01

17 2 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana beberapa orang menyesalinya, karena dengan kenyataannya harus  meninggalkan hari libur mereka dan melanjutkan kegiatan harian meraka.

Pagi hari yang sangat membosankan bagi beberapa orang, tapi lain dengan Hyura.

Walau dia cuek dengan penampilannya, dia memiliki wajah yang kecil, imut, yah lumayan...

Seoul, 4 July 2020.

Jendela kamar hyura dibuka selebar mungkin agar udara di kamar Hyura berganti udara

06.00~~
Disisi lain Hyura sudah bersiap-siap menggunakan seragam dengan riasan wajah yang somple dengan hanya memberi sedikit liptint di bibirnya agar tidak terlihat pucat. 

Hyura meletakkan tas sekolahnya di kursi dan mulai menyiapkan sarapannya yang seperti biasa ia lakukan sendiri.

Tring...

Yeri: WOI!! lo udah bangun?

Hyura: Hm...

Yeri: Lo udah sarapan belom? Kalo belom entar gue mampir toko kue dijalan ya? (ucapnya nyerocos)

Hyura: gue dah sarapan.

Yeri: kalo udah gue mau jumput lo ya? Lo siap-siap, awas lo kalo gue nyampek, lo masih molor. (katanya nyerocos lagi).

Hyura: nih anak bacot amat sih_-, batin Hyura

Yeri: Gue otw ya. Awas..........

Hyura: (matiin telepon)

.
.
.
.
.
.

Hyura pun bergegas turun dari apartementnya dan tentunya dia harus menunggu Yeri yang super cerwet itu.

Selama tinggal sendiri di apartement dan orang tua Hyura lama bepisah, ia sekarang tinggl bersama ayahnya,tetapi sekarang ia harus mandiri karena ayahnya sering ke luar negeri.

Ayah Hyura sering memberikan barang barang mewah, seperti mobil, tas ataupun fasilitas mewah lainnya. Ayah Hyura sering memeberi tahu Hyura untuk memakai mobil itu untuk pergi ke sekolah.

Tapi, Hyura tidak mau memakainya. Bukan karena Hyura tidak bisa mengendarainya ataupun Hyura tidak besyukur apa yang diberikan oleh ayahnya, tapi ia tidak suka dengan hal-hal yang terlalu menonjol seperti kemewan ini.

Setelah Yeri sampai, mereka pun bergegas ke sekolah baru mereka.
Tepatnya mereka adalah murid menengah atas baru yang akan mengikuti MOS.

"Ayo Ra cepet!! Entar telat nih kita, entar gak bisa liat kakak cogan di barisan depan, gue gak mau di barisan belakang." Tangan Yeri yang menarik tangan Hyura yang baru menutup pintu mobil Yeri.

"Entaran napa sih, jangan keburu. Banyak orang nih." ucap Hyura yang entah didengar atau tidak oleh Yeri, Hyura yang lari di belakang Yeri dengan tangan yang dipegan olehnya. Tiba-tiba....

Bruk......!

.
.
.
.
.

Duh Hyura ketabrak sama siapa nih, jangan jangan...
Tunggu cerita selanjutnya ya...
Btw ini baru pertama kali gue buat cerita jadi maklum yah misal kalo ceritanya agak ngawur, wkwk😂
.

Jangan lupa vote dan komen yah..🤗

~040620🌼

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang