"Assalamualaikum manieez"
"Waalaikumsalam, mas. Mau liat-liat apa? Butik batik, butik bagus, butik cerah, burik berkualitas hanya ada di Butik Kekeyi!!" Kekeyi menyambut buaya darat di depannya.
Astaga, mas. Inget umur. Lagian Kekeyi masih polos, masih kecik, jangan ganggu.
"Waaah, mas ke sini cuma pengen jagain de Kekey."
"Haduh, mas. Ga boleh, tidak baik, tidak boleh yaah."
"Kamu mah gitu."
"Mas pulang yah mas."
"Ya deh, demi kau pujaan hati ane."
"Hadeh mas, bicara kok campur-campur." Batin Kekey.
-------------------------------
Saat sedang menghitung penghasilannya, tiba-tiba Kekey dipanggil alam.
"Duh, mana toilet di sini belum ada pintunya. Ke rumah Saroh aja deh."
Di rumah Saroh.
"Assalamualaikum, Saar."
"Waalaikumsalam, sahabat." Sambut Saroh, seorang cewek petakilan dengan bau ketek yang menyengat.
"Astaghfirullah baunya... Kekey tidak tahan, tapi Kekey tidak boleh menghina atau menyindir Saroh, nanti Kekey tegur saja dia baik-baik agar memakai deodorant dari Charm.
Endorse mode.
"Anu sahabat, mau numpang bab boleh yah?" Cengir Kekey.
"Bab apaan sahabat? Bab 1? Bab 2? Bab---?" Tanya Saroh dengan polos.
"Anu, bab itu buang air."
"Buang air? B yang terakhir apaan?"
"Hmm... Buang air buang, mungkin."
"Gitu yah..."
"ADUH SAHABAT KEKEY DAH GA TAHAN TOLONG SAHABAT KEKEY GA TAHAN." Jerit Kekey tanpa tanda koma. Pusing bacanya.
"Oh iya." Kata Saroh slow, lalu membuka pintu lebar-lebar, selebar mulut buaya darat menganga.
Kekey pun segera berlari ke tempat pembuangan akhir dan memulai bisnisnya dengan alam.
"Permisi yaaah." Teriak Kekey sebelum menutup keras pintu toilet.
"Maaf kebanting sahabat." Teriak Kekey lagi.
"Maaf teriak sahabat." Kali ini masih teriak tapi lebih halus.
Namun sayangnya, Saroh sudah pergi berkebun dan menutup pintu rumahnya.
Iya, dia lupa sama Kekey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butik Kekeyi
HumorKekeyi seorang hijaber gaul, tukang nge-vlog, dan merupakan seorang bos butik. Ditemani temen-temennya yang petakilan. Dibaca, dibacaa, ayo mari mampir! Masih suam-suam kuku. 😋