Hari yang cerah, cuaca yg bertiup angin sepoi dan tidak terasa begitu panas. Suasana pintu gerbang gedung konser terlihat ramai dengan pengunjung nya yg berbaris rapi untuk memberikan tiket masuk agar bisa memasuki ruang utama penyelenggaraan konser.
"Gk sabar ku ingin mendengarkan nyanyian mereka dari dekat!!"
"Nanti di akhir acara akan ada jumpa salam dengan USSS xD KYAAAA SALAMAN DENGAN MEREKA SEMUAA OMG"
"Wah sungguh ku bahagia bisa datang ke konser ini!!"
"Akan ku khilafin merchandise mereka semua!!" XD
suara riuh terdengar dari lautan manusia yang tengah berbaris menunggu antrian itu...
"Hm.... ramai juga ya" ujar seorang pemuda berambut pirang, siapa lagi bukan salah satu anggota USSS, Senra. Dia serta kedua sahabatnya, melihat secara langsung dan ikutan berbaris di barisan pengunjung itu sambil mengenakan baju dan kaca mata hitam, tidak lupa topi untuk menyembunyikan identitas mereka.
"Woaaaaahhhh ku jadi makin bersemangat!!" Ucap riang pemuda berambut merah satu grup nya, Sakata.
"Woe jangan teriak nanti ketauaaaannn!!!" Pekik pelan si surai Ungu, Shima. "Kalau ketauan Urat kita ke sini..." katanya terhenti dengan Shima yg menelan ludahnya. Mereka berdua langsung mengetahui maksudnya itu pun ikutan menarik nafas dan menelan ludah.
"Yaaaaa asal tidak ketahuan dan kita gk ribut- " tak menyangka, seorang pengunjung tersandung dan mendorong Sakata hingga kacamata dan topi yg di kenakannya terlepas.
"SAKAAATAAAANN KYAAAAA"
"EHH BERARTI ADA SHIMA"
"SENRA!!"
"URATAN!???" Ricuh fans sambil mencarinya di bawah-bawah sesuatu yg pasti bisa menampung rakun cebol itu. //digampar urat
Kegaduhan dan desak-desakan dari para pengunjung pun tak terlelakkan. Dengan segera mereka pun melepaskan diri dan berlari dari kericuhan histeris para fans mereka itu sebelum keadaan semakin parah.
Mereka bertiga masuk ke dalam gedung dan memasuki ruang khusus staff untuk menyembunyikan diri.
"Fiuuuhhh!! Safeeee!!" Sakata terengah-engah setelah berlari sekuat tenaga.
"Kau... fiuh.... cepat se... kali" Shima tak kalah capeknya.
"Serasa berlari marathon berkilo-kilo meter" lanjut canda Senra
"Hah.... hah.... emangnya kau dah pernah lari sejauh itu?"
"Ahahaha" mereka tertawa bersamaan. Tiba-tiba terasa aura dingin dan mencekam menyelimuti belakang mereka hingga mereka bahkan merasa merinding mengetahui ada sesuatu yg sangat mengancam nyawa mereka tepat di belakang mereka. Mereka pun sudah menyiapkan nyali mereka merapatkan gigi mereka dan melihat ke belakang...ya benar tebakan mereka, Urata leader mereka.
"Omae raa..... " terlihat jelas banyak perempatan empat merah di kepala Urata. Tidak bisa dihindari, pukulan maut sang leader pun mendarat di tepat di masing-masing kepala mereka. Omelan demi omelan juga membanjiri pendengaran mereka bertiga, kata yg digunakan sama si Urat juga sangat-sangat......(kalian tebak aja) mereka hanya bisa duduk bersimpu meratapi perbuatan mereka tadi.
.
.
.Lampu sorot menyinari bagian tengah panggung.
"KYAAAAAA!!"
"Minnaaaaa sudah siap menari!!?" Sapa Sakata untuk para fans.
"Omae ra... kalo belum siap kami akan tetap bernyanyi, jd pasang telinga kalian dan dengarkan baik-baik ya!" Sapa pedas ala Urata.
Sedangkan Shima dan Senra menggunakan ekpresi mereka menyapa fans nya. Shima berkedip sebelah matanya daya tariknya yg nampak indah dengan adanya tahi lalat di bawah mata kirinya dan Senra melakukan ciuman jarak jauh dengan melambaikan tangannya dari bibir kemudian ke para fans.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wished Star
FanfictionCerita ini adalah prequel dari fanfic buatanku yg berjudul Destiny. Dibuat saat senggang bikin cerita utama. Kehidupan anggota USSS di balik layar perindustrian idol yg dikelilingi ancaman skandal.