selokan

22 7 1
                                    

Alunan lagu disebuah cafe itu,membuat seorang wanita manis mengadah keatas , melihat dinding dinding atas cafe yang di nodai dengan lukisan lukisan cantik bernuansa  abu abu kelam seperti suasana hati penatapnya saat ini.

JIA terus saja mengadah keatas  seakan menahan air matanya untuk tidak jatuh.Iya JIA (JIHAN ALMAHERA )nama itu adalah panggilan dari keluarganya.Panggilan itu adalah singkatan dari namanya.

"JI..." panggil Tari seseorang  yg sedang berada disamping nya saat ini.
Tak ada respon sedikit pun dari JIA.

"JIA heyy.."panggil nya satu kali lagi.

"Ehhh iya Tar.. kenapa??tanyaJIA

"Lo kenapa?"ujar tari balik nanya ke JIA.

            JIHAN ALMAHERA VOC
Aku punya sahabat dari kecil .Kami selalu bersama,main bersama.
Bahkan ketika waktu itu umur kami sudah cukup ,kami masuk TK.
Hari hari aku lalui terasa menyenangkan pergi barengan pulangpun sama begitu juga.
Saat pulang sekolah kami selalu main bersama .

Sampai waktu itu Bima dimarahi mamanya(iiya BIMA ,BIMA PUTRA ANDIKA)salah satu Sahabat ku itu.

"Bim...ayo pulang"

"Gamau maa...!!"

"Ayo mandi udah sore"

"Gamau titik!!"

Saat itu juga Bima dan mamanya kejar kejaran di halaman rumah nya bahkan sampai ke halaman rumah tetangga kita.

Rumah aku dan rumah semua sahabat ku itu rata rata dekat sekali .
Sampai sampai Bima ngumpet dibawah selokan rumah Tante ku yang tepat berada didepan rumahku.
Semua orang melihat kejadian itu.
Sungguh memalukan bagi kami tentunya,aku dan sahabatku tentu sangat malu .Bagaimana mungkin kami tidak malu melihat salah satu dari kami ngumpet dibawak selokan sampai berbaring juga disana.

"Jadi kamu gamau pulang "ujar Tante Rima mamanya Bima.sama sama ada  ma nya ya guys

"Sekalian aja tidur disana"tambah Tante Rima

Bima terus saja nangis terisak Isak.
Tentu aku tertawa keras bagaimana mungkin sahabat ku itu sebodoh itu.
Semua yang melihat kejadian itu bingung.Bingung dengan sikap Bima.Apa yang membuat nya sampai seperti itu.

Aku sendiri tentu tidak tahu sebab Bima sampai segitu nya ke mamanya.

Lama kelamaan Bima sadar sendiri dan pulang sendiri kerumahnya kebetulan juga hari sudah mau malam.

Tak terasa sekarang kami sudah  menginjak bangku kelas 6 SD

Hari ini adalah jadwal olahraga. Semua teman sekelas ku sibuk mencari tempat untuk mengganti baju.Ada yang di perpustakaan,ada yang didalam WC,ada yang di belakang lemari kantor yang cukup besar dan ada juga yang dibawah meja guru yang ditutupi dengan tirai sehingga tak nampak dari orang seperti yang  aku dan Rara lakukan  saat ini .Rara adalah salah satu sahabat ku juga.

"10. 9 .8.7.6.5.4.3.2.1.
Semua nya bikin barisan yang telat akan bapak beri hukuman"ujar pak Bambang guru olahraga kami.
Semua murid berlarian menuju lapangan untuk bikin barisan .

"Huh untung tepat waktu"ucap Rara

"Iya"tambah JIA dengan nafas yang terpenggal penggal

Semuanya sudah masuk ke barisan.Saat ini  kami melaksanakan pemanasan dengan lancar-lancar saja  tak ada kendala sedikitpun tapi gara gara Rayan dan Bima pemanasan jadi kacau .
Gara gara tubuh mereka tidak seimbang saat gerakan memajukan tangan kedepan kemudian kaki kiri diangkat dan dipegang oleh tangan kiri.

Coba aja kalau mereka tidak megang bahu kawan -kawan ku tentu itu tidak akan terjadi dasar idiot...

Tringggg.....bel pulang berbunyi.
Semua murid SD ( merah putih) berhamburan menuju gerbang.Ada yang dijemput ,ada yang jalan kaki seperti yang kami lakukan saat ini .

Aku dan Bima saling senggol senggolan sambil berjalan menuju rumah ..

*******

"JIA"""teriak Rara dari depan rumah ku.
Iya memang kami sudah janjian kalau  hari ini Rara akan kerumahku.

"Masuk aja ga dikunci kok,biasanya juga masuk sendiri"balas JIA

Kami terus cerita apalagi ada sedikit saja yang berbeda diantara kami berdua,seperti yang aku alami saat ini.

Gak  banyak yang kami obrol dan gak penting juga ,palingan Rara cuma ngomongi si Sarah yang tiap hari nangis gara gara diejekin teman sekelas karena selalu kalungi Botol susu yang besar kesekolah.

Aku hanya menanggapi dengan oh , Iya.

"JI "panggil Rara

"Hayo ngaku Lo suka sama siapa?"tanya Rara

"Gue gak suka sama siapa-siapa "balas JIA dengan entengnya

"Heleh..udah deh gausah sok soan bohong sama gue.Lo  bisa aja bohong sama orang lain,lo bisa aja nyimpenin perasaan lo dari orang lain,tapi gabisa nutupin semua nya dari gue." Jelas  Rara dengan bangganya

"Gue juga tahu kok Lo suka sama siapa kelihatan dari cara Lo Mandang di..."tambah Rara

"Sok tau"potong JIA dengan cepatnya

"Udah deh..ngomong aja atau gue yang ngasih tau Lo duluan"ujar Rara menggoda JIA

Rara terus saja menggoda JIA .sampai Jia benar - benar ngaku.Dia tau sekali sipat JIA.

"Gak akan bertahan lama lo ngumpetin dari gue"ujar JIA dalam hati

"6 tahun gue suka sama dia dan sekarang dengan mudahnya Lo nanya itu didepan gue.aishhhh gagal deh rencana  gue buat nyontohin  sayyidah Fatimah Az-Zahra "kesal JIA

Tentu saja  Rara tertawa puas,padahal aslinya dia gatau kalau siapa yg disukai oleh JIA.
Rara terus saja mengungkit ungkit agar JIA ngasih tau orang nya siapa.

"Ngapa ketawa"ketus JIA

"Yakin nggak mau kasih tau?"goda Rara menowel pundak JIA

"Iya iya,"JIA menatap RARA tak suka

"dia...."
             
        

                       *******

Maaf keun TYPO nya  mantan,eh kok mantan sih.hhh(Manteman) wkwkk....

Hayo Dong.....
Tinggalkan jejak dengan vote and coment biar author lebih semangat nulisnya
Love love buat  pembaca  (JIHAN ALMAHERA)

    

jihan almaheraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang