(Suara bel sekolah)
Teeettt...teeettt.."Lihat ada siapa ini bos." ujar seorang cowok yang penampilan nya urak-urakan. Yang dipanggil bos hanya menatap tajam lawan nya yang ada didepan.
Tiba-tiba..
Brakkk!!
"Ehh bisu, ini tempat duduk gua. Sana lu pindah cari tempat lain." Yang dipanggil bisu pun ia mendongakkan kepalanya ke atas.
Dia sudah tahu, pasti yang menegurnya adalah Dino. Siapa lagi kalo bukan dia, Seorang badboy sekolah yang terkenal dengan kenakalan nya.
Siapa pun yang berurusan dengan nya, mau tidak mau ia harus berani mukanya babak belur oleh tangan Dino.
"Beraninya lo tatap muka gua!!!"
Bughh...
Hanya dengan satu pukulan oleh tangan Dino, kini sudut mulut Raga mulai menitikkan darah.
Yang dipanggil bisu oleh Dino tadi ialah Raga atau lebih jelas nya lagi Braga Alandrian.
Raga adalah sosok anak yang terkesan cuek, dingin dan misterius. Raga jarang berbicara, bukan jarang tapi tidak pernah sama sekali jika ia disekolah.
Banyak sekali warga sekolah yang menyangka jika Raga tidak bisa berbicara.
Meskipun ia terkenal bisu, tidak menutup kemungkinan jika diluaran sana banyak sekali fans nya seorang Raga. Bagaimana tidak, wajah raga mirip bak seorang dewa yang selalu digambarkan di film action. Ia memiliki hidung yang sangat mancung, halis yang sangat tebal, tatapan mata tajam, dan mempunyai rahang yang tegas.
Raga sering kali menjadi bahan bulian Dino CS. Tapi meskipun begitu Raga sama sekali tidak berontak ataupun membalasnya.
setelah mendapatkan pukulan dari Dino akhirnya Raga pindah ke tempat yang lain, dengan sudut bibirnya nya yang masih berdarah.
Tiba-tiba pintu kelas terbuka menampilkan Pak Raihan seorang kepala sekolah SMA Glitter, ia datang tidak sendiri. Dibelakang nya ada seorang gadis remaja yang sedang menunduk malu.
"Assalamualaikum anak anak..." ucap pak Raihan kepada penghuni kelas.
"Waalaikumsalam..."salamnya pun dibalas dengan serempak.
"Disini bapak bawa murid baru, dan buat kamu nak silahkan perkenalkan diri ke teman-teman baru mu." ucap pak Raihan mempersilahkan.
Dengan langkah percaya diri, gadis remaja itu pun menatap sekeliling kelas semua mata penghuni kelas tertuju kepadanya, perlahan ia menghembuskan nafas nya dengan kasar.
"Haii namaku Adrianna mawaddah kalian bisa memanggilku anna, aku pindahan dari bandung, semoga bisa berteman dengan baik terimakasih." akhirnya lega juga pikir anna, ia sangat gugup sekali.
"baiklah, karena bentar lagi ada rapat. Maka guru mata pelajaran pertama dan kedua tidak akan masuk. Dan buat anna manfaatkan waktu ini untuk berkenalan bersama teman baru mu."
"Silahkan cari bangku kosong. Bapak pamit dulu, assalamualaikum..." sabung pak Raihan.
"Waalaikumsalam." jawab seluruhnya serempak.
Anna pun mengedarkan pandangan nya mencari tempat yang masih kosong. Dan ketemu, hanya ada satu bangku kosong yang ia temukan, dan itu dipojok belakang disamping seorang cowok.
Mau tidak mau anna pun menghampiri bangku kosong yang ia temukan tadi.
anna pun duduk disamping Raga, ya bangku yang anna temukan adalah bangku kosong disebalah Raga.
Raga pun menoleh sebentar ke arah anna. Anna sangat terkujut bukan main, pasalnya ia melihat sudut bibir Raga yang berdarah.
Saat Raga akan menenggelamkan kepala dilengan nya. Tiba-tiba tangan anna terulur menyentuh sudut bibir Raga.
"Sudut bibir kamu berdarah, sini biar aku obatin kebetulan ada kotak P3K di tas aku." Ucap anna, tangan nya pun mulai mencari yang ia butuhkan di dalam tas nya.
Selama anna sibuk mencari kotak P3K, mata Raga tidak henti-henti nya menatap anna.
'Cantik'Batin Raga.
"Nahh ketemu." Dengan cekatan anna mengobati Raga dengan hati-hati.
***
^ TBC... ^
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Vote+comment😘😋😊
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGANNA: Raga-Anna
Teen FictionNilai 'Aku' sepuas kalian, apapun yang kalian lihat itu bukan 'Diriku' sebenarnya. Terkadang manusia butuh yang nama nya 'Kamuflase'.