Rindu

11 1 0
                                    

Mei,2016
.
.
.
(di penjara suci dan memasuki bulan suci Ramadhan)
waktu cepat berlalu, saya sangat senang karena ujian sekolah telah berakhir dan sudah memasuki pertengahan bulan ramadhan pertanda libur akan datang dan bisa berkumpul kembali di rumah bersama orang tersayang yang sudah lama menyimpan kerinduan. Ya waktu itu saya di jemput dengan bapak saya tercinta untuk kembali ke rumah, di suatu perjalanan selama pulang saya dengan beliau bercerita tentang bagaimana proses belajar selama di pondok pesantren yang jauh dari orang tua selain itu juga cerita tentang hal-hal yang lain.
diakhir percakapan ini bapak saya memberi banyak sekali pesan-pesan dan nasehat juga tentunya tetapi saya lupa dengan semua pesan itu hehe mungkin saking banyaknya. Saya hanya mengingat kata
' JANGAN PERNAH RAGU UNTUK MELANGKAH ASALKAN ITU BENAR TIDAK MERUGIKAN SIAPAPUN DAN JUGA JANGAN DENGAR OMONGAN SIAPAPUN YANG BISA MENGHAMBAT KAMU '
.
.
.
Saya dengan bapak saya memang sangat dekat sekali bahkan sampai ketika di tengah perjalanan pulang ini bapak saya izin sebentar untuk berhenti di suatu tempat akhirnya saya memberi izin dan saya harus menunggu hampir setenga jam tetapi waktu beliau kembali ditangannya ini tidak menggenggam apapun*saya mulai mikir.( next )
.
.
.
Setelah berhenti di tempat tadi kami melanjutkan perjalanan dengan mendengarkan adzan pertanda sudah memasuki sholat ashar sehingga bapak saya mencari masjid untuk segera melaksanakan sholat.
Akhirnya setelah beliau selesai sholat dan saya mencari beliau di sudut ruangan manapun tidak menemukan ternyata beliau ada di tangga depan masjid (posisi beliau lagi ngelamun) padahal saya mencoba memanggil berulang kali tetapi beliau tidak menoleh, saya mencoba mendekat dan memegang tangan beliau akhirnya baru sadar lalu kami melanjutkan perjalanan untuk pulang.
.
.
.
(Singkat cerita sudah 3 minggu bersama keluarga di rumah yang sekarang sudah memasuki H-6 hri raya ID fitri)
.
.

Saya izin bapak ke rumah bibik selama 2 hari karena hampir setengah tahun kami tidak bertemu, awalnya bapak tidak mengizini tapi beliau tetap mengantarkan (disini saya merasa bingung karena beliau yang sebenernya tidak mengizini pergi tetapi tetap menghantarkan saya ke rumah bibi )
.
.
Setelah dari rumah bibi H-3 saya kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga. Kami ngobrol bareng sambil bercanda di sela-sela obrolan bapak saya bicara ' nanti kalo balik pondok bapak tidak bisa nganterin ' dengan spontan saya jawab 'terus dianterin siapa' tetapi beliau diam.
.
.
Malam pun tiba waktunya semua orang untuk istirahat melepas capeknya bekerja untuk ladang ibadah dan menghilangkan beban hidup yang ada, keluarga saya juga sudah tidur semua tersisa saya. Tidak lama kemudian pukul 12:30 bapak saya ke kamar tetapi tidak berbicara apa-apa stelah itu beliau langsung kembali ke kamarnya.
.
.
Terdengar murotal pertanda adzan shubuh akan berkumandang. Semua keluarga sudah bangun tersisa saya yang belum bangun akhirnya saya dibangunkan bapak saya karena saya anaknya molor  jadi saya tidak peduli dibangunkan tetap saja akan tidur kembali. Hehehe (tidak boleh dicontoh)
.
.
.
H-4 ID fitri
Waktu itu masih zamannya BBM 😁
Saya mendapati pesan masuk jam 6:15
1. PING
2. PING
3. Om lagi kecelakaan posisi di RS *****
Saya langsung memberi tahu kaka saya yang posisinya sebenernya mau berangkat bekerja akhirnya kami berdua langsung bergegas ke RS *****
.
.

Jam 8:30 kami sampai di RS *****
Saya sudah tidak kuat  melihat wajah keluarga saya yang sudah tidak karuan karena saya penasaran, akhirnya langsung menuju ke tempat kamar bapak saya. Seketika itu tubuhku langsung lemas, pikiran sudah tidak karuan tidak tega melihat beliau tertidur lemas dengan luka dan perdarahan di mana-mana juga dengan selang oksigen yang dipasang dihidungnya. Saya tidak berani mendekat hanya melihat dari pintu yang terbuka karena masih tidak menyangka dengan kenyataan ini.
.
.
.
.
Jam 11.05
Bapak saya pindah kamar dan saya masih belum berani megang dan mendekat secara langsung. barulah beberapa menit kemudian saya mencoba untuk menenangkan diri terlebih dahulu agar tidak terlihat sedih di depan beliau, akhirnya saya sudah berani memijat sedikit demi sedikit terus menyuapi makan buah.
.
.
.
Jam 12-13 beliau terus kesakitan dibagian dada dan kepala ngga lama kemudian bisa tidur tetapi kemudian bangun.
Jam 14:25 ( Allah lebih sayang bapak bahkan bapak sudah disambut malaikat-malaikat).
Ini pertama kali melihat ibu menangis di depan aku.

Siapapun yang sudah baca ini, saya minta keihlasannya untuk mendoakan bapak saya sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Berdoa di mulai🤲🏻
Terimakasih.

Semoga kalian bisa mengambil hikmahnya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kerinduan seorang bapakWhere stories live. Discover now