Part 01 (Dia!)

41 5 2
                                    


***

"Jen, Hati-hati dong bawa motornya! Jangan ngebut-ngebutan apalagi ugal-ugalan kaya gini. Ngeri tahu! Gimana kalo kita kecelakaan? Terus koma dirumah sakit selama bertahun-tahun kaya di film-film? Huwa, Gue belum mau mati, Lee Jeno!" Pekik seorang remaja laki-laki berwajah tampan bak titisan dewa Yunani, Dia terus berteriak histeris sambil memeluk dengan erat pinggang sang kaka yang bernama Lee Jeno tersebut.

Jeno hanya bisa menyumpah serapahi sambil mengutuk kedua orang tuanya dalam hati, kenapa sih mereka membuat kembarannya separanoid dan seresek ini? Apa salah hamba Ya Allah? Ocehnya dalam batin.

Orang-orang kerap kali berujar jika kembar identik itu sering kali mempunyai sifat dan watak yang sama, namun nyatanya tidak dengan dirinya dan Lee Jaemin, sang adik kembarannya itu.

Jaemin cenderung Sensitif, perasa, lemah lembut, muka preman padahal hati Hello Kityy, Keibuan padahal laki, manja, cengeng, cerewet dan masih banyak lagi. Bisa-bisa satu halaman penuh jika dijabarkan secara terperinci. Sedangkan dirinya lebih Manly, Cuek, Simpel pokoknya tidak seribet dan seresek Jaemin.

Jika Jaemin adalah sosok rajin, penurut dan pintar dalam segala bidang akademis. Baik Pelajaran ataupun soal rumus-rumus. Maka lain halnya dengan Jeno yang mempunyai sikap kebalikannya. Jeno justru memeliki sikap pembangkang, malas, urakan, Badboy dan payah dalam segala mata pelajaran. Persis seperti anak remaja puber pada umumnya.

Dalam pelajaran dan bidang akademis mungkin Jaemin adalah ahlinya. Namun dalam hal bela diri, bertarung dan adu ketangkasan Jeno lah ahlinya. Kemampuannya dalam bidang itu tidak dapat diragukan apalagi dipandang remeh.

Tubuh tinggi dan atletis membuatnya tampil gemilang dan gagah dalam hal ini, tapi tidak dengan Jaemin. Meskipun memiliki postur tubuh yang sama tinggi dan atletisnya seperti Jeno, sang kakak. Jaemin malah tidak menyukai hal-hal yang berbau kekerasan seperti itu. Cukup Jeno saja yang nakal, tidak dengan dirinya. Baginya Memasak didapur lebih menyenangkan ketimbang tawuran.

Perbedaan sikap dan watak yang begitu menonjol membuat keduanya bisa dengan mudah dibedakan. Wajah boleh saja sama, namun Style tentunya berbeda. Dan hal ini menepis telak jika kembar identik itu tidaklah mempunyai perwatakan dan tabiat yang selaras.

"Heh...Cicak Antartika, Motornya baru juga gue stater belum gue gas. Paranoid amat sih lu? Percuma lo punya si otong kalo sikap lo lembek banget kaya ager-ager diwarung yang harganya gopean kaya gini. Mending potong aja, malu-maluin tahu gak! Belum juga jalan udah ribet duluan, ini nih yang bikin gue males berangkat sekolah bareng lo. Untung lo kembaran gue kalo bukan udah gue potong tuh si otong." Gerutu Jeno yang nampak kesal dengan sikap cengeng sang adik yang selalu membuatnya kelabakan.

Jaemin memberengutkan bibirnya kedepan. "Jeno ngapain bentak-bentak Nana sih? Nana kan cuman takut kalo nanti kita kec..." belum juga Jaemin merampungkan kalimatnya Jeno sudah menyela.

"Berisik lo, Turun lo dari motor gue." Seru nya yang sudah turun dari motor duluan. Bukannya mengindahkan seruan dari Jeno, Jaemin malah menautkan alisnya keatas tanda bingung.

"Kenapa Nana disuruh turun sih Jen? Katanya kita mau berangkat sekolah bareng?" Tanya Jaemin penasaran.

"Itu tadi, sekarang enggak. Buruan turun!" Perintah Jeno sambil menarik-narik tangan Jaemin agar mau turun dari motornya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Double JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang