Prolog

23 5 28
                                    

Selamat membaca :)

®®®

Namanya Arjuna, laki-laki yang sudah sebulan ini menjadi siswa baru dikelasku. Baru sebulan ia bergabung disini tapi ia telah mengambil hampir seluruh perhatian yang selama ini selalu ditujukan untukku.

Sialan

Kuakui dia memang cukup pintar untuk ukuran laki-laki. Tapi ayolah, masa aku yang selama dua tahun berturut-turut menempati posisi juara umum disekolah ini harus tersingkir hanya karena siswa baru yang kalau bicara kaya orang lagi kumur-kumur itu.

"By... Dicariin sama si Arjuna tuh,"

Aku menoleh kearah Rian, salah satu temanku. Tunggu, tadi dia bilang si murid baru itu mencariku? Untuk apa.

"Buat ap-- Eh, Ri kok pergi, sih?" kesalku lalu dengan amat sangat terpaksa berjalan menghampiri laki-laki yang sedang bersandar diambang pintu kelas.

"Apa?!" tanyaku tanpa mau membuat kesan ramah terhadap si murid pindahan sok pintar itu.

"Febby?" tanyanya sambil menunjukku.

Ingin rasanya kujawab 'bukan' dan kembali ketempatku, tapi tentu aku tidak mau dianggap sebagai teman yang galak. Meski harus kuakui sebulanan ini aku sudah membuat image galak didepannya.

"Heem, kenapa nyari gue?" tanyaku balik dengan nada ogah-ogahan. Gimana gak ogah-ogahan, tadi itu sebelum dipanggil sama dia aku sedang nge-fangirl, tentunya dengan dibumbui kehaluan.

"Tadi kita dipanggil sama Bu Rahma, gue mau sih pergi duluan, but gue gak tau Bu Rahma tuh yang mana," jawabnya sambil memasang cengiran lebar.

Tunggu dulu, kok kalau dia nyengir mukanya jadi mirip sama Han Jisungnya Stray Kids sih, kan jadi ingin memiliki...

Eh, eh, sadar begooo... Ni orang mau ngerebut posisi looo...

Tanpa sadar aku memukul-mukul kepalaku sendiri.

"Njing, lo gak kesurupan dedemit kan?" tanya Arjuna sambil mengguncang-guncang badanku.

Kuhempaskan tangannya yang berada dikedua sisi tubuhku, lalu kembali memasang wajah tidak bersahabat.

"Dipanggil Bu Rahma? Kita? Lo aja sana! Gue ogah berurusan sama Bu Rahma," aku mengibas-ngibaskan tangan seolah mengusirnya. Tapi bukannya pergi, ia malah menahan tanganku lalu menarikku.

"Udah gue bilang, kita yang dipanggil. Mending lo ikut gue ke ruang guru, terus tunjukkin yang mana Bu Rahma." ucapnya sambil masih menarikku.

Oh tolonglah, dia menarikku dengan langkah yang cukup lebar. Otomatis bukannya berjalan, lebih tepatnya aku terseret.

"Oyy... Oyy... Lo bersemangat banget jalan sama cecan kaya gue," candaku yang membuatnya semakin kuat menarikku. Ada akhlak tidak begitu?

Tidak sampai lima menit, kami berdua sudah berada didepan pintu ruang guru dengan dia yang lebih dulu masuk. Aku diam ditempat. Ini ada masalah apaan sampai harus dipanggil Bu Rahma yang merupakan guru kedisiplinan.

"Masuk bego, ngapain lo diem didepan situ doang?!" gertak Arjuna yang membuatku secara refleks mengikutinya masuk kedalam.

"Bu Rahma yang mana?" tanyanya yang langsung kujawab dengan kata 'itu' sambil menunjuk guru yang dimaksud.

Setelahnya kami berjalan mendekat.

"Permisi bu... Kami Arjuna dan Febby dari kelas XI-1 yang tadi ibu panggil," ini si Arjuna yang ngomong.

Si ibu noleh sambil senyum tipis, lalu mempersilahkan kami berdua untuk duduk. Dalam hatiku mendecih, ya gimana, ini didepan mejanya cuma ada satu kursi doang. Mana si cowok gak ada akhlak itu udah duduk lagi.

"Febby, ayo duduk. Ambil saja kursi yang lain," ucap Bu Rahma dengan nada bersahabat. Tumben.

"Ah... Tidak usah, bu, saya berdiri saja," jawabku berusaha untuk bersahabat.

"Ya sudah. Jadi ibu memanggil kalian untuk mengikuti olimpiade matematika antarsekolah. Mengingat kalian adalah siswa dan siswi terpintar di sekolah ini," tutur Bu Rahma yang membuatku cukup kaget.

Olimpiade? Sama si Arjuna? Sepertinya itu adalah kutukan karena aku sering ngejek Bu Rahma, deh...

Tuhan, tolong Febby...

®®®

Ekhem...

Balik lagi!!! Kali ini bersama Arjuna-Febby. Ini request dari Bebieee00
Hope you like this, byy :)

Yang mau request jadi pemeran, silahkan DM...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Arjuna | HJSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang