CHAP 2: 3 PERMINTAAN

11 1 0
                                    

Brukkkk.......

"Aaaah maaf" ucap seorang yeoja reflek.

"Gwaenchana aggashi" balas orang tersebut.
"Namamu siapa?" tanya orang itu kepada yeoja yang menabraknya tadi.
'sepertinya ia juga seorang idol, wajahnya tidak asing'

"Namaku Jane aku dari Momoland" ucap yeoja tersebut sambil mendongakkan wajahnya.

Saat mata mereka bersitatap satu sama lain ia terkejut saat mengetahui siapa orang yang ditabraknya.

"Ahhh aku benar-benar minta maaf Jinyoung seonbanim aku tidak sengaja. Maaf seonbanim" Jane langsung meminta maaf dan membungkuk saat tau yang ia tabrak adalah seonba yang cukup ia segani.
Ia belum berani menegakkan badannya kembali sampai sebuah suara dan sepasang tangan yang menyentuh bahunya untuk tegak.

"Tidak apa Jane-ah tak perlu sungkan seperti itu, aku juga salah karena kurang berhati-hati tadi" Jinyoung tersenyum manis.
"Tapi jika kau bersikeras untuk minta maaf padaku kau harus menuruti permintaanku. Bagaimana Jane-ah?" Sambungnya dengan disertai senyuman yang menurut Jane cukup mencurigakan.
"Apa permintaan seonbanim?" Ucapnya hati-hati

"Hmm pertama kau harus memanggilku Oppa!"

Mendengar itu tentu saja membuat mata Jane terbelalak kaget. Ia merasa tidak kenal dekat dengan seonbanim-nya ini, tapi kenapa tiba-tiba memanggilnya seperti itu.

"Bagaimana Jane-ah kau mau kan?" kata-kata itu berhasil membuyarkan lamunannya.

"Ehh baiklah seonba-... Ah maksudku Oppa" ucap Jane akhirnya.

"Baiklah permintaan kedua- kau harus berikan nomor ponselmu!" ucapnya dengan menyerahkan ponselnya kepada Jane.
'Apa ini? Kenapa ia meminta nomor ponselku? Apa maksudnya?'
"A-apa aku ha-rus memberikan nomor ponselku?" ucapnya terbata

"Tentu saja! Sudah kubilang kan kau harus memberikan nomor ponselmu"

"B-baiklah"

Jane mengetikkan nomor ponselnya dan langsung menyerahkannya pada Jinyoung seonbanim.

"Gomawo Jane-ah" ia mengucapkan terima kasih sembari mengusap lembut rambut Jane.

'Apa ia sering berlaku seperti ini kepada semua idol perempuan?'

"Nah sekarang permintaan ketigaku-
"A-apaaa masih ada lagi?" Jane refleks mengatakannya

"Maafkan aku seonbanim" ucapnya dan saat akan membungkuk, tiba-tiba tangannya sudah menahan bahu milik Jane agar aku tidak membungkuk.

"Kau memanggilku apa tadi?" Wajahnya sekarang datar dan tidak ada ekspresi.

"Seonbanim" Jane berpikir apa salahnya, ia tadi masih tersenyum kenapa sekarang berubah menjadi datar.
Jane langsung teringat dengan kesalahannya, "ahhh maaf seon- maksudku Oppa, aku belum terbiasa, maafkan aku"

Ia mengangkat dagu Jane dengan jarinya.

"Baiklah untuk kali ini tidak apa. Tapi jika lain kali aku akan-
"Yakkk Jane Eonni kau kemana saja, kita sudah akan pulang. Ayo segera kembali"
Ucapan dari Jinyoung seonbanim terpotong karena tiba-tiba saja Nancy datang menghampiri Jane dan langsung mengomel, ia belum saja melihat siapa yang bersamanya.
Saat menoleh barulah ia sadar.

"Jinyoung seonbanim annyeong. Maaf saya tidak sopan" ucap Nancy dan membungkuk sebentar

Dan balasan kepada Nancy membuat Jane terkejut

"Tak apa Nancy-ssi" ucapnya dengan sedikit senyum di wajahnya dan jangan lupakan kalau ia memanggil Nancy dengan embel-embel -ssi.

"Baiklah kalau begitu kami pergi dulu seonbanim" ucap Nancy berpamitan dan mereka berdua membungkuk sebentar kepada Jinyoung dan pergi meninggalkan Jinyoung yang masih tersenyum menatap punggung seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONE SHOOT ABOUT JANETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang