[1]

40 4 5
                                    

06:03

Seseorang tengah melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah. Ia berjalan dengan santai tanpa melihat sekelilingnya,dia berjalan dengan menunduk tanpa mengangkat kan wajahnya.

Bukan pertama kali, tapi setiap hari. Ya, dia adalah wanita yang selalu menutupi wajahnya dengan sebagian rambut panjangnya tidak lupa masker hitam dan hoodie jaketnya yang membuatnya selalu terlihat misterius.

Sekarang kakinya tengah melangkah di koridor sebuah sekolah paporit yang banyak di minati oleh siswa siswi Jakarta. Siswi yang bersekolah dengan baju seragam tanpa name tag ini sebenarnya mempunyai nama.

Agatha itulah sebagian nama yang dia miliki untuk nama panjangnya masih rahasia. Dan dari ribuan murid disekolahnya pun tidak ada yang tahu dengan nama Agatha . Karena setiap kali kelasnya di absen , guru tidak pernah menyebut namanya.

Ia tidak di kenal oleh teman sekolah, teman sekelas bahkan oleh teman samping mejanya.

Ia adalah wanita misterius yang duduk sendiri di bangku yang berada di pojok kelas. Kedatangannya yang selalu lebih awal sebelum orang lain datang dan pulangnya yang selalu terakhir setelah orang lain pergi.

Ia tidak pernah pergi ke kantin atau koprasi. Jika istirahat ia hanya akan duduk di kelas dan membaca sebuah buku tebal dengan runtutan huruf tanpa gambar .tidak ada yang tertarik untuk memperhatikan kehidupannya. Yang mereka tahu Agatha adalah wanita aneh tanpa nama yang menyia nyiakan masa SMA nya dengan hal hal aneh yang tidak masuk akal.

°°°

Matahari mulai menyingsingkan Cahya nya, dan satu persatu para murid memasuki gerbang sekolah dan kemudian memasuki kelas masing masing.

Kriiing...

Bel sekolah pun berbunyi, tanda bahwa pelajaran akan segera di mulai. Sekarang adalah mata pelajaran kimia bagi kelas 12 Mipa 1 yaitu kelasnya Agatha.

Agatha tidak tahu dengan nama guru yang sekarang tengah duduk di depan sambil mengabsen para murid di kelas tersebut.karena nyatanya tidak ada seorang pun yang pernah menyebut namanya bahkan guru sekalipun, dan rasanya tidak salah jika ia tidak mengetahui mereka.

Ia hanya fokus pada buku tebal dan  headset yang terpasang Indah di lubang telinganya.

Dan ia tidak merasa keberatan sedikitpun, ia nyaman dengan hidupnya. Ia nyaman dengan kesendirian, diam, dan tertutup
Karena dia fikir itulah hidupnya  itu lah takdirnya yaitu sendiri tanpa mengenal dan dikenal.

Entah lah, sudah berapa kali orang tuanya membawanya ke psikiater karena merasa khawatir dengan keadaannya tapi nyatanya semuanya sia sia. Ia hanya menunggu seseorang yang akan memanggil namanya, tanpa ia harus mengatakannya terlebih dahulu.

'Jangan paksa aku untuk berubah, jika kalian masih enggan untuk menerima ku ,Karena aku masih menunggu seseorang yang bisa menerima aku apa adanya '

---
Tbc ya :)



StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang