'Cantik'Batin Raga.
"Nahh ketemu." Dengan cekatan anna mengobati Raga dengan hati-hati.
***
Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa dan siswa mulai keluar dikelas nya masing-masing.
Ada yang melipir ke kantin ada juga ke lapangan basket, hanya buat melihat cogan cogan di sekolah.
Tapi tidak dengan Raga, ia lebih memilih ke tempat yang sepi. Ia benci keramaian, keramaian hanya akan membuat kepalanya sakit.
Kini ia sedang berada di kelas kosong yang sudah tak terpakai.
Tiba-tiba ponsel Raga bergetar menampil kan nama Alfan.
Drrrrrrzztt...
'Ga, masih dimana? Gua udah di ruangan lu.'
Baru saja Raga akan mengangkat bicara, Alfan terlebih dahulu menyela ucapan nya Raga.
'Ga...? Lu masih hidupkan.'
"Hm...1 jam gua pulang." jawab Raga datar. Sebelum Alfan akan menjawab, Raga terlebih dahulu mematikan sambungan telpon dari Alfan.
***[Di kelas]
Anna masih setia duduk ditempatnya, tangan nya kini sedang memegang novel kesayangan nya.
"Hai Anna." sapa seseorang, yang kini telah memberhentikan aktivitas membaca Anna.
Anna pun mendongakkan kepala nya untuk bisa memilihat siapa yang menyapanya. Seorang gadis remaja berperawakan mirip orang Cina.
"Hai...gua Fera Hersya, biar lebih dekat panggil Fera aja."
tangan Fera terulur ke depan. Tanpa di duga Anna pun membalasnya.
"Ohh hai..aku Anna." jawab Anna sambil tersenyum.
"mmm...Anna?"
"Ya? Ada apa?"
"Apa kau tak malu duduk bersama orang bisu?" Ucap Fera yang membuat Anna terkejut.
Fakta nya Anna baru tahu, tentang seorang yang duduk disamping nya itu. Tapi jika Fera bilang bahwa Anna malu atau tidak, maka jawaban nya adalah sama sekali tidak. Lagian apa salah nya berteman dengan orang yang berkebutuhan khusus.
"Anna...kenapa melamun." ucap Fera mengangetkan Anna.
"M-mmaaf kan aku."
"Tak apa."
"Kau tidak ke kantin? Bentar lagi bel pulang akan berbunyi. Karena hari ini kita akan pulang lebih awal." jelas Fera panjang lebar pada Anna.
"Aku bawa bekal dari rumah tadi, jadi tidak ke kantin deh."
"Oh. Mmmm Anna? bolehkah aku minta id line mu?" Tangan Fera terulur memberikan ponsel nya pada Anna.
Anna pun menyambut nya, segera Anna mengetikan id line nya yang Fera minta.
Teeeettt...tettttt..
Suara bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid berhamburan ke dalam ke kelas untuk mengambil tas nya masing-masing. Lalu mereka akan berlarian kembali untuk keluarga gerbang dan pulang.
"Jangan lupa save id line ku ya." teriak Fera sambil berjalan keluar.
"Oke."
Anna menatap tas milik Raga, pasalnya semua teman kelas nya sudah mengambil tas nya masing-masing dan yang tersisa hanya tas milik Raga.
Semenjak bel istirahat Raga belum kembali ke kelas.
Anna masih menatap tas Raga, ia bingung jika Anna meninggalkan tas Raga takut nya ada barang berharga di dalam nya.
Saat Anna sedang bergelut dengan pemikiran nya, tiba-tiba sosok Raga datang dihadapan Anna.
Dengan wajah yang datar, Raga mengambil tas nya tanpa memperdulikan adanya Anna disamping nya.
Saat Raga akan pergi tiba-tiba tangan nya memberikan secarik kertas kepada Anna. Setelah itu Raga pergi meninggalkan Anna sendirian di dalam kelas.
Anna pun melihat secarik kertas tadi yang diberikan oleh Raga. Ternyata ada sebuah tulisan 'Terimakasih'
Tanpa Anna sadari bibir nya melengkungkan sebuah senyuman manis.
'Dia aneh, membuatku penasaran dan ingin lebih tau banyak tentang Nya' Batin Anna berseru.
***
Di depan sebuah gedung yang berlogo BA'S group, berdiri sosok seorang Raga dengan penampilan yang berbeda, kini ia lebih berwibawa dengan memakai jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna dark navy.
****
TBC...
.
.
.
.
.
.Nah, Raga nya berubah?
Apa yang terjadi dengan Raga selanjutnya?
Tunggu chapter selanjutnya.Jangan lupa tinggalkan jejak😋😉
Vote + komen
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGANNA: Raga-Anna
Teen FictionNilai 'Aku' sepuas kalian, apapun yang kalian lihat itu bukan 'Diriku' sebenarnya. Terkadang manusia butuh yang nama nya 'Kamuflase'.