Suara musik dengan volume tinggi, banyak orang menari ria di tengah tempat itu. Suram, kata yang sering orang lemparkan pada tempat itu. Apalagi kalau bukan Club malam? Di tengah suasana ricuh khas Club malam, orang-orang terlihat menikmatinya bersama orang terdekat, namun tidak dengan gadis yang nampak yang nampak frustrasi di kursi bar.
Kondisinya saat ini bisa dibilang mengenaskan atau juga memperihatinkan, setengah tak sadarkan diri karena sudah banyak minuman keras yang ia teguk sampai habis, seolah berharap minuman itu dapat memberikannya lebih banyak kesenangan.
"Maaf, Nona. Tapi, sepertinya anda sudah terlalu banyak minum," ucap seorang Pelayan Bar pada gadis itu. Ia menolak ketika gadis itu kembali meminta lebih setelah banyak botol sebelumnya.
"Ah, aku masih baik-baik saja. Tolong beri aku satu botol lagi," jawab gadis itu.
Meski ia terus merengek meminta, namun Pelayan Bar yang sadar sepenuhnya itu enggan menuruti permintaannya. Akan membahayakan jika terlalu banyak minum dalam sekali waktu, terlebih ketika ia sudah mabuk berat seperti ini.
"Boleh saya tanya siapa namamu, Nona?" tanya Pelayan Bar itu lagi
"Oh? Aku Reina. Panggil saja Reina." jawab Reina yang sudah mulai mabuk.
Ya, gadis yang tampak mabuk berat itu bernama Reina. Entah apa yang sedang mengganggunya hingga ia meminum banyak minuman malam ini.
"Apa ada teman atau kerabat Nona yang bisa dihubungi? Untuk menjemput nona di sini?" tanya Pelayan Bar.
"Hm, kerabat? Oh, itu dia calon suamiku," tunjuk gadis itu pada seorang pria yang tengah duduk di kursi VIP.
Sang empu yang kebetulan melihat dirinya di tunjuk-tunjuk oleh seseorang, lantas bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri dua orang itu. Memasang wajah datar dan mengintimidasi gadis itu.
"Ada apa ini?" tanya pria tersebut sesampainya di depan Reina dan Pelayan Bar yang sedang menghadapinya.
"Maaf, Tuan. Sepertinya Nona ini sudah sangat mabuk berat, tapi ia terus meminta satu botol lagi. Dan tadi ia berkata kalau Tuan ini adalah calon suaminya, apa benar?" jelas Pelayan Bar itu.
Pria yang diketahui bernama Alex itu mengangkat sebelah alisnya, terlihat seperti berpikir. Menangkup pipi Reina lantas membalikkan wajah cantik itu ke hadapannya. Tak lama, pria itu mengangguk serta mengiyakan.
"Oh iya, Nona ini memang calon istri saya. Jadi, biar saya membawanya pulang, terima kasih, ya," ucap Alex seraya memaksakan senyumnya.
Tanpa basa-basi dan berkompromi lagi, Alex segera menggendong Reina yang dalam keadaan setengah tak sadarkan diri, berniat membawa gadis itu ke rumahnya. Dengan meminta asisten pribadinya menyiapkan mobil, Alex bergegas ke arah parkiran dan memasuki mobilnya.
-
Mobil mewah yang Alex tumpangi kini sampai di sebuah rumah yang tak kalah mewah milik keluarga Alex. Sesampainya ia di sana, para pekerja tentu terkejut melihat Alex, Tuan Muda mereka, yang nampak membawa seorang gadis setengah tak sadarkan diri di pangkuannya.