah! Ibu khawatir."

"Lama-lama aku tambah gila jika bersamamu.Aku akan pergi,dan jangan pernah mencariku lagi!Lalu.."

"URUS ANAKMU SENDIRI! Dan jangan pernah melibatkan aku!"Nenek berumur 72 tahun itu pun melangkah pergi keluar kamar rumah sakit.Tanpa diketahui siapa pun,orang tua itu dadanya dipenuhi kesesakkan.Perlahan-lahan air matanya menetes.Orang tua berumur itu menyesali keputusannya untuk membuat kontrak perjanjian yang tak masuk akal.

"Setidaknya aku senang cucuku masih hidup."kata-kata itu terucap dengan isak tangis yang terus bercucuran.

...

Hampa.Ruangan ini gelap sekali.sepertinya aku berada di dalam mimpi.

Orang-orang itu,adalah ibu dan nenekku.Tapi kenapa aku merasa asing dengan mereka? Bahasanya pun aneh meski aku memahaminya.Benar,seperti terlahir kembali.Memangnya sudah berapa lama aku tertidur? Ini bukan cerita dongeng tentang putri tidur ataupun Cinderella dengan perinya.Bagaimana bisa aku hidup kembali? Padahal aku yakin sekali aku telah mati.Sungguh sebuah keajaiban aku selamat dari tumor ganas.Detak jantung ini terasa sangat nyata.Semoga aku memang benar-benar terbangun.

Ah,Sebuah cahaya terang terus melebar.Hingga aku membuka kedua mataku.

"Anak ibu benar tidak apa-apa.Tumor nya benar-benar hilang tidak ada bekas.Jantung dan seluruh bagian tubuhnya pun sudah pulih dan bisa bekerja dengan baik.Ini sungguh sebuah keajaiban.Saya sungguh tak bisa berkata apa-apa lagi.Menakjubkan."

"Ah,terimakasih dok.Tapi apa anak saya benar-benar pulih? Apa dia bisa bersekolah dengan keadaannya yang sekarang? Apakah nantinya akan ada efek samping? Seperti,awalnya baik-baik saja dan tiba-tiba tumornya menyerang lagi?"

"Tidak bu.Anak ini benar-benar sudah sehat 100%.Anak ibu bisa bersekolah dengan normal dan tidak perlu khawatir lagi dia akan sakit.Setelah saya cek,tubuhnya benar-benar sehat.Tapi.."

"Ada apa dok?"

"Ada sebuah kejanggalan yang tidak bisa saya jelaskan secara ilmiah.Suhu anak ibu tidak normal, 2 hari ini saya mengeceknya terus-menerus karena tidak percaya.Suhu anak ibu selalu terlalu panas atau pun terlalu dingin.Suhunya tidak seperti orang pada umumnya.Dan yang paling aneh,seperti yang saya katakan tadi.anak ibu benar-benar sehat.Bisa jadi anak ibu.."

Suaranya tidak terdengar.Pasti mereka pergi ke ruang tamu.Apa aku benar-benar sehat? Kenapa suhu tubuhku tidak normal? Dan rupanya aku telah pingsan selama 2 hari.Tapi.. aku merasa tubuhku lebih kuat disbanding sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Am I Really ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang