Aku

4 0 0
                                    


         hi ! aku Anastasya Megan Vinne, biasanya orang-orang terdekatku memanggil ku Ana atau Tasya. Ya benar! aku merupakan anak bungsu dari keluarga Vinne, papa ku Goerge Megan Vinne, mama ku Rose Megan Vinne dan kakak ku adalah Stevan Megan Vinne dan kita kembar cuman beda 3 menit. Banyak sekali yang bilang kalau keluargaku merupakan keluarga ter-harmonis sepanjang masa, dan ya benar sekali semua masalahnya yang kami hadapi diselesaikan dengan kasih sayang. Aku memiliki 2 orang sahabat yang sangat baik yaitu Caroline Stuntly dan Ivanca Liem. Aku sangat bersyukur sekali memiliki mereka didalam hidupku.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ana POV

"Dek.. kok lo bengong sih? kesambet lu ntar! mana senyum-senyum lagiii hiiii.... MAA! ADEKK GILAAA!!" , ucap Stevan .

"Hushh! kamu kalo ngomong gaboleh gitu ah sama adeknya, nih rotinya makan dulu nanti telat", ucap Rose. Dan dijawab dengan cengiran khas Stefan.

"Tauu tuh mah! rese lo Van!" , gerutuku yang diakhiri dengan memanyunkan bibir

"Udah ah masih pagi udah ribut aja kalian ini, ayo cepet makan nanti kalian telat!" , ucap Goerge.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekolah 

"Woy! udah manyun aja pagi-pagi, kenapa sih syaa??" , tanya Ivanca kepadaku.

"Biasa si Stevan", ujarku.

"Dasar kembar dablek" , ucap Ivanca dan dilanjutkan dengan gelengan kepalanya.

Pelajaran pun dimulai

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bel sekolah pun berbunyi seluruh siswa/i langsung menyerbu kantin

"Wehh.. jadi gimana kalian bakal lanjut kuliah dimana?" , tanya Caroline

yaa.. kita sekarang sudah kelas 3 SMA dan masih bingung untuk lanjut kuliah dimana

"hm.. ga tau nih gue masih bingung.. gue takut kita bakal LDR-an" , jawab Ivanca.

"gue juga masih belum tau.. tapi yang jelas gue harus tanya Stevan dulu.." , ucapku. Ya walau kita sering bertengkar tapi kita ga bisa dipisahkan.

"pliss dong! kita harus bareng huhuhu..." , sahut Carol.

dan kita pun lanjut menyantap jajanan kita masing-masing

Tiba-tiba..

Sesorang menempelkan minuman dingin kepipi chubby-ku. Tenang dia adalah Raphael, Raphael Arcy pacarku, kita baru jadian sekitar 3 bulanan.. ya kalo kata orang sih masih anget-angetnya.. hehehe.

"Duhh.. dingin felll" , ucapku sambil memegang pipi-ku yang seketika terasa seperti membeku.

"hehehe maafin Ku dehh, janji ga gitu lagi" , ucap Raphael sambil cengengesan dan mengusap-usap kepala-ku.

"haduhhh.. udah deh kita jadi nyamuk dah van! udah ah cabut-cabut!" , sindir Carol

"hahahaha.. mangkanya cari pacar rol!" , ucap Ivanca sambil tertawa.

"yehh! iya tau deh yang punya pacarr... akumah apa atuhh.. ih tapikan lu lagi LDR-an Van! udah sama aja anggep aja lu jomblo!" , ucap Carol dengan muka cemberut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I (was) devastatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang